Bikers Subuhan Manado
CERITA Mona Tentang Bikers Subuhan Manado, Diangkat ke Dalam Sebuah Skripsi Tugas Akhirnya di IAIN
Mona adalah mahasiswi IAIN Manado, menyusun skripsi tentang Bikers Subuhan Manado. Ini alasannya.
Penulis: Handhika Dawangi | Editor: Handhika Dawangi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tak menuntut dipublikasi oleh orang lain. Melakukan perintah Allah SWT terdorong karena ingin menebus dosa yang telah lampau. Berkumpul di rumah-rumah Allah dimana saja berada saat jam-jam sepi, ketika semua terlelap dan menikmati indahnya mimpi. Itulah Bikers Subuhan Manado.

Namun tak juga tertutup, menerima masukkan, pujian, bahkan kritikan dan hinaan. Semua dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk semakin memperbaiki diri.
Kegiatan saat tengah malam, iktikaf, tahajud, zikir, baca alquran yang dilakukan kumpulan pemuda hijrah ini rupanya mendapat perhatian khusus dari seorang mahasiswa perempuan yang tertarik dengan kisah perjalanan Bikers Subuhan Manado menuju surganya Allah SWT. Insyaallah. Aaminn.
Namanya Mona Fatnia Mamonto. Dia adalah mahasiswa semester akhir yang insyaallah segera menyelesaikan studinya di Jurusan Pendidikan Agama Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado.
Untuk membantu langkahnya menuju gelar pendidikan sarjana, Mona menjadikan Bikers Subuhan Manado sebagai bahan dalam menyusun karyanya yakni skripsi.
Mona tinggal di tempat kos yang ada di Perkamil, datang jauh-jauh dari Desa Inaton, Kecamatan Modayag Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim). Lahir di Kotamobagu pada 16 November 1997.
Mungkin ini menjadi pertama kalinya di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), di Indonesia bahkan di dunia untuk skripsi dengan melakukan penelitian dan pengamatan kegiatan Bikers Subuhan Manado.
Tak mudah menyusun skripsi dengan mengamati semua kegiatan Bikers Subuhan Manado. Ada kopdar, dilakukan saat malam minggu (Sabtu malam) di masjid yang berbeda tiap minggunya sesuai hasil musyawarah.
Ada program BS Manado yang dinamakan dengan Paskaf, Pasukan Iktikaf. Dilakukan setiap hari di masjid yang berbeda sesuai hasil musyawarah.
Mona harus mencari tahu jadwal, waktu, dan lokasi di masjid mana setiap harinya. Beruntung Mona punya kenalan anggota Bikers Subuhan Manado.
Setiap kali Bikers Subuhan Manado melakukan aktivitasnya, Mona selalu datang. Hujan badai seakan tak dipedulikan demi tugas akhirnya.
Tak hanya di dalam Kota Manado. Mona juga pernah hadir saat Bikers Subuhan Manado melaksanakan kopdar, Salat Subuh berjemaah di Sea. Jaraknya cukup jauh dari pusat Kota Manado. Dan harus melewati jalan sepi dan gelap. Namun Mona tetap hadir.
Dan inilah penyebab kenapa Mona memilih Bikers Subuhan Manado sebagai bahan penelitiannya untuk menyusun skripsi. Simak ini wawancara khusus Tribun Manado dengan Mona.
1. Tribun Manado : Ceritakan kenapa sampai terpikirikan memilih penulisan skripsi berdasarkan apa yang dilakukan Bikers Subuhan Manado? Apa alasannya?
Mona : Awal mulanya judul ini direkomendasikan oleh salah satu dosen di IAIN. Pada waktu itu Mona mau mengajukan judul skripsi di prodi. Ada yang Mona ajukan dan sudah ACC (disetujui) oleh penasihat akademik.
Namun dosen di prodi tersebut tidak setuju dengan judul yang saya ajukan karena alasannya sudah banyak.
Dari situ salah satu dosen Mona merekomendasikan judul dengan meneliti satu di antara komunitas salat subuh. Namun beberapa bulan saya mencari namun ternyata satu komunitas itu sudah tidak aktif lagi. Jadi mona mengganti dengan Bikers Subuhan Manado.
Nah Bikers Subuhan Manado ini Mona tahu berkat kenalan yang juga anggota dari BS Manado. Disitu Mona mulai tertarik meneliti judul skripsi tentang Bikers Subuhan Manado. Selama ini belum ada yang meneliti tentang bagaimana komunitas Islam untuk bisa menanamkan nilai-nilai pendidikan Islam. Itu satu alasannya.
Alasan lain karena Mona tertarik dengan Bikers Subuhan Manado yang identik dengan motor. Sebelumnya dicap negatif oleh masyarakat.
Alasan ketiga yakni komunitas ini unik. Lebih menyasar kepada anak-anak muda yang hanya berkeliaran dipinggir jalan.
2. Tribun Manado: Setelah mengangkat Bikers Subuhan Manado ke dalam skripsi, apa yang anda harapkan kedepannya?
Mona: Yang saya harapkan setelah mengangkat judul ini, semoga ada rasa ingin tahu yang besar muncul dari anak-anak muda yang ada di Manado lebih khususnya yang beragama Islam untuk mau ikut serta dalam komunitas-komunitas yang mengajak kepada hal-hal yang positif.
Serta tergerak hati untuk mau memperdalam ilmu keislaman lewat komunitas yang sangat muda serta terbuka untuk siapa saja yang mau bergabung.
Karena di zaman millenial ini sudah jarang anak-anak muda yang muslim khususnya memperdalam ilmu agama.
Mereka hanya mendapat di sekolah saja itupun belum mampu membuat mereka paham bahwa segala apa yang mereka jalani setiap harinya itu memiliki nilai-nilai pendidikan Islam yang tinggi. Namun mereka belum sadar akan hal itu.
3. Tribun Manado: Hari ini anda akan ujian skripsi, apa yang anda rasakan saat ini? Dan apa inti yang akan anda kemukakan di hadapan penguji?
Mona: Yang saya rasakan saat ini adalah sangat bersyukur kepada Allah SWT sebab dengan IzinNya saya sudah sampai dipuncak ini.
Sudah sampai pada akhir penantian seorang mahasiswi yang ingin segera menyelesaikan studi, untuk bisa membuat orang tua lebih khusus untuk almarhum Papa dan mama yang sampai saat ini masih selalu memberikan doa, motivasi, semangat serta kaka yang selalu siap akan kekurangan selama saya kuliah sampai menjelang ujian besok.
Rasa senang sebab sudah bisa membuat orang-orang yang ada didekat saya bahagia.
Dan Intinya yang akan saya kemukakan dalam ujian nanti adalah tentunya masyarakat perlu tau bahkan orang tua.
Bahwasannya komunitas BS Manado itu bukanlah komunitas yang hanya dijalan saja, kemudian ngopi lalu ugal-ugalan. Melainkan sebuah komunitas yang mampu memberikan pengajaran serta ilmu pendidikan Islam lewat kegiatan-kegiatannya.
4. Tribun Manado: Selama ini menurut penelitian anda, seperti apa itu Bikers Subuhan Manado?
Mona: BS Manado itu adalah sebuah komunitas yang asyik, ramah serta memiliki tali persaudaraan yang sangat tinggi. Sebab BS Manado adalah sebuah komunitas yang mampu memberikan pengaruh yang sangat positif untuk generasi muda.
5. Tribun Manado: Apa harapan anda kedepan?
Mona: Harapan saya, semoga dengan diangkatnya judul skrisi tentang Bikers Subuhan Manado bisa membuat BS Manado lebih berkembang serta memperbanyak kegiatan islaminya. Karena dengan itu pun masyarakat yang melihat mampu menilai bahwa Komunitas Bikers Subuhan Manado ini adalah komunitas yang mampu membuat orang menjadi lebih baik serta hijrah dijalan Allah Swt.
Tanggapan Pembina Bikers Subuhan Manado
Ustaz Mardan, Pembina Bikers Subuhan Manado menanggapi baik skripsi yang disusun Mona mengangkat tentang Bikers Subuhan Manado.
Menurut Ustaz Mardan ini adalah suatu penghargaan.
"Ini merupakan penghargaan bagi Bikers Subuhan Manado. Karena komunitas ini dianggap memiliki andil dalam Pendidikan bagi generasi milenial," ujar Ustaz Mardan.
Dia berharap kedepan, Bikers Subuhan Manado dapat terus memberi manfaat bagi generasi muda dgn berbagai latar belakang sosial dan pendidikan.
"Serta menjadi wadah pembinaan bagi anak muda ke arah perbaikan pemahaman dan pengamalan agama Islam," ujar dia.
Ustaz Mardan mengajak semua kaum millenial yang muslim untuk bergabung bersama Bikers Subuhan Manado.
"Bikers Subuhan Manado mengajak kepada seluruh anak muda khususnya anak muda muslim untuk terus berkarya sesuai dengan kemampuannya atau minimal menghindari hal negatif dengan bergabung bersama komunitas yang positif seperti Bikers Subuhan Manado," ujar dia. (Handhika Dawangi)