Jokowi Abaikan Megawati, Tak Penuhi Permintaan Prabowo, Begini Reaksi PDIP-Gerindra di DPR
Adanya permintaan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri sewaktu Musyawarah Nasional (Munas) PDI Perjuangan, masuknya Gerindra
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Adanya permintaan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri sewaktu Musyawarah Nasional (Munas) PDI Perjuangan, masuknya Gerindra dalam koalisi pemerintahan Jokowi dan calon Presiden Prabowo Subianto yang rela menjadi pembantu Jokowi dengan menjadi Menteri Pertahanan.

Berkembangnya rumor bahwa Prabowo Subianto dan Puan Maharani akan bersanding di pemilihan presiden 2024 dan banyak lagi dinamika politik yang mengundang prediksi dari pengamat politik.
Hal ini juga yang mendorong pengamat politik Rocky Gerung mengutarakan amatannya, terawangannya terkait politik Indonesia kedepan.
Pasalnya, Rocky Gerung mengatakan jika kini Jokowi telah melakukan perlawanan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Hal itu diungkapkan Rocky Gerung melalui tayangan YouTube Rocky Gerung Official Jumat 8 November 2019.
• Big Match Juventus vs AC Milan, Bek si Nyonya Tua Tak Mau Remehkan Rossoneri
• AKBP Era Adhinata, Putra Sulut Jabat Kapolres Mimika, Si Pengungkap Penyelundupan Senjata ke Papua
• Tetap Dukung Pemerintah, Ketua DPP Nasdem: Bodoh jika Kita Meninggalkan Jokowi
Dalam video itu, Rocky Gerung menyoroti soal jatah kursi PDIP di kabinet yang tak mendominasi.
"Saya kira mustinya PDIP sekarang yang beropopsisi karena banyak di MPR tapi sedikit di kabinet, jadi logika itu menerangkan bahwa Jokowi berupaya untuk tidak didikte oleh Ibu Megawati," ujar Rocky Gerung.
Rocky Gerung (Kompas.com)Rocky Gerung juga menyebutkan jika Megawati Soekarnoputri bisa membaca hal tersebut.

Sehingga ia masih bisa mendikte presiden lewat fraksi di DPR.
"Jadi akan ada permainan dua arah yang berlawanan tuh, kekesalan Ibu Mega pasti akan termanivestasi pada kritik fraksi PDIP terhadap kebijakan.
Walaupun itu nggak mungkin frontal tapi itu akan diperlihatkan, karena ini soal psikologi orang yang diabaikan oleh petugas partainya dan itu realtif menyakiti Megawati sebetulnya," jelasnya.
Menurut Rocky Gerung, Megawati Soekarnoputri sebetulnya berhak meminta jatah kursi menteri lebih banyak.
"Karena bagaimanapun memang Jokowi adalah kader partai, tidak bisa karya rakyat memilih lalu bisa menunda permintaan partai," kata Rocky Gerung.
Bahkan, Rocky Gerung mengaku jika dirinya sempat mengkritik Megawati Soekarnoputri di kongres PDIP di Bali.
"Itu kan kongres partai, Ibu Megawati naik panggung dan dia minta kabinet 12 segala macam, itu tidak etis. Kalau minta bisa di belakang layar bukan justru di forum rumah tangganya sendiri. Saya kritik itu," kata Rocky Gerung.