Direksi PLN Baru
Rudiantara Berpeluang Dirut PLN, Jonan Ignatius Mencuat, Sore Ini Diumumkan Erick Thohir
Jika tak ada perubahan sore ini, Senin (23/12/2019), Menteri BUMN, Erick Thohir akan mengumumkan jajaran direksi beberapa BUMN
Sinyal kuat nama Rudiantara yang akan dipilih juga muncul dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
• Buruan, 3Second Family Concept Store Megamas Beri Diskon hingga 50 Persen
• Amalia Landjar Siap Bertarung di Pilbub 2020, Prioritaskan 9 Sektor Termasuk Ekonomi Kreatif UMKM
• Bos PLN Akan Dipilih Erick Thohir Sore Ini, Ada 3 Kandidat, Siapa Sosok yang Ditunjuk Menteri BUMN?
Luhut menilai, Rudiantara sosok yang tepat untuk menjadi Direktur Utama PT PLN.
Menurut dia, dengan pengalaman sebagai mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara punya modal berharga untuk memimpin PLN.
Selain itu, Rudiantara pernah menjadi Wakil Direktur PLN. Rudiantara menjabat Wakil Direktur PLN pada 2008-2009.
Ketika itu, ia bekerja bersama Fahmi Mochtar yang menjabat sebagai Direktur Utama.
Selama menjabat Wadirut PLN, Rudiantara berperan besar dalam mencari pendanaan proyek Pembangkit Listrik 10.000 MW.
Namun, ia memutuskan untuk mundur sebelum Dahlan Iskan ditetapkan menjadi Direktur Utama pengganti Fahmi Mochtar.

Selain pernah menjadi bagian dari PLN, pengalaman Rudiantara menjadi Menkominfo dan pimpinan sebuah perusahaan telekomunikasi.
Pengalaman ini dianggap menjadikan sosok Rudiantara cocok untuk menduduki jabatan Dirut PLN.
"Jadi ya itu pertimbangan yang kami rasakan cukup matang untuk memimpin perusahaan sekelas PLN," kata Arya Sinulingga, seperti diberitakan Kompas.com, 26 November 2019.
Perombakan direksi PLN ini merupakan bagian dari agenda besar Menteri BUMN Erick Thohir untuk bersih-bersih BUMN.
Sebelumnya, sejumlah BUMN sudah mengalami pergantian direksi, misalnya PT Pertamina (Persero), PT Inalum (Persero), PT Bank Mandiri (Persero), PT Bank Tabungan Negara (Persero) dan PT ANTAM (Persero).
(Sumber: Kompas.com/Mutia Fauzia, Akhdi Martin Pratama