Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Magdalena Hilang di Sungai Kaiya

Vania Menangisi Kakaknya di Tepi Sungai Kaiya, BPBD Lakukan Pencarian di Malam Hari

Sang kakak Malvinta Magdalena Lumiu (20) hilang setelah terseret arus dan tenggelam di sungai tersebut. Ia sendiri turut terseret.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Maickel Karundeng
artur rompis/tribun manado
UPDATE - Vania Menangisi Kakaknya di Tepi Sungai, BPBD Lakukan Pencarian di Malam Hari 
MANADOTRIBUN.CO.ID - "Kakak kaluar kakak". Begitu jerit Vania Lumiu (12) di tepi sungai Ongkak di seputaran Jembatan Kaiya, di Desa Solog, Kecamatan Lolak, Kabupaten Inobonto, Rabu (20/11/2019) malam.
Sang kakak Malvinta Magdalena Lumiu (20) hilang setelah terseret arus dan tenggelam di sungai tersebut. Ia sendiri turut terseret. 
Beruntung dia masih bisa ditolong warga setempat. 
Informasi yang dihimpun Tribun Manado dari BPBD Bolmong, keduanya bersama seorang warga lainnya mandi di sungai tersebut.
Malvinta dan Vania kemudian terseret arus yang muncul dari putaran air di tengah sungai itu.
"Kakak nda mati, kaluar kakak," teriaknya pilu.
Ia menangis sejadi-jadinya. Warga coba menghibur.
"Berdoa nak," ucap seorang warga.
Namun Vania sulit beralih dari nestapa. Ia terus menangis. 
Momen tenggelamnya sang kakak ia gumamkan dalam tangis tersebut.
"Dia anyor kong kita tahang mar deng kita lei taiko," kata dia berulang-ulang entah berapa kali.
Nampak jelas penyesalannya. Seperti ia menyalahkan diri sendiri.
"Kita so dapa pegang pa dia, mar dia so lome sekali," teriaknya.
Ingin sekali kakaknya selamat, dirinya sampai minta cara yang absurd.
"Ini kwa musti mama goyang salah satu anggota badan," kata dia.
Ini cara tradisional yang dipercaya jika ada warga yang hilang.
Ketika tim BPBD Bolmong bertanya baju apa yang dipakai kakaknya, ia menjawab dengan antusias.
"Dia pake baju coklat," kata dia.
Ia pun digiring warga ke rumah yang berada tak jauh dari sungai.
Namun beberapa menit kemudian Ia kembali. Sambil berlari.
"Pokoknya kita mo lia tape kaka," kata dia.
Beberapa saat kemudian ia berhasil ditenangkan dan dibawa kembali ke rumah.
Amatan Tribun, hingga pukul 19.33 Wita, tim BPBD dibantu warga melakukan pencarian.
Warga menggunakan perahu dan jaring. 
Ada pula yang berenang. Ada pula yang memakai adat.
Sejumlah saksi menyatakan sempat melihat korban hanyut.
Situasi sekitar jembatan di atas sungai itu ramai karena tengah berlangsung sweeping.
"Kami lihat tangan korban," kata seorang warga.
Pengakuan seorang anggota BPBD Bolmong, sungai itu terakhir kali menelan korban pada 
lima tahun lalu. "Korbannya kala itu adalah seorang anak," kata dia.
Kepala seksi tanggap darurat bencana Abdul Paputungan mengatakan pihaknya all out melakukan pencarian. "Ini sudah malam dan tak ada dalam SOP pencarian malam namun kami tetap lakukan pencarian demi kemanusiaan," kata dia. (art)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved