News
Rocky Gerung Tantang Bubarkan NU, FPI Rawan Karena Kecil, Tantang Junimart soal Jokowi
Perseteruan politisi PDI Perjuangan, Junimart Girsang dan Rocky Gerung, Pengamat Politik terus berlanjut dan semakin panas.
"Saya terangkan, Jokowi akhirnya pidato mengatakan bahwa kami beri BPJS itu gratis pada sekian banyak orang, lho itu bukan demokrasi itu bukan Pancasila itu memang kewajiban presiden itu perintah undang-undang."
"Jadi kalau seseorang melakukan sesuatu yang diperintahkan undang-undang, itu saya nggak bisa kasih pujian karena itu memang tugasnya dia kalau dia katakan oke saya batalkan kenaikan bpjs itu saya kasih pujian," ungkap Rocky.
Contoh kedua adalah soal lingkungan.

Menurut Rocky pemindahan ibu kota adalah hal yang tidak tepat.
Seharusnya Jokowi melakukan riset terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk memindah ibu kota.
"Soa lingkungan presiden memutuskan untuk memindahkan ibu kota, soal-soal lingkungan di riset belakang itu kan dungu kan musti diriset dulu baru putusan politik."
"Sekarang diputuskan lebih awal baru disuruh riset bagaimana kalau risetnya membatalkan," jelas Rocky.
Mendengar ucapan Rocky yang penuh dengan kritikan terhadap pemerintah, Junimart lantas meminta Rocky untuk masuk dalam politik.
"Saya kira begini, Bung Rocky ini perlu masuk ke dunia politik ya," ujar Junimart.
Rocky merasa jika dirinya masuk di dunia politik maka ia tidak akan bisa memberikan pengamatan yang tajam terhadap kinerja pemerintahan.
"Buat apa saya masuk politik, pengamatan dari luar itu jauh lebih tajam daripada dari dalam," ujar Rocky Gerung.
Namun di sisi lain Junimart merasa bahwa suatu pengamatan bukan cara yang tepat untuk memperbaiki kebijakan yang salah.
Cara terbaik untuk memperbaiki suatu kesalahan adalah masuk dalam politik. "Kalau hanya pengamatan saja hanya seperti menonton bola sebagai penonton, perbaiki dong masuk dong."
"Kalau pak Rocky mengatakan ada yang kurang tidak baik masuk silahkan, jadi jangan berkhayal," ujar Junimart.
Rocky Gerung Sebut Presiden Joko Widodo Tidak Paham Pancasila