Ahok BTP
Ahok Harus Keluar dari PDI-P? 3 Pos BUMN Siap Dipimpin BTP, Berikut Pilihannya
Diketahui Ahok saat ini tercatat sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
TRIBUNMANADO.CO.ID - Setelah melakukan pertemuan dengan Menteri BUMN Erick Thohir, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok mengaku siap mengemban tanggung jawab demi kebaikan negara.
Ahok bakal memimpin salah satu dari 3 BUMN yang telah diprediksi publik. Antara lain, di PLN, Pertamina, dan MIND ID yang dulunya Inalum.
Diketahui, sebelumnya ada 4 pimpinan BUMN hingga saat ini masih kosong.
Pimpinan dari keempat BUMN tersebut masih dijabat Pelaksana Tugas (Plt), di antaranya Dirut Bank Mandiri, BTN, MIND ID ( Inalum), dan PLN.
Sementara Dirut Pertamina akan kosong dalam waktu dekat ini.
Mencuatnya kabar ini setelah Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mendatangi kantor Kementerian BUMN untuk bertemu Menteri BUMN Erick Thohir Rabu (13/11/2019) sekitar pukul 09.38 WIB pagi.

Pertemuan mereka berlangsung hingga pukul 10.50 WIB.
Usai bertemu Erick, Ahok mengungkapkan, pertemuan selama satu setengah jam membicarakan soal perusahaan BUMN.
"Intinya banyak bicara soal BUMN, saya mau dilibatkan di salah satu BUMN, itu saja," ujar Ahok.
Kendati demikian, ia belum dapat mengungkapkan lebih jauh jabatan maupun posisi yang akan didudukinya nanti.
"Saya cuma diajak untuk masuk di salah satu BUMN. Kalau untuk bangsa dan negara saya pasti bersedia. Apa saja boleh, yang penting bisa bantu negara," tegas Ahok.
• Jokowi Cari Orang Kredibel untuk Dewan Pengawas KPK, Cocok untuk Ahok?
Siap Dilibatkan
Ahok mengaku siap untuk dilibatkan dalam pengelolaan BUMN.
"Saya kalau untuk bangsa, negara, saya pasti bersedia," ujar Ahok ketika ditemui di kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Rabu.
Dalam pertemuannya dengan Menteri BUMN sekitar satu setengah jam itu, Ahok mengaku dirinya akan dilibatkan untuk menjabat di salah satu BUMN.
Namun ia belum berkenan untuk mengemukakan lebih jauh terkait posisinya nanti.
"Saya mau dilibatkan di salah satu BUMN, itu saja. Jabatannya apa dan BUMN mana, saya tidak tahu, silakan tanya ke Pak Menteri," ucap Ahok.
Ia juga belum dapat memastikan waktu resmi untuk jabatan yang akan didudukinya nanti.
"Mungkin nanti Desember, atau November saya tidak tahu, mungkin tanya ke Pak Menteri," ujar Ahok lagi.
Ahok datang ke kantor Kementerian BUMN sekitar pukul 09.38 WIB.
Ahok datang dengan kemeja batik coklat, berpadu dengan celana hitam, dan sepatu pantofel.
Ahok menggunakan mobil merek Toyota Land Cruiser hitam dengan pengawalan yang tidak terlalu ketat.
Ahok meninggalkan kantor Kementerian BUMN pukul 10.50 WIB.
Usai bertemu Menteri BUMN, Ahok mengungkapkan pertemuannya selama satu setengah jam hanya membicarakan soal perusahaan BUMN.
"Intinya banyak bicara soal BUMN, saya mau dilibatkan di salah satu BUMN, itu saja," ujar Ahok.
Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan sudah menyerahkan nama calon direktur utama tiga BUMN ke Tim Penilai Akhir (TPA) yang diketuai langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Tiga BUMN tersebut adalah MIND ID (Mining Industry Indonesia), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
"Mengingat ketiga BUMN tersebut sangat strategis maka proses pemilihannya melalui TPA. Nama-nama sudah kita serahkan ke TPA," kata Erick Thohir dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
• Ahok dan Maruarar Sirait Beri Motivasi Ribuan Pemuda dan Pelajar di BPK Penabur
Dirut PLN atau Pertamina?
Seperti diketahui, kekosongan dirut di MIND ID dan Bank Mandiri lantaran kedua pimpinan perusahaan plat merah tersebut dipercaya Erick Thohir menjadi Wakil Menteri BUMN, yaitu Budi Gunadi Sadikin dan Kartika Wirjoatmodjo.
Sementara kekosongan pimpinan BTN lantaran usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Suprajarto yang terpilih menyatakan mengundurkan diri.
Erick menjelaskan informasi yang diterima, Presiden Jokowi sudah memilih Dirut Bank Mandiri dan BTN dari nama-nama yang telah diajukan. Untuk MIND ID masih proses internal TPA.
Khusus untuk Dirut Bank Mandiri, ditegaskannya, akan diumumkan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 8 Desember 2019.
"Masalah siapa yang terpilih, kita tunggu keputusan TPA sampai di Kementerian BUMN," kata Erick.
Dalam kesempatan ini, Menteri BUMN juga menegaskan pemilihan dirut BUMN strategis dilakukan melalui TPA dengan tujuan agar pemilihan lebih transparan dan memiliki integritas yang tinggi, mengingat keputusan langsung dari tangan Presiden Jokowi.
Informasi yang diperoleh Tribunnews.com, Ahok kabarnya akan dijadikan Dirut Pertamina atau Dirut PLN.
Diberitakan Kontan, Belakangan BUMN diterpa kabar kocok ulang direksi BUMN.
Antara lain di PT Inalum (Persero) atau MIND ID, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Pertamina (Persero), dan PT PLN (Persero).
Dirut Pertamina dan PLN hingga sekarang belum jelas.
Sekadar mengingatkan, Nicke Widyawati menduduki jabatan sebagai dirut Pertamina sejak Agustus 2018 lalu.
Terpilihnya Nicke berdasarkan pengajuan langsung dari Menteri BUMN Rini Soemarno saat itu.
Penunjukkan Nicke disetujui oleh Presiden Joko Widodo untuk memimpin Pertamina, yang saat itu sudah kosong kursinya selama empat bulan, menggantikan Elia Massa Manik
Sementara Dirut PLN hingga saat ini masih dijabat Pelaksana Tugas (Plt) Sripeni Inten Cahyani karena Sofyan Basir tersangkut kasus PLTU Riau-I.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan tidak masalah jika politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok menjadi direksi pada salah satu BUMN.
Ia menilai Ahok sebagai sosok profesional untuk mengelola BUMN dan bukan sekadar politikus.
“BUMN sekarang kan memang sudah diisi profesional, tidak masalah. Saya tak sebut nama tapi saya bicara mengenai seorang profesional yang masuk BUMN,” ujar Airlangga ditemui di rakornas Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019).
Airlangga enggan memberi komentar lebih banyak mengenai hal tersebut.
“Seorang profesional masuk BUMN kan bukan hal baru, seperti di Telkom. Saya tidak bisa berkomentar banyak,” katanya.
• Ahok Mengaku Siap Jalankan Tugas Demi Negara, Jadi Bos BUMN: Apa Saja, Saya Bersedia
Harus Mundur dari PDI-P

Ahok harus mundur dari partai politik jika nantinya mengisi posisi direksi atau komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Diketahui Ahok saat ini tercatat sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"Tidak ikut dalam partai politik, tidak boleh berkecimpung dalam partai politik. Kalau pun beliau mau masuk ke BUMN harus mengundurkan diri, karena BUMN itu ada surat semacam pakta integritas gitu, tidak boleh ikut dalam partai politik atau aktif dalam kegiatan politik," kata Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Fadjroel Rahman, di Komplek Istana kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/11/2019).
Status Ahok sebagai mantan terpidana kasus penodaan agama, ditegaskan Fadjroel, tidak menjadi halangan.
Terpenting Ahok tidak pernah menjadi terpidana dalam kasus dugaan korupsi.
Terlebih Presiden Joko Widodo sejak awal menekankan agar jajarannya mengedepankan aturan dalam mengisi posisi di BUMN.
"Jadi kalau mau masuk BUMN, masuk bersih, di dalam bersih-bersih dan keluar bersih. Begitu saja," katanya.
Soal posisi Ahok di BUMN, Fadjroel meminta agar masalah posisi dikonfirmasi langsung ke Menteri BUMN Erick Thohir.
"Jadi lebih baik ditanyakan langsung kepada pihak Kementerian BUMN," katanya.
• Ahok Masuk BUMN, Ini Tanggapan Luhut Binsar Panjaitan hingga Jubir Istana
Tonton Video Populer Youtube Tribun Manado:
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Erick Thohir Ajak Ahok (BTP) Bergabung di BUMN, Inilah Salah Satu 3 BUMN yang Bakal Dipimpin Ahok, https://medan.tribunnews.com/2019/11/13/erick-thohir-ajak-ahok-btp-bergabung-di-bumn-inilah-salah-satu-3-bumn-yang-bakal-dipimpin-ahok?page=all.