Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ahok Komut Pertamina

Mafia Migas Bergerak, Alasan Ahok Tidak Jadi Dirut Pertamina, Ini Kekuatan Pamungkas Ahok

Kuatnya penolakan terhadap Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok dan kelompok kepentingan lainnya yang tak menginginkan

Editor: Aswin_Lumintang
Foto Dok. Kementerian BUMN
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Menteri BUMN Erick Thohir di Kantor Kementerian BUMN 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Kuatnya penolakan terhadap Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok dan kelompok kepentingan lainnya yang tak menginginkan mantan Gubernur DKI Jakarta ini mendapat posisi sentral di Indonesia. 

Pada kesempatan tersebut Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan alasan Erick Thohir tak menunjuk mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero).

Dewan Komisaris Pertamina yang dipimpin oleh Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok
Dewan Komisaris Pertamina yang dipimpin oleh Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok (pertamina.com)

Menurut Arya, Erick Thohir lebih menginginkan posisi direktur utama pada perusahaan minyak pelat merah itu diisi oleh orang yang lebih paham di dunia minyak dan gas.

“Karena kita butuh juga yang direksi dan Dirutnya sudah paham dengan bisnisnya (Pertamina),” ujar Arya di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (25/11/2019).

Arya menambahkan, Erick Thohir menunjuk Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina karena menganggap mantan Gubernur DKI Jakarta itu mempunyai integritas yang tinggi dalam melakukan pengawasan.

“(Pertamina) ini harus kencang, jadi butuh pengawasan, kemampuan Pak Ahok,” kata Arya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi mengangkat Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina.

Biografi Ahok Sebagai Komisaris di Website Pertamina
Biografi Ahok Sebagai Komisaris di Website Pertamina (Potongan Foto Biografi Ahok di Webstite Pertamina)

Penunjukkan Ahok sebagai komisaris utama (Komut) Pertamina menuai pro kontra di publik.

Misalnya, peneliti Alpha Research Database Indonesia Ferdy Hasiman berpendapat, Ahok yang merupakan seorang eksekutor lebih cocok menjadi direktur utama.

Sementara tugas komisaris bukan di operasional, tetapi melakukan pengawasan terhadap direksi dan mengevaluasi program kerja.

PERNYATAAN Agnez Mo Soal Video Tak Punya Darah Indonesia: Aku Berdarah Jerman, Jepang, China

Optimistis Sulut Jadi Bali Baru, TV ABC News Australia Wawancara Gubernur Olly

Intip Potret Jadul Dian Sastro, Rambut dan Baju yang Dipakai saat ke Pesta Justru Curi Perhatian!

Meski demikian, Ferdy menyebut bahwa nama Ahok tetap bisa menggentarkan para mafia.

"Meskipun komut, para mafia harus hati-hati, karena penunjukan Ahok adalah upaya Jokowi berperang melawan mafia migas yang sudah lama bercokol di Pertamina," kata Ferdy dalam siaran pers, Minggu (24/11/2019).

Ahok sendiri pada hari ini telah mengambil SK pengangkatan dirinya sebagai Komisaris Utama Pertamina di Kantor Kementerian BUMN.

Ia meminta bantuan dari masyarakat dalam mengawasi kinerja perusahaan plat merah itu.

Menurut Ahok, masyarakat bisa membantu dirinya mengawasi Pertamina dengan cara memberikan laporan jika melihat adanya masalah di perusahaan minyak milik negara tersebut.

“Kita harapkan semakin banyak ada nomor pengaduan, semakin banyak melapor, akan mendorong kami melakukan pengawasan yang lebih baik, karena enggak mungkin bisa ngawasin tanpa informasi (dari masyarakat),” ujar Ahok di Kementerian BUMN, Jakarta.

Ahok bertekad meningkatkan kinerja Pertamina lebih baik ke depannya. Sebab, perusahaan minyak milik negara itu menyangkut hajat hidup orang banyak.

"Tujuan saya adalah membantu Bu Nicke (Dirut Pertamina) dan teman-temannya berhasil jadi Dirut Pertamina dalam sejarah. Itu tugas saya," kata Ahok.

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok tiba di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019).
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok tiba di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019). (Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda)

Sebelumnya, Erick mengumumkan Ahok telah ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Pertamina. Ahok didampingi Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin sebagai Wakil Komisaris Utama PT Pertamina.

Penunjukan Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina terjadi di tengah penolakan sejumlah pihak. Sebab, ia pernah berstatus sebagai mantan narapidana dan kini ia merupakan kader PDI-P.

Tentang harapan Ahok bisa memberantas mafia migas di tubuh PT Pertamina, Ahok mengaku tak mengerti soal mafia migas yang dimaksudkan tersebut.

“Saya enggak tahu maksud mafia migas tuh apa ya. Saya kan bukan godfather,” ujar Ahok

Kendati begitu, Ahok mengaku akan melakukan pengawasan lebih maksimal di tubuh Pertamina.

Diharapkan, kinerja perusahaan minyak pelat merah tersebut bisa lebih baik ke depan.

“Saya hanya duduk bantu awasi. Jadi masyarakat bisa lihat perkembangan bagaimana hasil kerja kita, di lapangan seperti apa, hasilnya seperti apa itu ada kerja sama tim,” kata Ahok.

Susunan Petinggi PT Pertamina

Dewan Komisaris

     Komisaris Utama: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

   Wakil Komisaris Utama : Budi Gunadi Sadikin

    Komisaris : Komjen Pol Condro Kirono

    Komisaris : Ego Syahrial

    Komisaris : Suahasil Nazara

    Komisaris : Alexander Lay

 Dewan Direksi

   Direktur Utama : Nicke Widyawati

    Direktur Keuangan : Emma Sri Hartini

    Direktur Hulu : Dharmawan Samsu

    Direktur Pengolahan : Budi Santoso Syarif

    Direktur Pemasaran Koorporat: Basuki Trikora Putra

    Direktur Pemasaran Ritel: Mas'ud Khamid

    Direktur Logistik Supply Chain dan Infrastruktur : Gandhi Sriwidodo

    Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia: Ignatius Tallulembang

    Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko : Heru Setiawan

    Direktur Sumber Daya Manusia (SDM): Koeshartanto

    Direktur Manajemen Aset: M Haryo Yunianto

Editor: Wito Karyono

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved