Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Direktur Garuda Dipecat

KLARIFIKASI-Ari Askhara: Saya Orang Biasa, Kenapa Liar Banget? Soal Penyelundupan dan Selingkuh

Terkait berbagai tuduhan mulai dari penyelundupan Harley Davidson bekas dan Sepeda Brompton hingga bisik-bisik bahwa memiliki

Editor: Aswin_Lumintang
twitter
Mantan Dirut Garuda AA dan pramugari yang diduga selingkuhan 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Terkait berbagai tuduhan mulai dari penyelundupan Harley Davidson bekas dan Sepeda Brompton hingga bisik-bisik bahwa memiliki 'teman dekat' mantan Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara menyesalkan kasus dan cerita mengenai dirinya menjadi liar.

Mantan Dirut Garuda AA dan diduga selingkuhannya
Mantan Dirut Garuda AA dan diduga selingkuhannya (Kolase Kompas.com/AMBARANIE NADIA dan tangkap layar via Seword.com)

''Gak ngerti kok liar banget. Padahal saya orang biasa, '' ujar Ari kepada wartawan, Jumat (6/12/2019).

Ketika coba ditanya awal kejadiannya, Ari tak menjawab. Dia hanya mengirimkan emoticon bayi yang menutup  wajah dengan telapak tangan.

Inilah profil Dirut Garuda Indonesia Ari Askhara yang dipecat oleh Menteri BUMN Erick Thohir karena diduga terlibat penyelundupan HD dan Brompton.

Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara dipecat oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Pemilik nama lengkap I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra diduga terlibat dalam penyelundupan sepeda mewah Brompton dan motor gede Harlev Davidson.

Inilah profil Ari Askhara  atau profil Dirut Garuda Indonesia.

I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra lahir di Jakarta, 13 Oktober 1971.

Mantan Dirut Garuda AA dan pramugari yang diduga selingkuhan
Mantan Dirut Garuda AA dan pramugari yang diduga selingkuhan (twitter)

Ari Askhara lulusan sarajana ekonomi dari  Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM).

Ari Askhara  kemudian mengambil gelar master (S2) di  Administrasi Bisnis International Finance Universitas Indonesia.

Beberapa jabatan strategis yang pernah ia emban sebelum menjadi Dirut Garuda Indonesia adalah sebagai berikut:

Direktur Utama, PT Pelindo III.

Direktur Keuangan, PT Pelindo III.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Direktur Human Capital dan Pengembangan Sistem, PT Wijaya Karya (Persero).

Menteri BUMN Pecat Dirut Garuda Indonesia
MENTERI BUMN Erick Thohir memberhentikan Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara.

I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara dinilai melakukan pelanggaran berat dengan memasukan sejumlah barang secara illegal ke Indonesia.

Barang yang dimasukkan secara illegal ke Indonesia itu adalah motor klasik tahun 1970an merek Harley Davidson.

Erick Thohir mengaku sangat sedih karena  praktik tidak baik di Garuda Indonesia, badan usaha milik negara (BUMN), dilakukan secara menyeluruh.

"Yang menyedihkan ini proses secara menyeluruh di dalam BUMN. Bukan hanya individu. Ini menyeluruh. Pasti Ibu (Menkeu) sangat sedih, ketika kita ingin angkat citra BUMN, bangun BUMN, tapi kalau oknum di dalam tidak siap, ini yang terjadi," ujar Erick Thohir.

Dirut Garuda Indonesia Ari Ashkara dan pesawat Airbus A330-900 Neo.
Dirut Garuda Indonesia Ari Ashkara dan pesawat Airbus A330-900 Neo. (KOMPAS.com/AKHDI MARTIN PRATAMA/KRISTIANTO PURNOMO)

Karena itu, lanjut Erick Thohir, "Saya selaku Menteri BUMN tentu akan memberhentikan Dirut Garuda."

Namun, kata Erick, proses pemberhentikan Dirut Garuda tidak bisa langsung dilakukan saat ini karena Garuda Indonesia adalah perusahaan terbuka.

Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara belum bisa dihubungi.

Penjelasan Menteri BUMN Klik Link Kompas Tv

Garuda Indonesia Bawa Harley Davidson Illegal
Sebelumnya diberitakan Kompas.com, Pesawat Airbus A330-900 milik Garuda Indonesia kedapatan membawa masuk onderdil motor Harley Davidson ilegal oleh petugas Bea dan Cukai.

Hal tersebut dibenarkan oleh Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan.

“Memang ada beberapa karyawan kita yang membawa onderdil (Harley Davidson ilegal) itu,” ujar Ikhsan kepada Kompas.com, Selasa (3/12/2019).

Petugas Bea dan Cukai mendapati barang-barang ilegal itu saat pesawat Airbus A330-900 yang dipesan oleh maskapai pelat merah tersebut tiba di Indonesia pada pertengahan November 2019 lalu.

Pesawat itu didatangkan dari Perancis. Baca juga: Di DPR, Erick Thohir Sentil Gaya Bisnis Garuda Indonesia Menurut Ikhsan, Garuda Indonesia siap menaati peraturan yang berlaku.

Termasuk membayar biaya impor barang-barang tersebut.

“Kalau misalnya diminta bayar (biaya impor) kita akan bayar. Kalau misalnya tetap dilarang akan kita kembalikan,” kata Ikhsan.

Ikhsan menambahkan, saat ini onderdil motor Harley Davidson tersebut masih ditahan oleh petugas Bea dan Cukai. “Saat ini onderdil-onderdil tersebut posisinya masih ditahan Bea Cukai. Biaya pajaknya sekitar Rp 50 jutaan,” ucap dia.

Dia mengatakan, banyak kebijakan dari pemerintah untuk mempermudah dunia usaha dalam hal Bea Cukai.

Namun, masih saja ditemukan adanya penyelundupan meskipun pihak Bea dan Cukai telah meningkatkan kewaspadaannya.

"Sering kami sebagai pemerintah mendengar dari dunia usaha meminta suatu kemudahan. Dan kita memformulasikan policy kemudahan. Begitu kita buat kemudahan, ada saja penumpang gelapnya, menggunakan hal itu untuk berbuat penyelundupan. Dilema seperti ini selalu kita hadapi terus-menerus. Kita sudah melakukan tindakan tegas sekarang," ungkapnya ditemui di Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa (3/12/2019).

Atas kasus tersebut, pihaknya berencana bekerja sama dengan pemerintah Singapura untuk menekan adanya distribusi ilegal.

Polimdo Ajari Pembuatan Abon Tahan Lama ke Ibu-ibu Penjual Ikan di Desa Minaesa

Viral, Sri Mulyani Naiki Sepeda Lipat Merek Brompton, Ini Penjelasan Kemenkeu

Nikita Mirzani Bagi-bagi Uang di BROWNIS TTV, Ayu Ting Ting dan Wendy Cagur Tampak Kebingungan

Sekaligus mengevaluasi ekspor dan impor Indonesia yang selalu timpang.

"Jadi teman-teman Bea dan Cukai sudah meningkatkan kemampuan mereka dan tentu bekerja sama dengan negara-negara lain terutama Singapura," ujarnya.

"Waktu kemarin saya ke sana, Menteri Keuangannya terus dan akan MoU atau kerja sama antara Bea Cukai Indonesia dengan Singapura sehingga barang yang keluar dari Singapura dan masuk ke kita menjadi lebih konsisten. Ini penting mengevaluasi ekspor dan impor. Sekaligus menekan ruang untuk terjadinya penyelundupan," tuturnya.

Lebih lanjut, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan, walaupun otoritas Bea dan Cukai telah memudahkan kebijakan sekaligus meningkatkan kewaspadaan, tetap saja terjadi kebobolan.

Sebab, pihak penyelundup selalu berhasil mencari cara untuk menyelundupkan.

Dirut Utama Garuda Indonesia Ari Askhara dan Menteri BUMN Erick Thohir
Dirut Utama Garuda Indonesia Ari Askhara dan Menteri BUMN Erick Thohir (kolase tribunnews)

"Kalaupun kita melakukan ini, selalu saja akan ada cobaan untuk melakukan penyelundupan. Karena memang pekerjaan mereka menyeludup itu saja. Kalau perubahan policy kenaikan peningkatan kewaspadaan, mereka juga akan semakin canggih. Jadi kita akan terus menangani penanganan kita, intelijen kita," ucapnya.

Sri Mulyani menyebut, atas kejadian ini, Kementerian Keuangan tidak akan berhenti memperbaiki layanan.

"Karena ketakutan akan pelanggaran, kemudian semua ditetapkan sehingga masyarakat menjadi menderita dan dunia usaha, kan enggak boleh juga. Pelayanan tetap kita lakukan tetap kewaspadaan tetap kita tingkatkan," katanya.

TANGGAPAN Grab Terkait Drivernya yang Dapat Orderan Fiktif Rp 561 Ribu, Uangnya Diganti Perusahaan?

Smartphone untuk Para Gamers, Asus ROG Phone II dengan RAM 12 GB, Cek Spesifikasi Lengkapnya di Sini

Cantik Pramugari yang Diduga Selingkuhan Ari Askhara, Dirut Garuda, Jadi Trending Topic di Twitter

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) Bea dan Cuka Heru Pambudi enggan berkomentar banyak terkait kasus penyelundupan yang dilakukan oleh karyawan maskapai Garuda Indonesia.

Dia menyebut, pihaknya akan menuntaskan masalah sitaan dalam waktu dua hari sejak disitanya pada pertengahan November 2019. "Kita sedang lakukan investigasi yang mendalam bersama-sama," katanya singkat.

Sebelumnya, petugas Bea dan Cukai mendapati barang-barang ilegal berupa onderdil motor Harley Davidson saat pesawat Airbus A330-900 yang dipesan oleh maskapai pelat merah tersebut tiba di Indonesia pada pertengahan November 2019.

Pesawat anyar itu didatangkan dari pabrikan Airbus di Perancis.

Ternyata, onderdil ini dibawa oleh karyawan Garuda Indonesia. Adapun nilai onderdil motor tersebut disebutkan sekitar Rp 50 juta untuk biaya pajaknya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved