Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Ngeri, Warga Kaget Lihat Kepala Terpisah dari Tubuh Setelah Duel Maut Antara Paman dan Ponakan

Temuan jasad pria berusia 40 tahun itu langsung dievakuasi oleh aparat kepolisian untuk dilakukan otopsi.

Foto beredar di media sosial Facebook via Tribun Timur
Tangkapan layar korban pembunuhan di Desa Taring, Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Warga Dusun Batueja dihebohkan oleh penemuan sesosok mayat pria. 

Warga dibuat heboh dengan penemuan mayat pria dengan kondisi leher terpenggal.

Korban tewas diketahui bernama Daeng Sampara, warga Dusun Batueja, Kelurahan Tonrorita, Kecamatan Biringbulu, Kabupaten Gowa.

Saat ditemukan, kondisi mayat korban sangat mengenaskan dengan bagian leher terputus.

Mayat dengan kondisi bagian kepala dan badannya terpisah ini ditemukan di perkampungan baru Sonra, Dusun Pangangpusang, Desa Taring, Kecamatan Biringbulu, Kabupaten Gowa pada, Senin (11/11/2019) pagi waktu setempat.

Temuan jasad pria berusia 40 tahun itu langsung dievakuasi oleh aparat kepolisian untuk dilakukan otopsi.

Polisi pun langsung melakukan olah TKP dan mencari keterangan sejumlah saksi terkait kasus tersebut.

Belakangan, korban diketahui dibunuh oleh keluarganya sendiri secara sadis.

Pelaku pembunuhan yang tega memenggal leher saudaranya itu tak lain adalah paman korban yakni bernama Haji Saju (60).

Dewan Pengurus Korpri Usulkan Tunjangan Pensiun PNS Dinaikkan dari Rp 70 Juta Menjadi Rp 700 Juta

Dulu Sebut Oposisi, Dahnil Simanjuntak Kini Masuk Barisan Pemerintahan Jokowi: Pokoknya Ikut

Kepala Korban Terpental 5 Meter

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Biringbulu, Aiptu Andi Akbar menjelaskan, pertengkaran antara korban dan pelaku disaksikan oleh seorang warga bernama Noro.

Menurutnya, saat itu Noro tak sengaja melihat kejadian nahas yang berujung pada kematian.

Aiptu Andi mengatakan, awalnya saksi mata sedang mencari biji kemiri tak jauh dari lokasi kejadian.

Namun, saksi melihat ada pertengkaran antara korban dan pelaku dari jarak sekitar kurang lebih 70 meter.

Keduanya pun terlibat duel hingga berujung kematian pada korban yang bernama Daeng Sampara.

Disaat itu, pelaku terlihat menebaskan parang ke bagian leher korban yang tak lain adalah masih keponakannya sendiri.

Rumah rumah duka, Daeng Sampara Bin Dading yang menjadi korban pembunuhan sadis di Biringbulu Kabupaten Gowa.
Rumah rumah duka, Daeng Sampara Bin Dading yang menjadi korban pembunuhan sadis di Biringbulu Kabupaten Gowa. (TRIBUN TIMUR/ARI MARYADI)

Menurutnya, leher korban pun terputus dari badannya dan terpental sekitar 5 meter.

"Selanjutnya saksi lari ke perkampungan dan berteriak bahwa ada orang sementara diparangi," beber Aiptu Andi Akbar.

Petugas yang mendapatkan informasi dari warga langsung mengevakuasi jasad korban untuk dilakukan visum dan otopsi.

Hasil visum menunjukkan leher korban putus serta ada luka di siku tangan kanan, dan jari tangan kiri.

Setelah divisum, korban dibawa ke rumahnya di Dusun Batueja untuk dimandikan.

Jenazah korban rencananya akan dikebumikan pekuburan keluarga di kampung Balombong Kelurahan Camba Jawa Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto.

Putra Menkumham Dipanggil KPK, Terkait Dugaan Kasus Suap, Yasonna H Laoly: Enggak Banyak Terlibat

Diduga Karena Masalah lahan

Menurut Kepala Desa Taring Abdul Azis Gassing menuturkan, pelaku dan korban masih satu rumpun keluarga.

"Iye. Pelaku ini adalah om korban. Jadi mereka masih satu rumpun keluarga," kata Aziz kepada Tribun Timur, Senin (11/11/2019).

Namun, keduanya tidak akur lantaran permasalahan sengketa lahan.

Lahan itu adalah tanah garapan yang sudah dikuasi pelaku sejak 16 tahun terakhir.

Dalam dua tahun terakhir, tanah itu rupanya bersengketa dengan korban.

Namun belum ada kesepakatan ataupun solusi dari masalah lahan tersebut.

Ilustrasi Tewas
Ilustrasi Tewas (Tribunnews.com/Ilustrasi)

Aziz selaku kepala desa mengaku sudah beberapa kali mencoba memediasi keduanya.

Namun, mediasi yang dilakukan selalu menemui jalan buntu.

"Ini kasus lama, sudah hampir 16 tahun. Beberapa kali saya panggil tapi tidak ada kejelasan. Jadi saya bilang kosongkan dulu lahan," bebernya.

Aziz menuturkan, kasus ini juga sempat dibawa ke ranah hukum untuk mencari solusi atas sengseka lahan itu.

"Tapi ternyata keduanya melakukan pertemuan di kebun yang bersengketa tadi pagi. Mereka cekcok di sana," beber Aziz.

Pelaku dan korban bertemu pada lahan yang mereka sengketakan pukul 06:00 Wita. Pertemuan rupanya diwarnai cekcok dan pertengkaran.

"Badan dan kepala terputus dan terpental sekitar 5 meter," kata Aziz.

VIRAL Kisah Pemuda Dibuang Sejak Kecil, Saat Wisuda Hal Ini Terjadi: Aku Melihat Depan dan Belakang

Pelaku Menyerahkan Diri

Kasubbag Humas Polres Gowa AKP Mangatas Tambunan mengatakan, pelaku telah diamankan oleh aparat kepolisian.

Menurutnya, pelaku telah menyerahkan diri usai melakukan pembunuhan sadis tersebut.

"Terduga telah menyerahkan diri dan dievakuasi ke Polres Gowa," beber Tambunan kepada Tribun.(*)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved