News
Mahasiswi Cantik Ditembak Kakak Ipar, Pelaku Tak Tahu, Sempat Berduel di Depan Pintu
Sesampainya di rumah kakak iparnya, korban kemudian menggedor pintu roling door agar dibuka.
Menurutnya, dari informasi yang dikumpulkan, pelaku menembak pakai senapan angin karena mengira bahwa orang yang menggedor rolling door rumahnya di pagi buta itu adalah maling.

"Pelaku ini takut ketika mendengar ada yang menggedor roliing door rumahnya."
"Lalu dia mengambil senapan angin dan menembak dari dalam rumah kearah korban, karena mengira korban adalah maling yang hendak membuka rolling door rumahnya."
"Dia tidak tau kalau yang ditembaknya ternyata adik iparnya sendiri yang baru pulang dari Palembang," kata AKP Dedi Purma Jaya, Sabtu (16/11/2019). (SP/ Ahmad Farozi/Eko)
• Ibu Rumah Tangga Tewas Setelah dengar Gempa, Sempat Peluk Anaknya, Begini Penjelasan Suami
• Pelaku Bom Bunuh Diri Tewas, Mapolrestabes Medan Dijaga Ketat
• Seorang Pengemudi Ojek Online Wanita Ditemukan Tewas, Pelaku Disoraki Warga, Polisi Dalami Motifnya
Kasus Penembakan Anak Bupati
Korban penembakan oleh anak Bupati Majalengka, Panji Pamungkasandi, resmi mencabut laporannya kepada polisi.
Korban penembakan menggunakan senjata api yang dilakukan oleh anak Bupati Majalengka Irfan Nur Alam, Panji Pamungkasandi, resmi mencabut laporan polisi kasusnya, Sabtu (16/11/2019) dini hari.
Pria asal Bandung itu tiba di Mapolres Majalengka sesaat setelah penahanan Irfan Nur Alam yang sudah ditetapkan sebagai tersangka sejak beberapa waktu lalu.
Pantauan Tribuncirebon.com, Panji Pamungkasandi datang bersama beberapa rekannya ke Mapolres Majalengka tepatnya ke Kantor Satuan Reserse Kriminal sekitar pukul 01.40 WIB.
Setelah beberapa saat, Panji Pamungkasandi keluar beserta penasehat hukum tersangka.
Penasehat hukum Irfan Nur Alam, Dadan Taufik menjelaskan, alasan pihak korban datang ke Mapolres Majalengka, yakni ingin mencabut laporan polisi dan mendelegasikan perdamaian.
Ia menambahkan, pihak Panji bersedia berdamai dan saling sadar untuk meluruskan kesalahpahaman yang terjadi di antara keduanya.
"Ini, kan, awalnya salah paham saja, jadi ketika sudah saling sadar maka keran pertemanan kembali terbuka," ujar Dadan Taufik, Sabtu (16/11/2019) dini hari.

Dadan mengatakan, terkait penahanan tersangka, pihaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada pihak yang berwajib.
Ia menyebut, persoalan itu sudah berada di luar ranahnya."Nah, soal masih penahanan, nanti biar kepolisan yang menjawab, ya," ucap dia.
Kini, keduanya telah menandatangani kesepakatan untuk berdamai sekaligus, mencabut laporan polisi Panji Pamungkasandi.
Panji Pamungkasandi mengatakan, alasannya untuk berdamai dengan pihak tersangka, yakni sudah mengikhlaskan perkara tersebut.