Nasional
Sudah 2 Bulan Erick Thohir Mengganti Posisi Rini Soemarno, Ini 10 Hal Yang Sudah Dia Lakukan di BUMN
Kebijakan terus dilakukan Erick Thohir setelah menjabat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Dalam rapat kerja perdana Kementerian BUMN dengan Komisi VI DPR RI, Erick mengatakan Super Holding BUMN akan diubah menjadi Sub-holding.
Dengan begitu, tak akan ada penyatuan holding seperti yang diwacanakan Menteri BUMN sebelumnya, Rini Soemarno. Melainkan, BUMN akan tetap dikelompokan sesuai kegiatan unit usahanya.
"Jadi nanti saya rasa urusan Super Holding kita ubah konsepnya jadi Subholding yang fokus pada masing-masing kegiatan unit usaha," kata Erick.
6. Pangkas Anak Cucu BUMN agar Fokus ke Core Bisnis
Gebrakan lain Erick Thohir adalah rencana membuat aturan terkait pembuatan anak usaha BUMN hingga cucu dan cicit. Erick tak ingin ada anak usaha BUMN yang jelas peruntukannya.
"Saya tak akan menyetop mereka membuka anak perusahaan. Tapi kalau alasannya tidak jelas, baru saya stop. Karena saya tidak mau juga perusahaan BUMN yang masih sehat ke depanya tergerogoti oleh oknum yang sengaja menggerogoti perusahaan yang sehat itu," kata Erick.
Dia mencontohkan BUMN yang memilik anak usaha bejibun, seperti PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yang punya 60 anak usaha.
Selain itu, ia meminta BUMN fokus mengembangkan bisnis inti (core business) masing-masing.
7. Copot Ari Askhara dari Dirut Garuda akibat Kasus Penyelundupan Harley
Kebijakan lain dari Erick Thohir yang menghebohkan publik adalah mencopot I Gusti Ngurah Askhara alias Ari Askhara dari posisi Direktur Utama Garuda Indonesia.
Langkah itu menyusul keterlibatan Ari dalam kasus penyelundupan onderdil Harley Davidson dan sepeda lipat Brompton dalam pesawat Airbus A300-900 neo milik perusahaan berpelat merah itu.
Tak hanya Ari, empat direktur yang ikut menumpangi pesawat tersebut juga diberhentikan. Mereka adalah Direktur Operasi Bambang Adisurya Angkasa, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal, Direktur Teknik dan Layanan Iwan Joeniarto serta Direktur Human Capital Garuda Indonesia Heri Akhyar.
Erick mengatakan bakal mengajukan tiga nama calon Direktur Utama PT Garuda Indonesia ( Persero) kepada Tim Penilaian Akhir (TPA) yang diketuai Presiden Joko Widodo.
Ketiga nama tersebut nantinya akan melalui proses penilaian sebelum akhirnya ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang bakal dilakukan 22 Januari 2020.
"Nanti awal Januari akan diajukan tiga calon (ke TPA)," ujar Erick ketika ditemui awak media di Jakarta, Minggu (22/12/2019).