Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Kelakuan Ahok Dibongkar Mantan Karyawan Saat jadi Bos Tambang: Saya Diam, Kemudian Keluar

Yuniar menerima tawaran Ahok. Dalam kesehariannya sebagai karyawan dan bos, BTP memanggil Yuniar dengan sebutan Bu Yun

Editor: Rhendi Umar
tribun timur
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok jabat Komisaris 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan segera bekerja sebagai Komisaris PT Pertamina pada Senin ( 25/11/2019).

Meski banyak yang meragukan kecakapan Ahok dalam memimpin perusahaan, namun ternyata mantan Gubernur DKI Jakarta itu punya pengalaman di perusahaan swasta, terutama di bidang tambang.

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok resmi diumumkan sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina.

Hal tersebut diungkapkan Menteri BUMN, Erick Thohir melalui wawancara yang dilakukan Kompas TV pada Jumat (22/11/201).

Dengan masuknya Ahok menjadi komut Pertamina, maka ia menggantikan posisi Tanri Abeng yang sebelumnya menjabat.

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ditemui seusai menghadiri diskusi kebangsaan di Universitas Kristen Petra, Surabaya, Jawa Timur, Senin (19/8/2019). Ahok kini menjadi Komisaris Utama Pertamina.
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ditemui seusai menghadiri diskusi kebangsaan di Universitas Kristen Petra, Surabaya, Jawa Timur, Senin (19/8/2019). Ahok kini menjadi Komisaris Utama Pertamina. (Kompas.com)

Mahfud MD Dukung Ahok jadi Komisaris Pertamina Namun Tolak jadi Presiden dan Menteri

Tak sendiri, Ahok pun akan ditemani Budi Gunadi Sadikin yang akan menjadi Wakil Komisaris Utama Pertamina.

Setelah mengumumkan bahwa Ahok menjadi Komut PT Pertamina, ia juga menjelaskan bahwa Ahok akan segera mulai bekerja bahkan mulai hari ini (red-, jumat) atau paling cepat Senin depan.

"Kalau BTN kan rapat umum pemegang sahamnya nanti akhir bulan ini. Kalau Pertamina kan PT bukan Tbk, jadi bisa segera proses. Bisa hari ini atau senin," terang Erick Thohir.

Sebelum malang melintang di dunia politik, Ahok BTP juga pernah menekuni bisnis tambang di kampung halamannya.

Melansir artikel di ahok.org, seusai menamatkan kuliahnya di Fakultas Teknologi Mineral jurusan Teknik Geologi Universitas Trisakti, Ahok mendirikan perusahaan CV Panda yang bergerak dibidang kontraktor pertambangan PT Timah.

Menggeluti dunia kontraktor selama dua tahun, Basuki menyadari betul hal ini tidak akan mampu mewujudkan visi pembangunan yang ia miliki, karena untuk menjadi pengelola mineral selain diperlukan modal (investor) juga dibutuhkan manajemen yang profesional.

Untuk itu Basuki memutuskan kuliah S-2 dan mengambil bidang manajemen keuangan di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya Jakarta.

Mendapat gelar Master in Bussiness Administrasi (MBA) atau Magister Manajemen (MM) membawa Basuki diterima kerja di PT Simaxindo Primadaya di Jakarta, yaitu perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor pembangunan pembangkit listrik sebagai staf direksi bidang analisa biaya dan keuangan proyek.

Karena ingin konsentrasi pekerjaan di Belitung, pada tahun 1995 Basuki memutuskan untuk berhenti bekerja dan pulang ke kampung halamannya.

Perlu diketahui, tahun 1992 Basuki mendirikan PT Nurindra Ekapersada sebagai persiapan membangun pabrik Gravel Pack Sand (GPS) pada tahun 1995.

Ahok Sandera Bangsa Indonesia, Jadi Bencana, Marwan Batubara: Kita Korban Kebijakan Pemerintah

Cerita Mantan Karyawan 

Yuniar Yusuftak tahu dari mana pemuda itu tiba-tiba datang ke rumahnya lalu mengajaknya untuk terlibat di perusahaan pasir kuarsa.

Seorang pemuda yang kemudian menjadi perhatian masyarakat Indonesia dengan sejumlah prestasi dan kontroversi yang dimilikinya. Pemuda itu bernama Basuki Tjahaya Purnama (BTP) yang tidak mau lagi dipanggil Ahok.

Manggar, Februari tahun 2001, Yuniar yang kala itu bekerja sebagai perias pengantin berkenalan dengan BTP. Mantan suami Veronica Tan itu mendatangi Yuniar.

Yuniar tak tahu entah dari mana BTP tahu kalau dia adalah lulusan STM Analis Kimia, Yogyakarta pada 1970.

BTP meminta bantuannya untuk terlibat di PT Nurindra Eka Persada (NEP), perusahaan yang bergerak di bidang pasir Kuarsa di Kabupaten Belitung Timur.

Anggota DPR RI Ini Siap Merekomendasikan Ahok Dipecat, Jika Nanti Kinerja Amburadul: Kami Ingatkan

Yuniar menerima tawaran Ahok. Dalam kesehariannya, sebagai karyawan dan bos, BTP memanggil Yuniar dengan sebutan Bu Yun.

Yuniar mengungkapkan jika PT NEP memproduksi berbagai ukuran pasir kuarsa.

Ia masih ingat, beberapa pelanggan perusahaan yang merupakan perusahaan kelas atas, seperti California Texas (Caltex) yang berada di Kota Dumai dan PT Pindad.

"Permintaan pasir kuarsa perbulan dari Caltex sekitar 500 ton," ujar Yuniar kepada bangkapos.com. Kamis (14/11/2019).

Yuniar mengatakan sedari dulu, BTP punya karakter yang tegas dan keras.

Dalam setiap rapat, BTP selalu bicara ceplas-ceplos kalau memang pekerjaan tidak sesuai dengannya.

Suatu ketika, BTP pernah geram gara-gara produksi perusahaanya tak sesuai target yakni 500 ton.

"Soal kepimpinan orang ini adil, tapi namanya juga manusia ada kekurang dan kelebihan. Sebagai karyawan, cuman ya saat beliau marah, lontaran ceplos-ceplosnya kami maklumi, karena saat itu masih muda, saya diam, kemudian keluar," ujar Bu Yun.

Namun, saat Yuniar keluar dari ruang rapat, BTP mengejarnya.

"Saat saya keluar ruang meeting langsung saya dikejar, dibilang Bu Yun marah ya?, Bu Yun tersinggung ya? Jangan gitu Bu Yun, Ibu Yun pun sudah ku anggap Mama aku sendiri, Bu Yun pun yang tua juga di sin. Saat dia bilang begitu, saya hanya diam. Mulai dari situlah saya sudah mulai ngerem-ngerem sedikit," kenang Yuniar.

Basuki Tjahaya Purnama dan Yuniar
Basuki Tjahaya Purnama dan Yuniar ((Bangka Pos))

Ahok Bisa Gagal jadi Komisaris Pertamina, Suara Marman Batubara jadi Penghalang: Mundur Saja

Dia juga mengungkapkan BTP juga sebenarnya orang yang humoris.

Saat tiba dari Jakarta, BTP langsung ke pabrik, membuka pintu Lab, dan langsung menyapanya.

"Ngape Bu Yun diam-diam, dak beduit ye kidang (untuk-red) nyekolahkan anak, ukan amun (misal-red) dak beduit nyebut benar-benar, nak berape Ikam kini ku tanda tangani ye, berikan ke kasir," tiru Bu Yun, saat kenang candaan Ahok kepadanya.

Menurut Yuniar, sikap Ahok yang suka bercanda dan sangat perhatian kepada karyawan itu tidak hanya kepadanya, namun juga terhadap karyawan lainnya.

Di mata karyawan, BTP sangat memberi perhatian, terutama soal pendidikan di masyarakat.

Yuniar mengungkapkan BTP pernah memerintah dirinya untuk mencari 33 anak asuh.

"Dulu saya disuruh mencari anak-anak asuh, dia bilang, 'Bu Yun bagaimana kalau saya dicarikan anak asuh", kata Yuniar, menirukan kata-kata BTP waktu itu.

Menurut Yuniar  setiap bulan Ahok menyalurkan bantuan sekitar Rp 100 ribu peranak.

Selain itu, setiap pertengahan tahun, Ahok juga memberikan sepatu, buku, dan baju.

"Itu semua orang kantor yang koordinir. Saya cuman carikan orangnya saja. Selain itu, ketika Lebaran saya juga disuruh mencarikan ibu-ibu yang sudah menjanda yang ekonominya lemah untuk dibantu. Itu ide pribadi beliau," ujarnya.

Selain itu, di Gunong Nayok, Desa Aik Kelik para karyawan dibangunkan rumah. Rumah itu layak huni seperti yang diberikan pemerintah saat ini.

"Itu untuk karyawan yang memang sudah ditinjau oleh beliau, yang dirasa sudah tidak layak, dibuatkan rumah olehnya," ujar Bu Yun.

Selain itu, BTP juga memberikan karyawan senior yang berprestasi sebuah rumah.

Namun, Kegiatan itu terputus saat Ahok mulai menjabat sebagai Bupati Belitung Timur.

Jas Pengantin Ahok dan Veronica Tan

Yuniar mengaku bekerja selama 7 tahun kepada BTP.

BTP  yang mengetahui Bu Yun yang juga memiliki usaha rias pengantin memberikan satu setel jas lengkap dengan celana.

Jas itu pun disewakan kepada penganten yang menggunakan jasa rias Yuniar.

Di dalam jas itu tertulis nama mr, Basuki Juli '97. Jas itu yang sampai kini disimpan dengan rapi oleh Yuniar.

Yuniar mengungkapkan jika jas itu punya kenangan karena jas itulah yang dikenakan BTP saat menikahi Veronica Tan.

Saat itu ahok berpesan agar jas tersebut disimpan, siapa tahu suatau saat dapat dipergunakan untuk mencari tambahan uang.

"Mungkin saat itu untuk disewakan kepada pengatin, yang dirias di sini," ujar Yuniar.

Pada 2007, Yuniar mengundurkan diri karena terpilih menjadi Kepala Desa Mengkubang.

"Saya mengundurkan diri pada 13 September 2007, saat itu pas saya dilantik menjadi Kepala Desa Mengkubang," ujar Yunair.

Ditanya terkait kabar BTP Akan dijadikan petinggi di BUMN, Yuniar pun sumringah.

"Untuk itu (jadi pejabat BUMN) saya rasa memang tepat, Beliaukan insunyur geologi. Beliau juga sudah punya pengalaman. Punya perusahan pasir kuarsa. Sudah melanglang ke berbagai perusahaan, saat orang belum punya tambang-tambang karya, beliau sudah ada. Kalau soal tambang, beliau sudah paham, itu sudah tepat" ujar Bu Yun sambil tersenyum.

Seiring bertambah usia Bu Yun percaya Ahok kini lebih bisa mengontrol emosinya. (teddymalaka/suharli)

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Mantan Karyawan Ungkap Perilaku Basuki Tjahaja Purnama Saat Jadi Bos Tambang Sebelum Jadi Politisi

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved