Munas Golkar
Airlangga Hartarto Menang Tanpa Pesaing, Bamsoet Cs Menyerah, Begini Peran Istana
Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar dipastikan akan mempercayakan kembali Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar dipastikan akan mempercayakan kembali Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar, untuk kedua kalinya.
Kepastian Airlangga terpilih lagi, setelah Bambang Soesatyo dan beberapa calon lainnya menyatakan mengundurkan diri dari pencalonan.

Mundurnya Bamsoet dan beberapa calon menunjukkan kuatnya peran 'Istana' dalam mengarahkan siapa Ketua Golkar hasil Munas. Peran Istana ini dimainkan melalui Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) yang sukses me-lobi para senior Golkar seperti Akbar Tanjung, Aburizal Bakrie dan lainnya untuk memuluskan jalan Airlangga.
Pasalnya, Jokowi lebih nyaman Airlangga yang notabene 'anak buah'-nya di Kabinet, daripada Bambang Soesatyo yang secara kelembagaan sebagai Ketua MPR bisa memberhentikan Presiden.
Setelah Bambang Soesatyo (Bamsoet), sejumlah calon ketua umum Golkar akan mundur dari bursa pencalonan.
Ketua Organizing Commite Golkar Adies Kadir mengatakan dari sembilan calon ketua umum yang mendaftar terdapat lima orang yang lolos, mereka yang lolos menurutnya sebagian akan mengundurkan diri.
“Alhamdulliah pak Bamsoet sudah menyatakan mundur dan saya juga mendengar ada beberapa calon-calon nanti akan mundur dari 9 itu dari verifikasi ada yang lolos 4-5 orang” kata Adies Kadir di lokasi Munas, Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Saat ini menurut Adies masih dilakukan lobi-lobi atau negosiasi antara tim pemenangan calon ketua umum.
• Rumus Matematika Ini Kalau Dicek di Google Ternyata Ungkapan Cinta, Cewek Ini Sampai Baper
• Cerita Megawati Soal Persahabatan dengan Prabowo hingga Minta Pendukung Khilafah Datang ke DPR
• FPI Ungkap Alasan Tak Cantumkan Pancasila dalam ADRT, Ada Kaitan dengan Ulama
Ia beraharap pada saat pembukaan nanti masalah ketua umum dapat dilakukan dengan cara musyawarah.
“Saat ini juga masih ada proses lobi-lobi dengan beberapa calon Ketum lain kami harapkan nanti pada saat pembukaan bisa terjadi musyawarah mufakat sehingga parat Golkar dalam munas akan berjalan lancar dan tenang,” katanya.
Menurut Adies apabila tidak ada Calon yang maju atau memenuhi syarat dalam pencalonan, maka pemilihan Ketua Umum kemungkinan akan dilakukan dengan cara aklamasi.
“Jadi mudah-mudahan nanti bisa berjalan baik dan bisa aklamasi sesuai dengan musyawarah mufakat,” katanya.
Adapun sejumlah calon ketua umum yang akan mengundurkan diri menurut Adies yakni Ali Yahya, Ridwan Hisjam, dan Agun Gunandjar Sudarsa.
“(Ali Yahya) menyampaikan mungkin kurang kesiapan karena terkait persyaratan 30 persen dukungan kalau susah didapat percuma juga maju. Mungkin itu ya saya juga kurang tahu, yang saya dengar ya beliau sudah mengundurkan diri,” katanya.
Untuk diketahui terdapat 9 kader Golkar mendaftarkan diri menjadi Calon Ketua Umum Golkar periode 2019-2024.