Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Seorang Ayah Tega Jual Anak Seharga Rp 116 Juta Demi Bayar Vlogger Wanita di Live Streaming

Seorang ayah di Tiongkok tega jual anaknya sendiri. Anak dijual seharga Rp 160 juta. Uang itu lalu digunakan untuk membayar vlogger wanita

Editor: Finneke Wolajan
ABC News
Bisnis livestream boomin di Tiongkok 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang ayah tega menjual putrinya kepada pasangan suami istri seharga 8000 yuan atau setara Rp 161 juta.

Parahnya lagi, uang yang dia dapat tersebut untuk diberikan pada seorang host wanita favoritnya di situs live-streaming.

Dilansir dari DailyMail pada (12/11/2019) pria dari provinsi Fujian di Tiongkok itu memiliki satu putra dan satu putri ini ternyata juga memiliki kisah miris di balik penjualan anaknya.

Bisnis livestream boomin di Tiongkok.
Bisnis livestream boomin di Tiongkok. (ABC News)

 

Ia mengklaim bahwa istrinya telah menghilang dan mengaku tidak lagi mampu membesarkan kedua anaknya.

Dia menghadapi tuduhan perdagangan anak setelah memperdagangkan anak gadisnya di bulan Februari lalu.

Kasus ini akhirnya dilaporkan oleh surat kabar lokal Strait Metropolis Daily.

Menurut laporan kasus tersebut, ayah dari gadis yang dijual memiliki nama Lu, ia diduga diperkenalkan kepada seorang pembeli oleh dua perantara awal tahun ini.

Keluarga pembeli, yang dikenal dengan nama Chen, tinggal di kota Fuzhou, yang berjarak 110 kilometer dari kota kelahiran Lu, Putian.

Bapak dan Ibu bernama Chen ini diketahui menderita masalah kesuburan.

Harvey Moeis Awalnya Tak Mau pada Sandra Dewi, Daniel Mananta Berikan Jaminan: Dia Orang Baik

Kaya Raya dan Punya Jet Pribadi, Sandra Dewi Takut Pamerkan Kekayaan: Takut Ditegur Sama Tuhan

Sandra Dewi dan Harvey Moeis Dicomblangi Daniel Mananta, Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama

Dan putra mereka meninggal pada tahun 2017 yang lalu, oleh karena itu mereka berharap untuk mengadopsi seorang anak.

Keluarga Chen bertemu Lu untuk pertama kalinya pada awal tahun ini di Putian untuk melihat foto dan video anaknya.

Chen lalu segera memutuskan untuk 'mengadopsi' anaknya.

Pada bulan Februari lalu, Tuan dan Nyonya Chen kembali ke Putian untuk menjemput anak gadis tersebut.

 

Salah satu vlogger wanita livestreaming-kan memakan pisang.
Salah satu vlogger wanita livestreaming-kan memakan pisang. (BBC)

Mereka pun membayar dengan uang sebanyak 80.000 yuan (Rp 160 juta) atas nama 'biaya makanan' dan menandatangani kontrak 'adopsi' dengan sang ayah.

Pengadilan mengatakan Lu kemudian membelanjakan kekayaannya kepada seorang vlogger perempuan yang memiliki acara livestream di platform video Kuaishou.

Kesepakatan ilegal terungkap pada bulan Mei lalu ketika keluarga Chen mencoba mengajukan kartu identitas untuk gadis yang mereka adopsi menggunakan akta kelahiran palsu.

Kejaksaan Rakyat Distrik Jin'an di Fuzhou, Tiongkok telah mengajukan tuntutan terhadap Lu dan orang yang bersangkutan.

Pasar livestream di Tiongkok memiliki pusaran uang bernilai sekitar 13,1 miliar yuan (Rp 26 Miliar).

Host dan vlogger di situs video livestream tersebut biasanya mencari nafkah dengan mendapatkan tips uang dari para fans-nya.

Pihak berwenang di Tiongkok diyakini telah memperketat kontrol industri live-streaming ini.

Hal ini dilakukan agar vlogger tidak menjebak dan membuai para penggemar atau penontonya untuk mendonasikan karena memakai pakaian seronok dan perilaku menggoda.

Pada bulan Januari lalu pemerintah juga sudah melarang para vlogger wanita untuk live-stream mengenakan pakaian dan seragam seksi, berwarna kulit atau berpelukan.

Pada tahun 2016, situs web video langsung diperintahkan untuk memblokir vloggers wanita yang menampilkan video makan pisang yang 'sugestif'.

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved