Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Anak Ini Telepon Ke Nomor Darurat Untuk Pesan Pizza Saat Ibunya Jadi Korban KDRT, Begini Maksudnya

Seorang perempuan menggunakan sebuah kode unik untuk melapor ke polisi setelah ibunya menjadi korban KDRT.

(Shutterstock)
Ilustrasi kekerasan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Apa yang akan Anda lakukan jika mengetahui ibu atau salah satu anggota keluarga Anda sedang dilanda KDRT?

Tentunya melaporkan ke pihak berwajib untuk segera minta pertolongan bukan.

Yap, dan kisah ini memiliki sebuah twist unik saat melaporkan kejadian KDRT yang dialami oleh ibunya di Oregon, Ohio, AS.

Seorang perempuan menggunakan sebuah kode unik untuk melapor ke polisi setelah ibunya menjadi korban KDRT.

Mungkin karena merasa takut ketahuan sang ayah yang menganiaya ibunya, ia berpura-pura memesan pizza pada layanan darurat 911.

Seorang Ibu jadi korban KDRT ayah, anaknya malah pesan pizza saat telepon ke nomor darurat 911.

Polisi, untungnya, segera sigap mengetahui bahwa dia meminta bantuan mereka.

Tonny Hendrik Lasut Daftar di Golkar, Jajal Peluang Jadi Cawagub Sulut

Profil Marwan Batubara yang Tolak Ahok jadi Bos BUMN, Mantan GM PT Indosat Terlibat Proyek SKKL

Wali Kota Tomohon Lagi di Spanyol, Utus Tim Daftar Cagub/Cawagub di Partai Golkar

Meski begitu, hal ini tidak berjalan mulus karena tidak semua orang tahu akan kode pizza tersebut.

Dalam laporan media lokal dilansir dari Kompas.com, perempuan yang tidak disebutkan identitasnya mengaku bahwa ibunya tengah menjadi korban KDRT.

Polisi yang menerima telepon 911, Tim Teneyck, kepada 13 ABC mengungkapkan bahwa awalnya dia kebingungan,

Teneyck merasa bahwa perempuan itu menekan nomor yang salah.

Dikutip dari BBC.com pada Jumat (22/11/2019), dia bersikeras bahwa sudah menekan nomor yang benar.

Lalu Teneyck pun langsung sadar situasi tersebut sedang genting.

Beruntung Teneyck pernah membaca sebuah forum yang membahas bagaimana korban kekerasan menggunakan kode tertentu untuk meminta bantuan.

"Pernah melihat situasi seperti ini di Facebook, tetapi tentu Anda tidak terlatih untuk benar-benar merasakannya," ungkapnya.

"Penerima telepon lain mengaku kepada saya, mereka tentu tidak akan mengangkatnya, dan mengabaikannya begitu saja," lanjut Teneyck.

Rekam Jejak Febri Diansyah, Pemantau Koruptor, Jubir KPK Semprot Marwan Batubara Soal Lindungi Ahok

Percakapan antara Teneyck dan perempuan itu pun terjadi seperti berikut:

Teneyck: Oregon 911 Penelepon: Saya ingin memesan pizza di alamat ini (seraya membeberkan alamatnya)

Teneyck: Anda menelepon 911 untuk memesan pizza?

Penelepon: Uh, iya. Di apartemen (sambil mengungkapkan nama apartemennya)

Teneyck: Anda jelas menelepon nomor yang salah untuk memesan pizza

Penelepon: Tidak, tidak, Anda salah memahami

Teneyck: Saya bisa mengabaikan Anda sekarang

Lalu si penelepon menemukan cara pintar untuk menjawab pertanyaan Teneyck.

Ia pun bisa menyebutkan seberapa bahaya situasi yang dialami mereka

Dan bantuan yang mereka butuhkan pun segera dikonfirmasi.

Teneyck: Apakah pria itu masih di sana?

Penelepon: Yap, saya butuh pizza yang besar

Teneyck: Baik, bagaimana dengan layanan medis? Apakah Anda membutuhkannya?

Penelepon: Tidak, dengan pepperoni saja.

SVR Daftar Cagub di Golkar, Sempatkan Puji ODSK : Semoga Tuhan Meridoi Perjuangan Kita

Awal Mula Kode Pizza untuk KDRT

Tidak ada yang tahu bagaimana awal ide tersebut tercetus.

Namun, skenario serupa pernah diperkenalkan oleh Asosiasi Perlindungan Perempuan Norwegia pada 2010.

Kemudian pada 2014 seorang netizen di forum daring Reddit yang mengaku sebagai operator 911 mengungkapkan dia pernah mendapat menelepon korban penyiksaan dengan memesan pizza.

Dia menuturkan bagaimana awalnya percakapan itu "terasa bodoh, sebelum bergerak serius".

Ia pun membeberkan detail seperti yang dialami Teneyck.

Skenario itu viral dengan nama "pengumuman layanan publik", dengan satu unggahan Facebook mengklaim para operator terlatih untuk memahami kode itu.

Namun, klaim tersebut terbantahkan tahun lalu melalui Christopher Carver, Direktur Operasional Pusat Operator Asosiasi Nomor Darurat AS.

Kepada Associated Press, Carver mengungkapkan para polisi yang membawahkan layanan 911 tidak dilatih menggunakan kode tertentu.

"Berharap bahwa percakapan rahaasia bisa dimengerti oleh mereka bakal memberikan bahaya."

"Dia pun menyarankan korban untuk menggunakan SMS 911."

Carver melanjutkan, para penerima telepon tidak akan menutup telepon mereka.

Yang perlu dilakukan korban adalah memberi tahu di mana lokasi mereka.

Jika suatu saat nanti membutuhkan bantuan, diharapkan warga Indonesia segera menelepon 112 dan jelaskan kejadian dengan tenang.

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com

Subcribe Youtube Tribun Manado Official:

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved