Berita Minahasa
UPDATE Penemuan Mayat Willem di Bawah Pohon Cengkih, Korban Punya Riwayat Penyakit Ini
De lokasi perkebunan Sinoitan Wilayah Kepolisian Desa Teep, Kecamatan Langowan Timur ditemukan mayat laki-laki.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pada Selasa (3/12/2019) sekitar jam 18.30 Wita, di lokasi perkebunan Sinoitan Wilayah Kepolisian Desa Teep, Kecamatan Langowan Timur ditemukan mayat laki-laki.
Berdasarkan hasil identifikasi diketahui mayat tersebut bernama Willem Suoth (WS) (56) warga Desa Teep Jaga IV Kecamatan Langowan Timur.
Kapolres Minahasa AKBP M Denny Situmorang SIK melalui Kasubag Humas IPTU Ferdy Palengkahu saat dikonfirmasi pada, Rabu (4/12/2019), membenarkan penemuan korban Willem Suoth di Perkebunan Sinoitan.
"Berdasarkan pemeriksaan visum luar dari dr Nancy Bawiling, korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," katanya.
Ia melanjutkan, pihak Polres telah mengamankan TKP serta mengumpulkan keterangan saksi-saksi untuk mendalami kejadian tersebut.
• Willem Suoth Ditemukan Tak Bernyawa Usai Memetik Cengkih
"Pihak keluarga menolak korban untuk dilakukan Autopsi dengan alasan dia meninggal sudah jelas memiliki riwayat sakit asam urat dan tekanan darah tinggi. Dengan alasan demikian, sehingga membuat penolakan outopsi," katanya.
Sebelumnya diketahui, korban ditemukan di Perkebunan Sinoitan sekitar jam 18.30 Wita, dimana korban di temukan dengan posisi terlentang di tanah dan sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Ditemukan juga di sekitar TKP terdapat cengkih sekitar 2 liter di dalam dikarung, ditemukan pula makanan berupa nasi di samping tangga yang disandar pada cengkih.
Korban ditemukan sekitar 15 meter dari tangga yang dipakai korban untuk memetik buah cengkih.
• VIDEO VIRAL, Ibu Paksa Anaknya Jadi Pengemis, Memukuli, hingga Rogoh Kantong si Anak
Berdasarkan pemeriksaan visum luar diketahui bahwa korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Menurut istri korban Neltje Lumintang (53) sekitar jam 06.00 Wita pagi korban keluar rumah pergi ke perkebunan Sinotan tepatnya dikebun milik Keluarga Rudi Lukouw Engka untuk memetik cengkih.
"Kemudian pada sore hari sekitar pukul 15.00 Wita saya bermaksud membawakan kopi, kemudian sesampai di kebun saya memanggil-manggil korban namun tidak ada jawaban," katanya saat dikonfirmasi, Rabu (4/13/2019).
Neltje melanjutkan, perasaannya tidak enak dan langsung menemui keluarga ibu Sartje Engka kemudian menyampaikan bahwa tidak mengetahui keberadaan korban.
• Begini Harga Sepeda yang Disita Anak Buah Sri Mulyani di Atas Pesawat Garuda
Ia menambahkan, sekitar jam 18.00 Wita pihak keluarga korban menyampaikan kepada pihak Pemerintah Desa Teep.
"Kemudian pemerintah Desa bersama sama dengan masyarakat melakukan pencarian dilokasi perkebunan tempat korban memetik cengkih," tandasnya.