Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

PA 212 Belum Ada Agenda, Turun ke Jalan Menolak Ahok, Terungkap Alasannya

PA 212 belum ada rencana untuk turun ke jalan menolak Ahok sebagai salah satu pimpinan BUMN.

Editor: Rhendi Umar
Kolase Tribunmanado/Foto: Tribunews.com
PA 212 Belum Ada Rencana Turun Ke Jalan Menolak Ahok, Terungkap Alasannya 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Isu Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) akan turun ke jalan dengan menolak Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai pimpinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), hingga kini belum terlaksana.

Ketua Media PA 212 Novel Bakmukmin menyatakan belum akan mengambil sikap terhadap rencana penunjukkan mantan Gubernur DKI Jakarta.

"Sampai saat ini di PA 212 belum dibahas untuk masalah Ahok, karena ketum PA Ustadz Slamet Ma'rif masih di Riau untuk pelantikan korda PA 212 Riau," kata Novel kepada Tribunnews, Minggu (17/11/2019).

Dia juga memastikan PA 212 belum ada rencana untuk turun ke jalan menolak Ahok sebagai salah satu pimpinan BUMN.

"Besok kita gak ada agenda turun ke jalan," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sudah dipastikan akan menjabat sebagai petinggi di satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) strategis di Indonesia.

Ahok Heran jadi Pimpinan BUMN Harus Keluar Parpol: Emangnya PDIP Partai Terlarang?
Ahok Heran jadi Pimpinan BUMN Harus Keluar Parpol: Emangnya PDIP Partai Terlarang? (tribun timur)

Novel Bamukmin Ingatkan Pemerintah Tarik Sikap Dukung Ahok: Jangan Paksa jadi Bos BUMN

Menteri BUMN Erick Thohir sudah memastikan jika Ahok akan bergabung dengan BUMN mulai awal Desember mendatang.

Kabar ini bermula dari kedatangan Ahok di Kantor Kementerian BUMN untuk bertemu Menteri BUMN Erick Thohir, Rabu (13/11/2019).

Ahok menyatakan bahwa dirinya diajak Erick Thohir untuk masuk dalam salah satu perusahaan BUMN.

Namun Ahok tidak mengungkapkan lebih jelas jabatan maupun posisi yang akan didudukinya nanti.

"Saya cuma diajak masuk ke salah satu BUMN. Kalau untuk bangsa dan negara, saya pasti bersedia. Apa saja boleh, yang penting bisa bantu negara," jelas Ahok.

Pemerintah Jangan Paksakan

Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air (ACTA), Novel Bamukmin juga meminta pemerintah supaya tidak memaksakan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjabat sebagai salah satu direktur utama di perusahaan di bawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Menurut dia, sejumlah pihak sudah merasa keberatan terhadap wacana menempatkan Ahok memimpin salah satu BUMN.

Salah satunya Serikat pekerja Pertamina yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menolak Ahok menjadi bos PT Pertamina (Persero).

"BUMN jelas milik negara untuk kesejahteraan rakyat. Sehingga, kalau sudah rakyat menolak (pemerintah,-red) untuk segera menarik sikapnya untuk menjadikan Ahok sebagai pimpinan di BUMN," kata Novel, saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (17/11/2019).

Ahok Diproyeksi Pimpin Pertamina, PLN atau Krakatau Steel, Terdata Punya Harta Rp 25,6 Miliar

Dia mengungkapkan, apabila pemerintah tetap mempercayakan kepada Ahok memimpin salah satu perusahaan, maka dikhawatirkan akan menimbulkan gejolak.

"Karena, kalau dipaksakan sangat mengancam keutuhan bangsa dan anjloknya ekonomi bangsa," tambahnya.

Airlangga Hartanto Sebut Ahok Perlu Mundur dari Parpol

Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartanto menyatakan Ahok perlu mundur dari partai politik jika akan menjabat di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Menurutnya, posisi komisaris di BUMN sebelumnya sudah banyak diisi oleh tokoh masyarakat dan hal itu bukan suatu hal baru.

Ia menambahkan jika menjadi komisaris akan mengelola dana perusahhan terkait.

"Kalau sudah duduk biasanya kader (parpol, red) akan mengundurkan diri dari partai politik."

"Seperti beberapa waktu lalu, ada tokoh Golkar menjadi komisaris dan di saat bersamaan, mereka juga mundur dari DPP," ungkapnya dilansir melalui Youtube Kompas TV, Sabtu (16/11/2019).

Pidato Ketua FSPPB Tentang Ahok Viral di Medsos, Guntur: Menteri BUMN Harus Kasih Sanksi

Ahok Tetap jadi Kader PDIP

Sementara itu, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menegaskan akan tetap menjadi anggota partai PDI-P jika nanti masuk ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Menurutnya yang dilarang menduduki jabatan BUMN itu adalah pengurus partai dan anggota dewan.

"Kalau secara peraturan yang tidak boleh itu pengurus partai atau anggota dewan, sayakan hanya kader," ujarnya dilansir YouTube KompasTV, Jumat (13/11/2019).

Ia menambahkan jika PDI-P bukan partai terlarang sehingga dia masih akan tetap menjadi kader partai berlambang banteng tersebut.

Hal ini disampaikan mantan Gubernur DKI saat menghadiri acara di Sekolah IPEKA Puri Indah Jakarta, Jumat (15/11/2019).

Ahok menegaskan akan tetap menjadi anggota PDI-P karena tidak melanggar peraturan.

"Saya setia sama PDI Perjuangan, anggota ya kan," ungkapnya.

Ahok Jadi Calon Bos BUMN, Rizal Ramli: Saya Bingung Pak Jokowi Cari Masalah Baru

Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu Tolak Ahok

Sebelumnya, Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) telah memasang spanduk yang menyatakan penolakan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk mengisi jabatan di PT Pertamina (Persero)‎.

Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) Arie Gumilar membenarkan, ‎Serikat Pekerja Pertamina telah membentangkan spanduk yang berisi penolakan terhadap Ahok untuk mengisi jabatan di Pertamina.

Adapun bunyi sepanduk tersebut ‎diantaranya:

"Milih Figur Tukang Gaduh, Bersiaplah Pertamina Segera Runtuh!

Pertamina Tetap Wajib Utuh, Tolak Siapapun Yang Suka Bikin Rusuh.

Pertamina Bukan Sarang Koruptor, Bukan Juga Tempat Orang Tak Terpuji & Mulut Kotor.

Pertamina Menjulang-Rakyat Senang Pemberang Datang-Kita Perang!!!

Berkali-Kali Ganti Direksi Kami Tak Peduli, Tapi Kedatangan Biang Kekacauan Jadi Musuh Kami!!!

(Tribunnews.com/Faisal Abdul Muhaimin)

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ahok Masuk BUMN, PA 212 Sebut Belum Berencana Gelar Aksi Penolakan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved