Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

5 POPULER SEPEKAN Rocky Gerung Bongkar Persaingan Eks 2 Jenderal, Ahok Menonjol hingga Kisah Prabowo

Dari ribuan berita yang telah terbit dalam sepekan ini, ada 5 berita yang paling banyak dibaca dan menjadi populer dalam sepekan ini.

Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
kolasetribunmanado/tribun grup
Ahok, Gita Ratnasari Tuuk dan Rocky Gerung 

Hal tersebut tertuang dalam Surat Telegram Nomor: ST/30/XI/HUM.3.4./2019/DIVPROPAM tertanggal 15 November 2019 yang berisi peraturan disiplin anggota Polri, kode etik profesi Polri, dan kepemilikan barang mewah oleh pegawai negeri di Polri.

Surat telegram itu ditandatangani Kadiv Propam Polri Irjen Pol Listyo Sigit Prabowo.

Disebutkan, jajaran Poiri diminta bersikap sederhana dan sejalan dengan cita-cita mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bersih.

Para pegawai negeri di lingkungan Polri juga diminta untuk bersikap antikorupsi dan menerapkan pola hidup sederhana untuk mewujudkan pegawai negeri yang profesional dan bersih.

Peraturan tersebut menunjukkan sejumlah poin pola hidup sederhana yang harus dipedomani.

Di antaranya yaitu tidak menunjukkan, memakai, dan memamerkan barang-barang mewah dalam kehidupan sehari-hari, baik di kedinasan maupun di ruang publik.

Polisi juga diminta hidup sederhana di lingkungan internal Polri maupun kehidupan bermasyarakat.

Di dunia maya, polisi diminta tidak mengunggah foto dan video pada media sosial yang menunjukkan gaya hidup hedonis karena dapat menimbulkan kecemburuan sosial.

Polisi juga diminta menyesuaikan norma hukum, kepatutan, dan kepantasan dengan kondisi lingkungan tempat tinggal dan menggunakan atribut Polri yang sesuai untuk penyamarataan.

Kemudian, para pimpinan, kasatwil, dan perwira diminta memberikan contoh perilaku dan sikap yang baik dengan tidak memperlihatkan gaya hidup hedonis, terutama Bhayangkari dan keluarga besar Polri.

"Akan dikenakan sanksi tegas bagi anggota Polri yang melanggar," kata Listyo.

Posting Foto Saat Nikah, Titiek Soeharto dan Prabowo Rujuk Lagi? Netizen: Pasangan Serasi

3. Prabowo dan Titiek Soeharto Terpisah karena Politik, Bagaimana Kisah Cinta Keduanya?

Prabowo dan Titiek Soeharto
Prabowo dan Titiek Soeharto (WARTA KOTA/ HENRY LOPULALAN)

Prabowo Subianto telah diangkat oleh Presiden Joko Widodo ( Jokowi) menjadi menteri pertahanan.

Namun penetapan tersebut tak membuat  mantan istri Prabowo, Titiek Soeharto mendukung pemerintah.

Sebaliknya bersama Partai Berkarya, Titiek Soeharto menetapkan sikap politik untuk menjadi oposisi Pemerintah.

Partai Berkarya adalah salah satu partai pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.

Partai Berkarya termasuk dalam bagian Koalisi Indonesia Adil Makmur bersama Gerindra, Demokrat, PKS, dan PAN.

Titiek Soeharto, Prabowo, dan Didiet Hediprasetyo
Titiek Soeharto, Prabowo, dan Didiet Hediprasetyo (twitter @tututtsoeharto49)

Seiring berjalannya waktu, masing-masing partai politik mengambil sikap berbeda usai Pilpres 2019.

Titiek Soeharto, mengaku tak kecewa Prabowo gabung di kabinet pemerintahan, sebaliknya dirinya merespons baik.

Titiek Soeharto berharap, Prabowo bisa bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.

"Mudah-mudahan bermanfaat bagi masyarakat semuanya. Kelihatannya sambutannya baik ya dari masyarakat dan mudah-mudahan bermanfaat," kata Titiek Soeharto di markas PKS.

Selain itu, mantan istri Prabowo Subianto tersebut menegaskan tidak ada lagi kubu 01 maupun 02 di Indonesia.

Terpenting, kata Titiek, memperjuangkan merah putih untuk persatuan bangsa.

"Jadi semua pengabdian untuk rakyat ya," katanya.

Tak jauh berbeda, Tommy Soeharto juga menanggapi santai ihwal Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kini menjadi Menhan dalam kabinet Presiden Jokowi.

Menurut Tommy Soeharto, hal itu merupakan hak Prabowo Subianto menjadi bagian dalam Kabinet Indonesia Maju.

"Kalau mengenai Pak Prabowo, saya kira itu hak prerogatif beliau sendiri. Jadi harusnya menanyakan ke beliau langsung lebih baik," ucap Tommy Soeharto, Selasa.

Tommy Soeharto mengaku tak kecewa dengan pilihan Prabowo Subianto menjadi Menhan.

Meski pada Pilpres 2019 lalu, dirinya bersama Partai Berkarya mendukung Prabowo.

Ia mengatakan, politik itu sangat dinamis dan harus menerima segala konsekuensinya.

"Iya kan itu sudah selesai. karena sudah selesai sehingga berikutnya Gerindra memutuskan ketua umumnya menjadi bagian daripada kabinet yang ada sekarang ini, sebagai menteri pertahanan. Ya tentunya itu adalah hak prerogatif yang bersangkutan," ucap Tommy Soeharto.

"Tentunya tidak (kecewa), dalam politik kan kita selalu harus menerima kenyataan yang ada," katanya. 

Prabowo dan Titiek Soeharto Bercerai

Prabowo dan Titiek merupakan resmi bercerai pada tahun 1998. Namun, hingga kini alasan percerainnya tidak pernah diketahui oleh publik.

Mengomentari hubungan keduanya, mantan Kepala Staf Umum TNI, Letjen Suryo Prabowo turut mengunggah potret keluarga Prabowo dan Titiek yang kini kembali hangat diperbincangkan publik.

Dalam unggahannya melalui Instagram @suryoprabowo2011, Ia memberikan potret foto lawas Prabowo Subianto dengan anaknya, Didit Prabowo

Serta foto Didit ketika sudah dewasa bersama dengan orangtuanya.

Suryo Prabowo juga menuliskan caption perpisahan kedua orang itu.

"DIPAKSA pisah oleh POLITIK, jelas BEDA banget dengan nggak bisa ngurus keluarga

Lihat saja .....
walaupun sudah 20 tahunan pisah, sampai sekarang mereka masing-masing tidak menikah lagi dengan pasangan yang lain,

Bahkan tetap saling mendukung dan tetap bersama-sama membesarkan putranya, sehingga sampai saat ini bisa menjadi anak muda mandiri yang berhasil tampil didunia internasional.

Saya tidak yakin ada orang lain yang mampu bertahan dalam kasih menghadapi terpaan fitnah lebih dari 20 tahun seperti halnya dengan Prabowo, Titiek dan Didiet

Bagi mereka .....
Berkeluarga tidak hanya sekedar berhubungan badan seperti yang dipersepsikan oleh banyak orang," tulis Suryo Prabowo.

Postingan Suryo Prabowo
Postingan Suryo Prabowo ((Capture Instagram @Suryoprabowo2011/ via TribunWow.com))

Sementara itu, diberitakan sebelumnya dari Kompas.com, kebersamaan Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto kembali terlihat saat upacara HUT RI Ke-73, Jumat (17/8/2018).

Keduanya duduk sejajar di sebelah Prabowo.

Kades Cantik Gita Tuuk Bakal Siapkan Wifi Gratis, Bangun Generasi Milenial Berkualitas

4. Cantiknya Gita Ratnasari Tuuk, Kepala Desa Tercantik dan Termuda, Simak Foto-fotonya

Gita Tuuk
Gita Tuuk (Istimewa)

Nama Gita Ratnasari Tuuk menjadi pembicaraan setelih terpilih menjadi kepala desa.

Kecantikan Gita Ratnasari Tuuk menjadi perhatian publik Sulawesi Utara. 

Wanita cantik ini baru saja terpilih menjadi Sangadi atau Kepala Desa Bombanon, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara pada pekan lalu.  

Tak heran, banyak menyebut sebagai kepada desa tercantik dan termuda. Usianya baru 26 tahun karena kelahiran 22 Juli 1993.

Gita Ratnasari meraih 206 suara, unggul atas empat rivalnya yang hanya mampu meraih suara di bawah 100.

Setelah menang, istri tercinta dari Stenly Uno ini, langsung diarak warga.

Gita diangkat bersama kursi yang ia duduki.

Penyandang gelar SI Ekonomi ini dielu-elukan warga.

Ia melambaikan tangan.

Air matanya menetes.

Haru. Bahagia.

Tak bermodalkan tampang, Gita memikat warga lewat program.

"Saya pakai jargon GRT yang artinya Gotong Royong Terutama (GRT).

visi saya adalah mewujudkan masyarakat yang sejahtera berlandaskan gotong royong," beber dia.

Misi Gita dinamakan sembilan harapan Desa Bombanon.

Sembilan harapan tersebut berintikan pada tata kelola desa yang transparan, kesehatan masyarakat dan optimalisasi pertanian.

Ia berterima kasih pada warga yang tulus mendukungnya.

"Terima kasih. Saya akan membangun desa dengan sangat gotong royong," kata dia.

Ia janji akan merangkul lawan politiknya.

Marwan Batubara Sebut Ahok Terima Uang Korupsi Reklamasi, Ali Ngabalin: Jangan Lari-lari ke KPK

5. Ahok jadi Menonjol Gara-gara Erick Thohir, Fahri Hamzah Tunjuk Kesalahan Mantan Bos Inter Milan

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok meminta masyarakat minoritas di Indonesia untuk tidak berkecil hati.
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok meminta masyarakat minoritas di Indonesia untuk tidak berkecil hati. (TRIBUNJATIM.COM/NUR IKA ANISA)

Fahri Hamzah membeberkan kelemahan Menteri BUMN Erick Thohir yang bakal menunjuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai pimpinan BUMN.

Menurut Fahri semestinya mantan bos klub Inter Milan ini, memaparkan dulu visi-visi BUMN kepada masyarakat lalu siapa calon-calonnya.

"Kelamahan Erick adalah dia langsung berbicara mengenai orang seperti pak Ahok yang oleh sebagian publik dianggap sebagai tokoh yang kontroversial," papar Fahri Hamzah (FH) khusus kepada Tribunnews.com kemarin malam (19/11/2019).

Erick pun menurut Fahri, mestinya juga menjelaskan dulu segala sesuatu mengenai BUMN kepada masyarakat Indonesia. Kurang bicara mengenai strategi kelembagaan.

"Akibatnya, dia langsung menonjolkan pak Ahok. Hal demikian ya membuat Erick malah jadi terombang-ambing yang sebenarnya justru merugikan dia sendiri juga."

Padahal, tambahnya, kalau mulai dengan membenahi atau bicara tentang apa yang menjadi pilihan strategi dia untuk BUMN dan kebutuhan yang disiapkan oleh nya untuk kementerian BUMN yang akan datang.

"Barulah lalu menyiapkan dan akhirnya menyebutkan nama-nama yang disiapkan untuk menjalankan perbaikan di dunia BUMN kita, saya rasa tidak akan muncul kontroversial yang besar seperti sekarang ini."

Fahri berharap publik bisa tahu terlebih dulu apa yang mau dia perbaiki dan siapa yang mau memperbaiki itu.

"Memang ada kekhasan dalam cara kita melihatpengelolaan dan penataan BUMN ke depan, karena BUMN tidak private dan tidak pula murni pemerintah," tekannya lagi.

Demikian pula mengenai figur Ahok, Fahri menegaskan tidak melihat kepada siapa orangnya.

"Sekali lagi saya tekankan kepada publik, bahwa saya tidak membela orang. Saya membela hukum. Membela kebijakan negara yang telah dibuat oleh negara. Saya katakan harus ada penyadaran yang menyeluruh bahwa seorang mantan narapidana bukanlah narapidana."

Menurut Fahri seorang yang telah selesai menjalankan hukumannya ya sepenuhnya telah selesai.

"Orang yang telah dihukum negara, lalu selesai dan bebas, maka bebaslah dia penuh. Kecuali dalam pidana melebihi 5 tahun dia tidak boleh mencalonkan diri menjadi pejabat elected official."

Fahri juga menekankan agar masyarakat Indonesia selalu berpegang pada hukum.

"Hukum harus di tegakkan, meskipun langit mau runtuh sekalipun. Seperti Pasal 27 UUD jelas menyatakan bahwa semua warga negara samakedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan. Jadi kita wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan dengan tanpa pengecualian."

Inilah fondasi dari seluruh regulasi antidiskriminasi di Indonesia, tekannya lagi.

"Dengan tidak saja buat Undang-Undang itu sendiri, tetapi juga yang telah di ratifikasikonvensi internasional dengan anti diskriminasi,hal itu semua sudah final."

Oleh sebab itu, tambahnya lebih lanjut, kita tidak boleh melakukan diskriminasi secara permanen. Apalagi kalau tak ada sangkut paut dengan hukum.

"Misalnya, kalau dituduh orang buat buku tentang dia dan sebagainya, dan itu masih baru dugaan, maka itu belum masuk ke ranah hukum.

Hal itu bisa di stop apabila hukum telah berbicara untuk membatasinya.

"Memang tampaknya perlu pengetahuan yang luar biasa untuk bisa mengelola BUMN dengan baik," ungkapnya lebih lanjut.

Sebelumnya mantan Wakil Ketua DPR RI Periode 2014-2019 ini mengatakan, bila undang - undang (UU) mempermasalahkan posisi Ahok, maka ia akan siap membela mantan Gubernur DKI Jakarta di BUMN.

Ia menambahkan seluruh pihak harus bersikap adil, karena seluruh masyarakat harus mendapatkan hak-haknya.

"Kalau itu semua clear UU memperbolehkan Ahok, kenapa tidak. Kenapa kita harus menghalang-halangi orang yang punya hak untuk melakukannya," imbuhnya.

Sementara itu, terkait posisi Ahok, Fahri menganggap tak masalah kalau mantan Bupati Belitung Timur ini ditempatkan baik sebagai Komisaris maupun Direktur di BUMN.

Fahri hanya ingin melihat dobrakan dan keberanian ahok di perusahaan berplat merah tersebut.

"Masalah jabatan apapun tidak masalah, kami ingin meihat keberanian Ahok," ungkap Fahri.

Terkait kritik yang dilontarkan kepada Ahok, Fahri menilai itu merupakan hal biasa da tidak bisa dihentikan begitu saja.

"Sosial media, media masa, dan pengamat kan tidak bisa disuruh diam," ujarnya.

Fahri sebelumnya terkenal selalu bersebrangan dengan Ahok.

Fahri Hamzah termasuk orang cukup sering mengkritisi Ahok.

Namun dalam hal ini, Fahri siap membela Ahok di BUMN selama prosesnya tidak menyalahi aturan.

Fahri juga menyarankan Ahok untuk ditempatkan di perusahaan BUMN yang dituduhkan paling banyak korupsi.

"Masukanlah ahok di tempat - tempat yang dituduhkan paling banyak korupsi," ujar politikus Gelora. 

Sebelumnya Ahok dikabarkan akan menjadi pemimpin satu diantara perusahaan BUMN. 

Hal itu terkuak setelah Ahok terlihat menyambangi Kementerian BUMN beberapa waktu lalu. 

Pertemuan Ahok dan Erick kala itu membicarakan seputar BUMN.

Erick Thohir selaku Menteri BUMN telah membenarkan kabar tersebut. 

Erick menilai BUMN membutuhkan sosok pendobrak seperti Ahok. 

Ahok dinilai konsisten dalam melakukan pembangunan.

Rekam jejaknya juga sudah diakui oleh masyarakat Indonesia. 

Ahok dikabarkan akan mulai bertugas pada awal Desmber. (Tribunmanado.co.id/Indri Fransiska Panigoro)

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:

Sumber: Tribun Manado
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved