Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Perpanjangan Izin SKT FPI

Begini Makna Khilafah di AD/ART FPI, Bukan Radikalisme, Jenderal Fachrul Razi Minta Hapus

Adanya kata khilafah, jihad dan hisba telah mengadang perpanjangan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) Front Pembela Islam (FPI).

Editor: Aswin_Lumintang
Kolase Foto: Tribunnews.com/Rizal Bomantama
3 Menteri Upayakan Pemulangan Habib Rizieq, FPI Tulis Pernyataan Setia Kepada Pancasila dan NKRI 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Adanya kata khilafah, jihad dan hisba telah mengadang perpanjangan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) Front Pembela Islam (FPI).

Kuasa Hukum Front Pembela Islam (FPI), Ali Abu Bakar Alatas menjelaskan arti kata khilafah dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) FPI.

Kolase foto Menteri Agama RI Fachrul Razi di JS Luwansa dan Anggota FPI
Kolase foto Menteri Agama RI Fachrul Razi di JS Luwansa dan Anggota FPI (Kolase Foto Tribunmanado/foto tribunnews)

Sebelumnya, FPI mengajukan perpanjangan izin kepada Kementerian Agama (Kemenag) dan sudah mendapatkan rekomendasi.

Surat Rekomendasi perpanjangan izin tersebut masih diproses oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Ali menyampaikan, FPI masih menunggu keputusan dari pemerintah.

"Karena problemnya memang tidak ada batas waktu dalam Undang-undang, jadi kita ya jalanin aja," kata Ali di Studio Gedung Menara Kompas, Senin (2/12/2019), dikutip dari YouTube Kompas TV.

Mengenai kata Khilafah dalam AD/ART FPI itu, ia membenarkan memang ada kata Khilafah.

"Dalam AD/ART FPI memang ada kata-kata Khilafah, kita sudah sampaikan itu," kata Ali.

Namun, ia membantah jika kata Khilafah tersebut ditujukan untuk satu kelompok dan satu pemikiran saja.

"Tapi yang salah dipahami, seolah-olah Khilafah ini hanya satu kelompok, hanya satu pemikiran," imbuhnya.

Ali mengatakan, untuk menyusun AD/ART tersebut, FPI perlu melakukan banyak kajian.

"Padahal dinamikanya banyak, kajiannya luar biasa banyak," lanjut Ali.

Ali menjelaskan bagaimana cerita awal dari kata Khilafah dalam AD/ART FPI itu.

"Asal mula kata itu sebenarnya dari keyakinan umat Islam, di penghujung zaman nanti akan datang yang namanya Imam Mahdi," ujar Ali.

"Kemudian untuk menyambut Imam Mahdi itu, kita berpikir apa yang bisa kita berikan, terus tidak bertentangan secara konstitusional, tidak bertentangan dengan realita yang ada," jelas Ali.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved