News
Jenderal Qassem Soleimani Dibunuh Amerika, Ravanchi: Alasan Kuat Membuka Perang
Duta Besar Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Majid Takht Ravanchi mengatakan, dengan "membunuh" Soleimani, AS memasuki tahap baru
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pembunuhan Mayor Jenderal Qassem Soleimani, menurut Pemerintah Iran adalah alasan kuat untuk memulai perang.
Pemerintah Iran menyatakan, pembunuhan Mayor Jenderal Qassem Soleimani, Kepala Pasukan Quds, adalah alasan kuat untuk memulai perang. Dan, respons atas aksi militer itu adalah aksi militer.
Duta Besar Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Majid Takht Ravanchi mengatakan, dengan "membunuh" Soleimani, AS memasuki tahap baru setelah memulai "perang ekonomi" dengan memberlakukan sanksi keras terhadap Iran pada 2018.
"Jadi, itu babak baru yang sama saja dengan membuka perang melawan Iran," kata Ravanchi dalam sebuah wawancara dengan CNN, Jumat (3/1), seperti dikutip Reuters.
• Berikut 3 Zodiak yang Beruntung dan Kurang Beruntung di Bulan Januari 2020
• Tahun Ini Cukai Rokok Naik 23 Persen, Ternyata Presiden Joko Widodo Sudah Teken Sejak 2015
• Persentase Kenaikan Tarif Cukai Rokok, Dinaikkan Presiden Jokowi Sejak 2015 Hingga 2020
Ravanchi menegaskan, bakal ada aksi balas yang keras dari Iran atas AS.
"Tanggapan atas tindakan militer adalah tindakan militer," tegasnya.
Sebelumnya, Ravanchi mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Iran berhak untuk membela diri di bawah hukum internasional.
Dalam suratnya, Ravanchi menyebutkan, pembunuhan Soleimani "adalah contoh nyata terorisme negara, tindakan kriminal, dan merupakan pelanggaran berat terhadap prinsip-prinsip dasar hukum internasional, khususnya Piagam PBB".
Soleimani, jenderal bintang dua berusia 62 tahun yang mengepalai pasukan elit Garda Revolusi Iran di luar negeri, dianggap sebagai tokoh paling kuat kedua di negeri Mullah, setelah Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
AS membunuh Soleimani dalam serangan di Irak yang mendapat lampu hijau dari Presiden Donald Trump.
Seorang pejabat senior Pemerintahan Trump bilang, Soleimani telah merencanakan serangan segera terhadap personel militer AS di Timur Tengah.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Subscribe Tribun Manado Official