Olly Kirim Bantuan Bencana ke Sangihe, Bupati Jabes: Tolong Bantu Pengungsi
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey langsung mengirim bantuan untuk korban bencana banjir dan tanah longsor di Desa Lebo
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey langsung mengirim bantuan untuk korban bencana banjir dan tanah longsor di Desa Lebo, Kecamatan Manganitu, Kabupaten Kepulauan Sangihe. Ribuan paket bBantuan berupa beras, ikan kaleng, gula pasir, mi instan, matras, selimut dan tikar plastik diangkut menggunakan kapal laut, Jumat (3/1/2020) sore. Hujan lebat sejak 3 hari terakhir, telah mengakibatkan banjir dan longsor di Desa Lebo.
• Waspada Fenomena Seruak Dingin
Dilaporkan 3 orang meninggal dunia, 8 luka-luka dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Tahuna serta Puskesmas Manganitu. Sebanyak 80 kepala keluarga (KK) harus diungsikan ke lokasi aman. Puluhan rumah berserta isinya hanya dibawa banjir (lihat grafis) pada bencana Jumat pukul 06.00 Wita.
Gubernur Olly memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut mengirimkan bantuan kebutuhan dasar untuk warga korban maupun yang terdampak. "Bantuan dikirim lewat kapal laut, malam ini," ujar Kabag Humas Pemprov Sulut, Chrestian Iroth, Jumat petang. Katanya, bantuan diberangkatkan via laut dari Pelabuhan Manado.
Kepala BPBD Sulut Joi Oroh mengatakan, Gubernur Olly dan Wagub Steven Kandouw menginstruksikan untuk bergerak cepat dalam tanggap bencana, termasuk menyalurkan bantuan bagi korban bencana. "Ini bantuan awal Pemprov Sulut agar masyarakat yang terdampak bencana di Sangihe bisa terbantukan," tuturnya.
Bantuan yang disalurkan berupa beras, ikan kaleng, gula pasir, mi instan, matras, selimut dan tikar plastik. Diketahui akibat banjir dan longsor disertai angin kencang dan hujan lebat yang melanda Desa Lebo membuat kurang lebih 80 kepala keluarga mengungsi.
Data sementara BPBD Kabupaten Sangihe terdapat korban jiwa 3 orang. Sementara 6 orang dirawat di RS Tahuna. Sedangkan korban yang mengungsi sebanyak 80 KK ditempatkan di rumah penduduk dan gedung gereja. Sementara BPBD, SAR, TNI, Polri, relawan dan masyarakat terus melakukan penanganan pada tempat kejadian bencana. Di tempat itu juga telah dibentuk Posko Tanggap Darurat Bencana.
Bupati Sangihe Jabes Ghagana memberikan keterangan mengenai bencana banjir bandang menerjang di Kampung Lebo, Kecamatan Manganitu, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara (Sulut).
Dikutip dari wawancara RRI yang dibagikan di media percakapan WhatsApp pada grup SAR Provinsi Sulut. Bupati Sangihe mengatakan, jalan darat akses Desa Sosiung dengan Desa Lebo sudah terbuka. Lanjutnya, yang paling parah (kerusakan), yaitu yang ada di Desa Lebo.
"Di Desa Lebo kondisinya sekian banyak rumah hanyut dan ada 3 orang yang menjadi korban meninggal dunia," kata Jabes. Selain itu, ada 6 luka-luka yang sekarang dirawat di RS Tahuna dan Puskesmas Manganitu. "Untuk korban meninggal yang satu sudah ditemukan dan dua korban masih tertimbun longsor," jelasnya.
Kata dia, saat ini masih dicari yang dua orang tertimbun longsor di Desa Lebo. Malam harinya dikabarkan kedua korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal. Dan ada beberapa titik bencana longsor di Desa Lebo.
• TNI Kerahkan Kapal Perang Hadapi Tiongkok
"Penanganan pertama ke keluarga-keluarga yang sudah mengungsikan, kami inventarisasi keluarga yang sudah mengungsi," ucap Ghagana. Ia menyatakan, memberikan bantuan-bantuan yang sifatnya mendesak kepada masyarakat dan imbauan untuk mewaspadai terhadap bencana-bencana selanjutnya karena kondisi masih hujan. "Jadi kita berharap masyarakat juga mewaspadai," ujarnya.
Ada beberapa titik kumpul untuk masyarakat yang mengungsi akibat bencana ini. "Ada di beberapa gereja sudah buka kami shelter umum," tutur Jabes.
Kalau di Lebo ada di Gereja Baitani, Gereja Pantekosta dan itu pusat dapur umum. Begitu juga di Belengan ada dapur umum untuk pengungsi.
Selain itu, di Belengan banjir bandang tetapi syukur tidak ada korban jiwa tetapi ada 6 rumah yang hanyut. "Kita harapkan kalau masyarakat ingin berpartisipasi selain bantuan-bantuan pangan baju layak pakai karena banyak keluarga sekira 80 KK mengungsi dan kehilangan semuanya dan membutuhkan bantuan baju layak pakai saat ini," jelasnya.
Karena mereka habis semua (harta benda) jadi, kata Bupati, minta tolong kepada masyarakat Sangihe dapat membantu keluarga-keluarga di Desa Lebo dan Belengan yang sementara mengungsi. Jika masyarakat ingin membantu silakan langsung ke BPBD dan langsung ke Desa Lebo. "Bantuan bisa pakaian layak pakai dan makanan sehari-hari," pungkasnya.
Berdasarkan data dari Badan Search and Rescue (SAR) Nasional (Basarnas) Provinsi Sulut, ada 4 korban hanyut, 3 sudah dievakuasi menggunakan DMX rescue carrier. Tim menggunakan perahu karet menuju Lebo dikarenakan akses jalan darat dari Desa Sosiung ke Desa Lebo sempat terputus.