Ahok Komut Pertamina
Pertamina: Gaji Ahok Bukan Rp 3,2 Miliar, Ungkap Perhitungan Gaji, Andre Rosiade Ancam Pecat
Menjadi seorang Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok saat ini memang sulit. Pasalnya, apapun yang dilakukan selalu menjadi perhatian publik.
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Menjadi seorang Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok saat ini memang sulit. Pasalnya, apapun yang dilakukan selalu menjadi perhatian publik. Contoh terkini, sewaktu Komisaris Pertamina dijabat Tanri Abeng, hampir tak ada yang mengkritisi dan lainnya.
Kini belum menjabat semua terkait posisi yang dijabat Ahok saat ini diobok-obok.

Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae, menyinggung soal gaji fantastis seorang Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) dalam rapat kerja bersama Kementerian Perhubungan yang turut dihadiri perwakilan dari PT Pertamina.
Saat ini santer terdengar bila jabatan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) yang kini dijabat Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok, mencapai Rp 3,2 miliar.
• Begini Keterangan Polisi Mengenai Penemuan Mayat di Perum Rindu Sekar Alam
• Lagi Honeymoon Dengan Reino Barack, Syahrini Minta Doanya: Pokoknya yang Baik-baik
• Andrew White Pamer Foto Saat Peluk Mesra Lydia Kandou, Menantu Idaman Banget!
Ridwan Bae mengatakan dalam rapat tersebut bila di media sosial ramai membicarakan soal gaji Komisaris Utama PT Pertamina.
Baca: Jadi Komisaris Utama Pertamina, Ahok Tercatat Tak Punya Kendaraan & Ini Makanan Sederhana Favoritnya
"Gaji komisaris utama Rp 3,2 miliar, gaji Presiden saja cuma Rp 62 juta sama tunjangan," kata Ridwan Bae di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (25/11/2019).
Menurut Ridwan, hal itu disinggung lantaran harga tiket yang melonjak akibat aviation turbine (Avtur) atau bahan bakar penerbangan yang dirancang untuk pesawat terbang bermesin turbin gas.
"Ini butuh penjelasan terperinci, angka Rp 3,2 miliar dikaitkan harga tiket terkait mahalnya avtur?" tanya Ridwan.
Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra mengatakan gaji dan kompensasi komisaris dan dewan direksi yang mencapai Rp 3,2 miliar per bulan tidak benar atau hoaks.
"Gaji Rp 3,2 miliar angka itu tidak bisa dipertanggungjawabkan, itu hoaks, jangan dipercaya," kata Basuki.
Basuki mengatakan tidak tahu dari mana perhitungan hingga menghasilkan angka Rp 3,2 miliar per bulan tersebut.
"Kita juga tidak tahu darimana angka bisa sebesar itu. Mudah-mudahan masyarakat bisa memahami," ujarnya.
Ahok sambangi kantor Erick Thohir
Hari Senin (25/11/2019) ini, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok tiba di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta Pusat.
