Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Menkes Terawan Gemetar Rapat di DPR

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto melakukan rapat perdana dengan anggota Komisi IX DPR RI

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Tribunnews/Irwan Rismawan
dr Terawan Agus Putranto 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto melakukan rapat perdana dengan anggota Komisi IX DPR RI, Selasa (5/11) yang berlangsung sekitar pukul 14.00 WIB.

Saat masuk ke Ruang Rapat Komisi IX, Menkes Terawan yang datang menggunakan kemeja putih lengan panjang langsung menyalami para anggota komisi IX yang sudah hadir dilokasi dan menyempatkan bercengkrama dulu dengan stakeholder dibawah Kementerian Kesehatan.

Jokowi Bicara KPK, Ahok: Jadi Dewan Pengawas KPK Itu Hoaks

Agenda rapat kali ini adalah perkenalan antara Menteri Kesehatan dengan para anggota baru komisi IX serta penjabaran visi dan misi dan dari kedua pihak. Rapat pun dimulai dengan perkenalan dari masing-masing anggota DPR terlebih dulu yang kemudian diikuti dengan Menteri Terawan mengenalkan diri, bawahannya termasuk Sekjen Kemenkes Oscar Pribadi, Kepala BPJS Fachmi Idris dan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, dan Kepala BPOM Penny K. Lukito.

Selesai mengenalkan diri, Menkes Terawan ditegur oleh anggota DPR, Abidin Fikri karena suara Terawan yang terlalu pelan saat mengenalkan anggotanya. "Interupsi sebentar, Bapak Menkes sedang sakit?," tanya Abidin Fikri.

Kemudian Menkes Terawan langsung membantah dirinya sakit, suaranya pelan hanya karena dia merasa gemetar saja melakukan rapat pertama dengan DPR."Tidak bapak, saya hanya bergetar karena grogi saja," ucap Menkes Terawan.

"Coba didekatkkan mic-nya," timpal Abidin Fikri.

Begini Hasil Survei LSI, Terkait Publik Lebih Takut Berbicara Politik di Era Presiden Jokowi?

"Anggap saja di depan dokter pak, agar tidak grogi," kata Fikri.

Kemudian Sekjen Kemenkes Oscar membantu Menkes Terawan mendekatkan mic yang membuat suara Menkes Terawan terdengar lebih besar. "Terima kasih," kata Terawan dengan microfon yang lebih menggaung sehingga mendapatkan sorakan dari para peserta rapat.

"Mohon izin baru pertama ngelihat ini meja (meja DPR)," sambung Terawan yang disambut tawa para peserta rapat.

Rapat pun dilanjutkan dengan pembacaaan visi dan misi dari Kemeterian Kesehatan termasuk menangani stunting, pelayanan jaminan kesehatan yang dilanjutkan dengan tanggapan dari anggota DPR.

Sementara itu, Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Fachmi Idris menilai pelayanan medis peserta BPJS tak akan berubah bagi mereka peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) ataupun yang mampu membayar iuran sendiri.

"Pelayanan medisnya sama, tidak ada perubahan terhadap pelayanan medis," ujar Fachmi. Adapun Fachmi mengatakan itu untuk memberi angin segar soal isu yang beredar, di mana kenaikan iuran BPJS diiringi pula oleh kekhawatiran masyarakat sehingga beberapa masyarakat menurunkan kelas mereka karena iuran yang tinggi. Namun, bagi peserta yang mampu, dikatakan Fachmi, akan memiliki opsi terhadap kelas sesuai dengan kemampuan membayarnya.

Fachmi pun menyampaikan ulang pesan Presiden Jokowi yang menyebut ada perhatian khusus bagi masyarakat miskin. "Presiden (Jokowi) sudah menyampaikan bahwa masyarakat miskin dijamin, dan yang rentan pun dijamin," katanya.

KPK-Polri-Kejaksaan Usut Desa Siluman: Mendes Bantah Ada Dana Fiktif

Adapun jumlah peserta PBI yang tercatat, dikatakan Fachmi, sebanyak 96,8 juta orang. "Plus integrasi Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) angkanya sekitar 37 juta. Jadi 133 juta sudah dijamin. Artinya sesuai dengan prinsip UU SJSN, ini kan prinsip gotong royong, yang mampu bayar sendiri, yang tidak mampu dibayari pemerintah," pungkasnya. (Tribun Network/den/fia/wly)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved