Tokoh NU dan Muhammadiyah Hadir di Natal Nasional
Sejumlah tokoh dijadwalkan hadir pada perayaan Natal Nasional 2019 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/12).
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sejumlah tokoh dijadwalkan hadir pada perayaan Natal Nasional 2019 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/12). Tokoh-tokoh lintas agama juga akan hadir, termasuk dari Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
Ketua Panitia Natal Nasional 2019 Bernard Nainggolan mengungkapkan pihaknya mengundang tokoh-tokoh agama Katolik dan Kristen, menteri dan duta besar. Sejumlah tokoh lintas agama turut diundang.
"Ada teman-teman dari NU, Muhammadiyah, Parisada Hindu Dharma Indonesia, dan beberapa tokoh kita undang," ujar Bernard di SICC, Kamis (26/12).
Panitia Natal Nasional 2019 membatasi jumlah tamu yang hadir 10 ribu orang. Ini sesuai dengan kapasitas SICC. Namun demikian, Bernard memprediksi jumlah tamu yang hadir akan lebih dari jumlah tersebut.
"Terpaksa kita batasi 10 ribu, tapi yang datang 15 sampai 16 ribu. Kita mengundang gereja antardenominasi, Katolik dan Protestan," kata Bernard.

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin akan menghadiri acara ini. Sejumlah menteri dari Kabinet Indonesia Kerja juga dijadwalkan hadir.
Natal Nasional 2019 mengangkat tema 'Menyerahkan Hidup untuk Semua Orang'. Perayaan akan dipimpin oleh Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Kardinal Suharyo
Perayaan ini akan menampilkan budaya-budaya Indonesia dalam wujud tarian dan musik daerah. Naina, seorang penari dari Sanggar Anjungan Sumatera Utara Taman Mini Indonesia Indah, menuturkan dia dan rekan-rekannya akan membawakan tari Tor-Tor khas suku Batak.
Natal Paling Aman
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyatakan pemerintah merasa gembira terhadap perayaan Hari Natal 2019. Pemerintah menyebut perayaan Natal tahun ini adalah yang terbaik dan teraman dalam beberapa dekade terakhir. Menurut Mahfud pernyataan ini telah diakui oleh sejumlah tokoh Gereja yang telah menyampaikan pesan kepada pemerintah.
"Saya baru bertemu Presiden dan kami pemerintah merasa gembira karena pada tahun ini tercatat dan diakui oleh tokoh-tokoh Gereja yang sudah menyampaikan pesan kepada kami Natal tahun ini adalah Natal terbaik dan teraman dalam beberapa dekade terakhir," kata Mahfud dalam acara Refleksi Akhir Tahun di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (26/12).
Ia mengatakan kalaupun ada isu keamanan di Indonesiam isu tersebut sifatnya di tingkat desa dan tidak memprovokasi di tingkat nasional. Mahfud mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah ikut membantu aparat untuk menjaga situasi keamanan di seluruh wilayah Indonesia.
"Seperti saya katakan ketika rakor persiapan Nataru (Natal dan Tahun Baru, red) di Mabes Polri, kita semua siap mengamankan dan masing-masing sudah menyiapkan aktivitas yang mendukung kelancaran Natal dan itu bisa terjadi kalau rakyat bisa membantu dan sekarang alhamdulillah kita bisa melewati Natal secara baik," kata Mahfud.
Mahfud memaknai perayaan Natal sebagai ritual keagamaan. Ia menilai bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama dan setiap agama, menurutnya, tidak ada yang mengajarkan permusuhan.
"Maka kalau orangya beragama secara baik, rasa persaudaraan akan baik," kata Mahfud. (Tribun Network/fhd/fid/git)
