Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Manado

Musim Puncak Hujan, Beberapa Titik di Manado Tergenang, Kumurur: Sistem Drainase Masih Buruk

Hujan yang melanda Manado sehari penuh pada Kamis (2/1/2020) menyisakan banjir di beberapa titik

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: David_Kusuma
Istimewa
Veronica Kumurur 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hujan yang melanda Manado sehari penuh pada Kamis (2/1/2020) menyisakan banjir di beberapa titik.

Veronica A. Kumurur selaku Pengamat Tata Kota Manado turut memantau.

Bahkan ia sempat melihat laporan BMKG bahwa adanya awan penghasil hujan yang berpencar di atas Sulawesi Utara dan kemudian terpusat di Manado.

"Seharusnya sih kalau begitu belum banjir ya, apalagi baru satu hari. Mungkin kalau sudah tiga hari baru banjir," ucapnya saat dihubungi via telpon, Kamis (2/1/2020).

Veronica melihat banjir kali ini berbeda dengan yang di Jakarta.

Banjir Genangi Lapangan Sparta Tikala, Kepala BPBD: Pasti karena Sampah

Banjir ini bukanlah banjir kiriman, namun disebabkan karena sistem drainase yang masih buruk di Manado.

"Banyak juga selokan-selokan yang tertimbun sampah di Manado," ujarnya.

Selain itu ia juga menduga bahwa banjir berasal dari kawasan yang memiliki dataran lebih tinggi di Manado.

"Daerah-daerah tinggi tersebut mengalirkan air sementara sistem drainase tidak bisa mengalirkan air ke sungai," tambahnya.

Inflasi Sulut di 2019 Terjaga, Ini Kata Kepala Perwakilan BI Sulut

Ia menganggap dalam hal ini pemerintah kurang waspada, padahal sudah berkali-kali terjadi.

Berdasarkan pengamatannya jika bulan November dan Desember masih panas maka hujan akan deras di bulan Januari dan Februari.

"Pemerintah terlena karena November dan Desember tidak hujan. Padahal kan harusnya selagi tidak hujan saluran-saluran air itu mulai dibersihkan supaya nanti kalau mulai hujan tidak banjir," kata Veronica menggebu-gebu.

Selain drainase Veronica juga menyarankan agar dibangun sistem untuk memasukkan air ke dalam tanah.

Hanya karena Uang 20 Ribu Dipakai Istri Bayar Cicilan Lemari, Suami Aniaya Istrinya Pakai Benda Ini

Ia juga mengungkapkan ada baiknya pembangunan perumahan dibatasi dan pembuatan kawasan resapan air ditingkatkan.

"Buatlah pembatasan izin, koefisien dasar bangunan cuma 30 sampai 40 persen yang lain ruang terbuka, kalau dia ada di area kawasan resapan air," ucapnya.

Selain kepada pemerintah, Veronica juga mengimbau masyarakat agar peduli terhadap lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.

"Banjir adalah risiko dari kota pinggir laut, apalagi kita juga punya lima sungai jadi memang masyarakat dan pemerintah yang harus berbenah. Kalau alam kan memang sudah aktivitasnya seperti itu," tutupnya. (ara)

Kerugian Sekitar Rp 750 Miliar, Investasi Bodong Via Aplikasi Mimiles Diungkap Polda Jatim

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved