Sulut Tuan Rumah Pertemuan G-20: Gubernur Ingin Datangkan Presiden AS
Sulawesi Utara akan menjadi tuan rumah pertemua negara-negara G-20 pada tahun 2023. G-20 adalah The Group Twenty
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Sulawesi Utara akan menjadi tuan rumah pertemua negara-negara G-20 pada tahun 2023. G-20 adalah The Group Twenty atau Kelompok 20 Ekonomi Utama beranggotakan 19 negara maju (ekonomi besar) di dunia ditambah dengan Uni Eropa. Sulut ingin berpartisipasi di G-20.
• ODSK Tantang Nasdem-Golkar, Tetty Ganggu PDIP: Begini Kata Pengamat
Untuk mewujudkan itu, Gubernur Olly melakukan persiapan. Olly mengadakan rapat di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mengundang balai-balai di bawah Kementerian PUPR, Rabu (20/11/2019). "Sedari awal kita harus siap jalan, hotel, penginapan, kita baru kordinasi," kata dia.
Agar pemerintah pusat setuju, maka harus persiapan. "Kalau pusat setuju sekali-kali G-20 bikin di Sulut. Presiden AS (Amerikan Serikat) datang ke Sulut di 2023. Apa akan dilakukan, sudah ancang-ancang," kata Gubernur.
Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw menambahkan, efek event sekelas G-20 akan berdampak besar ke Sulut. "Target pak Gubernur yang luar biasa fenomenal, akan menciptakan lapangan pekerjaan, investasi dan pertumbuhan ekonomi yang luar biasa untuk Sulut," ujar Wagub.
Sulut teemasuk daerah aman, dan kondusif. Dari sisi itu menjadi keunggulan. Fakfor laimnya soal kesiapan infrastrukfur. "Untuk itu semua infrastruktur harus dikebut. Airport, jalan, hotel yang representatif. Karena biasanya acara ini dan side eventnya melibatkan ribuan anggota delegasi," kata mantan Ketua DPRD Sulut ini.
Kepala Dinas PUPR Steve Kepel juga cukup kaget ketika diperintahkan gubernur menggelar rapat di Kantor Dinas PUPR. Visi Gubernur menggelar G-20 akan memberi perkembangan besar ke Sulut. Kepel menganalogikan tahun 2009 ketika Sulut jadj tuan rumah perhelatan internasional sekelas World Ocean Conference.
• Aktifis HAM Soroti Kerja Presiden Jokowi Selama 30 Hari: Sibuk Bagi-bagi Kursi
Ketika itu Infrastruktur dikebut, Jalan ke Bandara, dan hotel-hotel. Event menjadi pemacu pembangunan. Menyusul setelah itu Jembatan Soekarno, Tol Manado-Birung. "Itu semua impact perhelatan internasional. WOC itu hanya beberapa negara saja," katanya.
Bayangkan jika G-20 berkumpulnya negara adidaya perekonomian bahkan militer, dan Sulut jadi tuan rumah. "Imbasnya pedsiapan komprehensif dari tuan rumah. Penyedian fasilitas penginapan, fasilitas hiburan, transportasi udara, darat dan laut membawa impact langsung ke masyarakat Sulut," kata dia.
Proyeksinya G20 akan digelar Likupang. Di Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata. "Imbasnya pasti di sana akan dibangun fasilitas, pasti modern," ungkap dia.
Bermula pada 1998, krisis keuangan yang terjadi di kawasan Asia berdampak pada stabilitas makroekonomi dunia. Kala itu, organisasi tujuh negara ekonomi maju atau dikenal G-7 dinilai gagal mencari solusi untuk meredam krisis ekonomi global.
• Golkar Lakukan Pendekatan dengan Beberapa Parpol Hadapi Pilkada Manado, PAN dan Gerindra Disebut
Pada akhirnya, perundingan tersebut menjadi cikal bakal lahirnya organisasi organisasi Group of Twenty (G20) pada tahun 1999. Sejumlah negara yang termasuk dalam anggota G20 antara lain, Indonesia, Amerika Serikat (AS), Argentina, Brasil, Australia, Kanada, Meksiko dan Turki.
Selain itu, Korea Selatan, Jepang, Cina, Jerman, Inggris, India, Arab Saudi, Afrika Selatan, Italia, Prancis, Rusia dan satu organisasi regional yaitu Uni Eropa. (ryo)