Jokowi Minta Aparat Tak Lakukan Kriminalisasi Pemerasan: Begini Kata Jaksa Agung
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan soal rencana ’menggigit’ para pihak yang mengganggu
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan soal rencana ’menggigit’ para pihak yang mengganggu dan ’bermain-main’ dalam menjalankan agenda besar pemerintah lima tahun ke depan. Jokowi mengancam akan ’menggigit’ pihak-pihak itu dengan melaporkannya ke KPK, Polri, serta Kejaksaan Agung.
• Jokowi Yakin Ahok Bisa Pimpin BUMN, Sudah Bertemu Erick Thohir, Arya: Kami Berharap Gabung
”Kalau masih ada yang main-main, akan saya gigit sendiri lewat cara saya. Bisa lewat KPK, bisa lewat Polri, bisa lewat Kejaksaan. Tinggal saya bisikin saja, di sana ada yang main-main,” kata Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda di Sentul International Convention Center, Bogor, Rabu (13/11). Rakornas ini merupakan rapat pemerintah pusat dan daerah.
Dalam sambutannya, Jokowi menyebutkan ada beberapa agenda besar pemerintah lima tahun ke depan, antara lain penciptaan lapangan kerja dan memperbaiki kinerja ekspor dan impor.
Karena itu Ia mengingatkan para pihak untuk tidak bermain-main dalam agenda besar pemerintah itu. ”Saya sudah wanti-wanti betul, di area ini kalau masih ada yang main-main, akan saya gigit sendiri,” kata Jokowi.
Ini bukan kali pertama Jokowi mengancam akan ’menggigit’ para pejabat nakal. Sebelumnya, ancaman serupa ia sampaikan saat menghadiri Kongres Partai NasDem di Jakarta, Senin lalu (11/11).
Saat itu Jokowi mengaku tak ingin jajarannya selalu mengimpor komoditas tertentu. ”Jangan ada yang coba-coba menghalangi saya dalam menyelesaikan masalah yang tadi saya sampaikan. Pasti saya akan gigit, dengan cara saya,” ujar Jokowi.
• Kapolda Sulut Perketat Markas Pascabom Medan, Kandouw: Masyarakat Tetap Tenang
Di sisi lain mantan gubernur DKI Jakarta itu juga mengingatkan para penegak hukum agar tak menjerat orang yang tidak melakukan kesalahan. Jokowi ingin penegak hukum tetap melakukan tindakan penegakan hukum sesuai dengan aturan yang berlaku. Ia juga meminta penegak hukum tak menjerat pejabat atau pelaku-pelaku bisnis yang sedang berinovasi untuk kemajuan Indonesia.
”Karena tugas saudara-saudara adalah menggigit siapapun yang memiliki niat buruk untuk mengganggu agenda-agenda besar strategis bangsa kita. Kembali lagi perlu saya sampaikan, kecepatan kita bekerja, kecepatan kita melayani, ini sangat penting sekali pada penegak hukum Kapolda, Kapolres, Kajati, Kajari, mendukung agenda strategis bangsa.
Saya ingatkan juga jangan menggigit orang yang bener. Kalau yang salah enggak apa-apa digigit. Jangan pura-pura salah gigit, jangan menggigit pejabat dan investor yang memajukan bangsa ini,” tutur Jokowi.
Jokowi mengaku tak akan memberi toleransi kepada para penegak hukum yang kerjaannya menakut-nakuti, mengganggu investasi, hingga memeras para birokrat dan pejabat. Jokowi mengaku sudah banyak mendengar mengenai penegak hukum memeras pejabat dan pelaku usaha.
Untuk itu Jokowi mengaku akan menginventarisasi dan setelah itu melaporkan kepada Kapolri Jenderal Idham Azis serta Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk mencopot penegak hukum yang melakukan kriminalisasi pemerasan. ”Saya minta tolong cek, copot pecat, gitu saja sudah. Itu setop, yang kayak gitu setop, jangan diterus-teruskan," tuturnya.
Jokowi mengaku tidak akan segan mencopot aparat penegak hukum yang melakukan penindakan hukum di luar koridor. Ia berharap tidak ada lagi aparat yang bermain-main dalam melakukan penegakan hukum. ”Saya tidak akan memberikan kesempatan aparat hukum yang tugasnya hanya menakut-nakuti,” kata Jokowi.
Tak Dilindungi
Menanggapi pernyataan Presiden Jokowi itu, Jaksa Agung ST Burhanuddin mengakui memang masih ada oknum kejaksaan yang menyeleweng dengan memanfaatkan posisinya untuk mencari keuntungan pribadi.
”Saya sadar dan teman-teman para kepala kejati dan kejari tahu bahwa masih ada oknum-oknum di penegak hukum ini di semua level masih memanfaatkan situasi mencari keuntungan pribadi, saya minta hentikan Itu,” kata Burhanuddin.