BUMN
Soal Penolakannya Jadi Bos Pertamina, Ahok: Tuhan Saja Ada yang Nentang Kok
Kabar bakal dipilihnya Ahok sebagai Dirum BUMN Pertamina yang menuai polemik mendapat tanggapan dari mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Pengamat Energi Marwan Batubara menganggap Ahok tak pantas untuk memimpin perusahaan BUMN karena sifatnya tidak jujur.
Marwan menyebut Ahok pernah terjerat kasus korupsi.
DilansirKOMPASTV, Rabu (20/11/2019) Marwan menyebut Ahok memang pada dasarnya sudah tidak memenuhi kriteria sebagai pimpinan BUMN.
Bahkan untuk presentase 70 persen saja Ahok dianggap tak bisa memenuhi.
"Sekian banyak kualifikasi yang harus dipenuhi oleh Ahok, ternyata sekitar 70 persen itu tidak terpenuhi," ujar Marwan.
Marwan menjelaskan Ahok banyak kekurangan, di antaranya sifat yang tidak jujur hingga rekam jejak yang buruk.
"Dari sisi kejujuran, dari sisi keahlian, dari sisi track record nama baik," terang Marwan.
Ketidakjujuran Ahok, menurut Marwan, diwujudkan dalam bentuk kasus dugaan korupsi Rumah Sakit Sumber Waras pada 2017 lalu.
Marwan mengklaim dirinyalah yang melaporkan Ahok terkait dugaan korupsi itu ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Ahok ini punya dugaan kasus korupsi, yang saya sendiri membawa surat itu ke KPK tanggal 17 Juli 2017," jelas Marwan.
"Dan salah satu kasus yang memang sangat fenomenal adalah tentang kasus Rumah Sakit Sumber Waras."
Dikutip dari Kompas.com, Marwan mengibaratkan Ahok seperti sapu, namun sapu yang kotor sehingga tak pantas untuk membersihkan.
“Kalau mau menyapu halaman secara bersih, gunakanlah sapu yang bersih. Tapi, kalau sapu belepotan banyak kotoran ya tidak bisa," sebut Marwan.
Marwan menganggap jika Ahok menjadi pimpinan BUMN, dikhawatirkan para bawahannya nanti juga akan tertular budaya korupsi.
"Kalau Ahok diduga belepotan berbagai kasus korupsi, saya duga justru banyak orang yang lebih terkontaminasi atau bahkan ada dugaan melanggengkan mafia yang ada," tuturnya.