Garuda Indonesia
Direktur Utama Garuda Indonesia Dikirimi Paket Bom, Ketakutan hingga Buat Gempar, Ini Kisahnya
Keduanya ketakutan ketika mereka menerima kiriman paket berisi satu granat tangan dan 10 buah salak.
Aparat tidak dapat mengungkap siapa pengirim paket granat dan buah salak tersebut.
Apa pula motifnya, belum bisa diketahui secara pasti.
Kenapa ada orang yang 'iseng' mengirimkan granat kepada direktur utama dan sekretaris perusahaan Garuda?
Barangkali kita bisa menyimak kilas balik kejadian pada era tahun 1970-an.
Mungkin tidak ada hubungannya, tapi boleh jadi ada keterkaitannya. (Angkasa/TribunTravel.com)
• Istri Ari Askhara Langgar Kebijakan Garuda Indonesia, Tidak Berhak Ikut, Sama Seperti Moge Seludupan
• Rekam Jabatan Ari Askhara di PT Garuda Mengejutkan, Naik Terus tapi Tak Ada yang Berhasil Dikerjakan
• Garuda Indonesia Banyak Masalah Dibawah Kepemimpinan Ari Askhara, Kini Sudah Dipecat Erick Tohir
Direktur Utama Garuda Indonesia
Dilansir dari Wikipedia, tercatat Jabatan Direktur Utama Garuda Indonesia sudah diemban oleh 19 tokoh.
Berikut nama-nama Dirut PT Garuda Indonesia (Indonesian Airways) dari masa ke masa.

1. Dr. E. Konijnenburg (1950–1954)
2. Ir. Soetoto (1954–1959)
3. Marsekal Iskandar (1959–1961)
4. Partono (1961–1965)
5. Soedarmono (1965–1968)
6. Wiweko Soepono (1968–1984)
7. R.A.J. Lumenta (1984-1988)
8. Soeparno (1988–1992)
9. Wage Mulyono (1992–1995)
10. Soepandi (1995–1998)
11. Robby Djohan (1998–1999)
12. Abdul Gani (1999–2002)
13. Rudy Setyopurnomo (1999-2003)
14. Indra Setiawan (2002–2005)
15. Emirsyah Satar (2005–2014)
16. Muhammad Arif Wibowo (2014–2017)
17. Pahala Nugraha Mansury (2017– 2018)
18. I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra (2018 - 2019)
19. Fuad Rizal (2019 -)
• Noda Karier Mulus Ari Askhara di PT Garuda: Tiap Tahun Naik Jabatan, Hasilnya Nihil, Pernah Dicopot
Dirut Garuda Ari Askhara Dipecat
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan akan mencopot Dirut PT Garuda Indonesia (Tbk) I Gusti Ngurah Askhara atau Ari Ashkara (AA).
Seperti dilansir Kompas.com, selain mencopot dirut, Erick juga menyatakan akan langsung menunjuk penggantinya.
"Kami akan langsung tunjuk Plt," ujar Erick di Jakarta, Kamis (5/12/2019).

Meski demikian, proses pencopotan Ari Askhara tidak bisa begitu saja dilakukan karena PT Garuda Indonesia adalah perusahaan terbuka.
Untuk mencopot Ari Askhara, Erick harus mengajukan permohonan kepada pemegang saham lebih dulu.
Berdasar permohonan itu, pihak perusahaan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
"Tidak bisa langsung hari ini. Kami mengajukan (permohonan), kemudian ada RUPSLB," ujar dia.
Erick mengaku kecewa dengan sikap jajaran direksi Garuda Indonesia yang terlibat kasus ini.
Sejak kasus penyelundupan mencuat, Erick mengaku telah meminta agar para pihak yang bersangkutan mengundurkan diri.
"Daripada mohon maaf, dicopot tidak hormat karena konsekuensinya terhadap konsekuensi sosial tidak menyenangkan dari keluarga, tetangga, dan lain-lain. Hukum yang tidak enak," ujar Erick seperti ditulis Kompas.com.