Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Kisah Desa Mistis yang Tak Berpenghuni, Menelusuri Kampung Perkebunan Alurjambu

Sebuah kampung lazimnya dihuni oleh penduduk. Namun kebiasaaan ini tidak terjadi pada Kampung Perkebunan Alurjambu.

SERAMBINEWS.COM/RAHMAD WIGUNA
Pondok di Kampung Perkebunan Alurjambu di Kecamatan Bandarpusaka, Aceh Tamiang terlihat kosong dan tidak terawat. Meski diduga tidak berpenghuni, kampung yang berdiri di lahan HGU ini tetap menerima ADD. 

Menurutnya Kampung Blangkandis yang menjadi tetangga Perkebunan Alurjambu memiliki populasi padat.

"Ada satu dusun di Blangkandis yang padat, rencananya mau dimasukkan ke wilayah Perkebunan Alurjambu," ujarnya.

Selepas dirinya tidak lagi menjadi camat, Manan mengaku tidak tahu perkembangan di dalam kampung itu.

4. Menerima Dana Desa Meski Tak Berpenduduk

Kampung Perkebunan Alurjambu menjadi sorotan setelah diketahui tidak berpenghuni, namun tetap menerima alokasi Dana Desa (DD).

Wilayah yang diklaim sebagai Kampung Perkebunan Alurjambu merupakan areal perkebunan sawit milik swasta.

Kepala DPMKPPKB Aceh Tamiang, Tri Kurnia
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPMKPPKB) Aceh Tamiang Tri Kurnia menjelaskan anggaran ADD Kampung Perkenalan Alurjambu yang mencapai Rp 749.166.000 sudah sesuai UU dan Permendagri. SERAMBINEWS.COM/RAHMAT WIGUNA

Beberapa pondok karyawan perkebunan sempat dianggap sebagai permukiman penduduk desa yang saat ini sudah dalam keadaan kosong.

Inspektur Kabupaten Aceh Tamiang, Asra sebelumnya mengatakan kasus ini sedang diproses di Kejari Aceh Tamiang, sehingga dia belum mau memberikan keterangan rinci.

5. Ditinggal Pergi Warga Karena Diganggu Makhluk Astral

Sementara Udin, pria yang mengaku penduduk Perkebunan Alurjambu mengakui kampungnya tersebut kini tidak berpenghuni.

Warga setempat punya alasan mengapa tidak betah tinggal di desa itu.

Dia mengaitkan hal ini dengan keganjilan demi keganjilan yang dialami warga setempat.

Cerita mistis kerap terdengar dari mulut warga setempat ketika itu.

Hingga pada kesimpulan pada makhluk astral (ghaib) yang menghuni desa itu, dan kerap mengganggu penduduk.

"Gak ada yang betah (tinggal) karena diserang kejadian-kejadian aneh. (Warga) sering sakit," kata Udin.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved