Pohon Kurma di Indonesia
Tiga Pohon Kurma Bertumbuh Dengan Buah Lebat di Indonesia, Ini Lokasinya, Dari Biji Yang Dibuang
Tiga pohon kurma bertumbuh di Mataram Nusa Tenggara Barat. Buahnya tampak lebat, begini cerita pemiliknya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tiga pohon kurma tumbuh di halaman rumah seorang warga di Indonesia. Padahal diketahui tanaman buah ini sangat sulit bertumbuh beberapa tempat.
Lebih heran lagi, kata pemiliknya tanaman pohon kurma tersebut bertumbuh dari biji yang dia lempar di pekarangan.
Pemiliknya yakni Warga Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Dia kemudian mengungkapkan awal cerita pohon kurma ini bisa tumbuh di halaman rumahnya.
Tak hanya satu pohon, pria ini memiliki 3 pohon kurma di halaman rumahnya.
Mapada Mandrio, pemilik buah kurma yang berbuah lebat di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat ( NTB), mengaku sering membuang biji kurma di halaman rumahnya.
Kurma tersebut ia beli saat umrah.
Ia menduga pohon kurma yang tumbuh di halaman rumahnya berasal dari biji kurma yang ia buang.
"Saya sering pulang balik umrah. Saya beli kurma (jenis) Sukari, makan, lalu bijinya dibuang di halaman.
Mungkin ini biji yang barokah," kata Mapada.
Saat ini ada tiga pohon kurma yang tumbuh di halaman rumahnya di Perumahan Bumi Kodya Asri, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Satu pohon kurma sedang berbuah lebat.
Pohon itu sudah ada di halaman rumahnya sejak lima tahun terakhir dan tumbuh berdampingan dengan pohon mangga.
Saat ditemui Kompas.com, Kamis (28/11/2019), Mapada mengira bahwa pohon yang tumbuh di halamannya adalah pohon salak atau palem.
Namun, dua bulan lalu ia kaget setelah tahu pohon tersebut berbuah sebesar kelereng dan jumlahnya cukup banyak.
"Ya, kaget juga pas saya bangun pagi-pagi kok berbuah. Lucunya tidak hanya satu, tiba-tiba banyak.
Kan biasanya mulai dari bunganya, ini tidak langsung dalam keadaan itu saya lihat sebesar biji kelereng," tutur Mapada.
Setelah dicicipi, baru ia yakin bahwa pohon yang tumbuh di halaman rumahnya bukan pohon salak, melainkan adalah pohon kurma.
Dari tiga pohon kurma yang tumbuh, satu pohon sedang berbuah lebat.
Setelah Mapada mengunggah video tentang pohon kurma tumbuh di halaman rumahnya pada Minggu (24/11/2019), banyak warga yang datang untuk melihat keberadaan pohon tersebut.
Bahkan ada beberapa warga yang meminta buah kurma untuk obat, terutama bagi yang memiliki keturunan.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Karnia Septia | Editor: David Oliver Purba/Editor : Rachmawati)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita di Balik Pohon Kurma Berbuah Lebat di Mataram, Pemilik Sering Buang Biji Kurma di Halaman"
Kurma Tropis
Siapa tak mengenal buah kurma. Buah asal negeri para nabi Timur Tengah itu biasa jadi hidangan pembuka saat puasa Ramadan.
Kurma amat populer di negeri yang mayoritas penduduknya muslim semisal Indonesia. Buah kaya manfaat itu pun selalu laris di pasaran.
Meski amat digandrungi, tanaman ini ternyata belum banyak dibudidayakan di Indonesia. Banyak yang meyakini, tanaman kurma hanya bisa tumbuh di daerah gurun pasir.
Perlahan mitos itu mulai terbantahkan. Nyatanya, petani Thailand dikabarkan telah berhasil membudidayakan kurma tropis.
Kurma Kolak One (KL 1) mungkin jenis kurma yang paling populer ditanam di negara tropis. Kurma KL 1 mulai berbunga saat usia 3 tahun.
Biasanya, bunga-bunga itu akan berguguran, atau disebut bunga pasir. Istilah itu merujuk pada bunga yang tak lanjut berbuah.
“Usia empat tahun biasanya bunga sudah bisa jadi buah,” kata petani pemilik Amma Dates Farm, Kota Banjar, Jawa Barat, Aulia Al Azhar, di Ponpes Rubat Mbalong Ell Firdaus, Cilacap, beberapa waktu lalu.
Azhar mengatakan, tidak semua jenis kurma dapat tumbuh baik di Indonesia.
Kurma Ajwa misalnya, kurma yang diriwayatkan merupakan kegemaran Nabi Muhammad SAW ini kebanyakan hanya ditanam di Arab Saudi, khususnya Madinah.
Karenanya harga kurma jenis ini cukup mahal, sekitar Rp 400 ribu per kilogram di Indonesia.
Karena itu, ia lebih merekomendasikan kurma KL 1 kurma tropis bagi yang ingin membudidayakan kurma di Indonesia.
Pada media polibag itu, ratusan bibit kurma tumbuh subur.
Sekilas tanaman itu mirip kelapa dengan bentuk daun yang meruncing. Itulah bibit kurma KL 1 yang dianggap paling cocok ditanam di Indonesia.
Pasalnya, kurma KL 1 disebut sudah melalui berbagai proses mutasi genetik sehingga mampu beradaptasi dengan kondisi negara tropis. Karenanya, kurma itu disebut kurma tropis.
Di luar khasiatnya yang kaya, budidaya kurma tropis ternyata punya peluang ekonomi yang menjanjikan.
Terlebih, komoditas kurma di Indonesia masih langka. Sementara permintaan buah itu di dalam negeri amat tinggi.
Kebutuhan kurma di Indonesia selama ini masih dicukupi oleh negara Timur Tengah dengan harga cukup tinggi.
Bukan sekadar sumber nutrisi, sebagian masyarakat bahkan mempercayai kurma muda bermanfaat menyuburkan kandungan.
Karenanya, buah ini banyak diburu pasangan suami istri yang belum memiliki keturunan.
Satu tandan kurma bisa berisi ratusan butir kurma. Pada usia lima tahun, kurma tropis KL 1 berpotensi menghasilkan 25 kilogram buah. Satu kilogram kurma matang segar dijual seharga antara Rp 400 ribu – Rp 1 juta.
Bukan hanya buah yang bernilai ekonomi tinggi, penjualan bibit kurma pun cukup menjanjikan karena kelangkaan tanaman itu di Indonesia.
Bibit kurma muda berusia dua bulan dijual antara Rp 75 ribu hingga Rp 100 ribu. Tanaman kurma berusia tiga tahun bahkan laku dengan harga kisaran Rp 1,5 juta. (aqy)
Artikel ini telah tayang di Tribunmataram.com dengan judul Cerita Pemilik Pohon Kurma yang Berbuah Lebat di Mataram, Tak Hanya Miliki 1 Pohon, Begini Awalnya dan di Tribunjateng.com dengan judul Tak Hanya di Padang Pasir, Kurma Ternyata Bisa Tumbuh di Negara Tropis Seperti Indonesia
Subscribe YouTube Channel Tribun Manado: