Cara Tidur Sehat
Jangan Tidur Dengan Posisi Tengkurap, Cara Tidur dan Adab Sesuai Ajaran Rasulullah Nabi Muhammad SAW
Cara tidur yang sudah diajarkan oleh Rasulullah Nabi Muhammad SAW. Simak ini lengkap dengan penjelasannya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Mari hidup sehat mengikuti caranya Rasulullah Nabi Muhammad SAW. Tak hanya makan, minum, mandi, dan berbagai aktivitas lainnya, saat tidur pun kita sudah diajarkan bagaimana yang baik dan sehat.
Tidur dalam Islam tidak saja untuk istirahat, namun tidur adalah ibadah jika dijalankan sesuai ajaran Islam yang dicontohkan Rasulullah Muhammad SAW.
Berikut Adab tidur sesuai ajaran Rasulullah SAW, cara tidur dalam Islam, amalan dan doa sebelum tidur oleh Syaikh Abdul Hamid bin Abdirrahman As Suhaibani :
1. Tidak mengakhirkan tidur malam selepas shalat Isya’ kecuali dalam keadaan darurat seperti untuk mengulang (muraja’ah) ilmu atau adanya tamu atau menemani keluarga, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Barzah Radhiyallahu anhu:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ (صَلاَةِ) الْعِشَاءِ وَالْحَدِيْثَ بَعْدَهَا.
“Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur malam sebelum (shalat Isya’) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.”[1]
2. Hendaknya tidur dalam keadaan sudah berwudhu’ terlebih dahulu sebagaimana hadits:
إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوْءَكَ لِلصَّلاَةِ.
“Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu’ terlebih dahulu sebagaimana wudhu’mu untuk melakukan shalat.” [HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710]
3. Hendaknya mendahulukan posisi tidur di atas sisi sebelah kanan (rusuk kanan sebagai tumpuan) dan berbantal dengan tangan kanan, tidak mengapa apabila setelahnya berubah posisinya di atas sisi kiri (rusuk kiri sebagai tumpuan). Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
اِضْطَجِعْ عَلَى شَقِّكَ اْلأَيْمَنِ.
“Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” [HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710]
4. Tidak dibenarkan telungkup dengan posisi perut sebagai tumpuannya baik ketika tidur malam ataupun tidur siang. Sebagaimana hadits:
إِنَّهَا ضَجْعَةٌ يَبْغَضُهَا اللهُ عَزَّ وَجَلَّ.
“Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai oleh Allah Azza wa Jalla.”[2]
