Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Kesehatan

Kejadian Luar Biasa Penyakit Polio di Filipina, Pemerintah Sulawesi Utara Waspada

Penyakit Polio yang mendadak muncul di Filipina pada tanggal 19 September 2019 membuat Pemerintah Daerah Sulawesi Utara waspada

Penulis: Isvara Savitri | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUN MANADO/ISVARA SAVITRI
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara tampak depan, Kamis (07/11/2019). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Penyakit Polio yang mendadak muncul di Filipina pada tanggal 19 September 2019 membuat Pemerintah Daerah Sulawesi Utara (Sulut) waspada.

Padahal Filipina sejak tahun 1994 sudah terbebas dari penyakit ini.

Kejadian ini kemudian dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh pemerintah menurut International Health Regulation (IHR) karena memang di Filipina sudah sangat lama tidak terjangkit Polio.

Pemerintah daerah khususnya Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara kemudian menetapkan status waspada tingkat tinggi, khususnya bagi daerah kepulauan terluar seperti Sangihe.

Hal tersebut dikarenakan ribuan masyarakat Sangihe yang mengaku double origin atau memiliki 2 daerah asal, yakni Sangihe dan Filipina sehingga setiap harinya banyak orang yang keluar masuk pulau tersebut.

"Sebenarnya dengan adanya penerbangan langsung dari Hanoi kita juga perlu waspada tapi itu hal kecil karena setiap harinya hanya sekitar 70 orang yang ke sini. Kami lebih fokus ke Sangihe," jelas Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara, Steavan (45), Kamis (7/11/2019).

Dengan kegiatan keluar-masuk pulau yang cukup padat, hal ini ditakutkan menyebabkan masuknya virus dan penularan penyakit dengan cepat.

Sejauh ini cara yang ditempuh oleh dinas kesehatan provinsi adalah semakin menggalakkan imunisasi polio bagi para penduduk kepulauan Sangihe dan warga Filipina yang masuk.

Bagi warga asing dari Filipina yang belum divaksin akan divaksin di Sangihe sehingga tidak perlu kembali lagi ke Filipina.

"Kalau di Sangihe kami akan meningkatkan cakupan imunisasi bagi anak-anak agar lebih kebal. Sedangkan untuk warga asing dari Filipina akan kami tanyai sudah vaksin atau belum. Kalau belum akan kami vaksin," tambahnya.

Untuk mendukung program imunisasi ini Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga sudah mendistribusikan logistik yang diperlukan.

Setidaknya ada 1,5 juta tabung penampung atau biasa disebut vial di seluruh Indonesia termasuk Sulawesi Utara.

Namun menurut Steavan, sejauh ini di Filipina baru ditemukan dua kasus pada tanggal 19 dan 21 September 2019 tetapi tidak ada yang masuk ke Sulawesi.

Untuk semakin meyakinkan dan meningkatkan kewaspadaan, dinas kesehatan provinsi juga melakukan Accute Flaccid Paralysis (AFP) Surveillence yakni pengamatan penyakit lumpuh layu aakut secara terus-menerus untuk menilai apakah ada penjangkitan atau tidak di puskesmas dan rumah sakit.

"Sejauh ini kami menemukan 4 kasus AFP dan dites di laboraturium dan untung hasilnya negatif polio," kata pria berusia 45 tahun ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved