Kisah
Kisah Pilu Seorang Nenek yang Berusia 100 Tahun, Mak Iyah Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot
Rukiyah atau biasa dipanggil Mak Iyah, tinggal seorang diri di rumah tak layak huni di tengah hamparan kebun sayuran.
TRIBUNMANADO.CO.ID – Kisah pilu seorang nenek yang hidup sebatang kara dan tinggal di gubuk reot.
Seorang perempuan lanjut usia di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat hidup memprihatinkan di gubuk reyot di Kampung Pasir Baing, RT 005/003 Desa Sukatani, Kecamatan Pacet.
Rukiyah atau biasa dipanggil Mak Iyah, tinggal seorang diri di rumah tak layak huni di tengah hamparan kebun sayuran.
Ia mengaku sudah berusia 100 tahun.
Pantauan Kompas.com, gubuk itu sudah dalam kondisi doyong ke belakang.
Tiga bilah bambu dijadikan penopang dinding agar tidak ambruk.
Di dalam rumah berukuran 3x5 meter dengan lantai tanah itu terdapat lima ruangan yang berukuran kecil.
• Hendak Berangkat ke Sekolah, 9 Anak Tewas Terkena Ledakan Ranjau
• Henli Tuela Sebut UMP Naik Tenaga Honorer Paling Merasakan Dampaknya
Dua kamar tidur, satu ruang tengah, dapur dan jamban.
Dilihat secara keseluruhan, rumah itu jauh dari kesan layak huni.
Dinding bilik bambu sudah lapuk dan berlubang, bahkan dinding kamarnya sudah jebol.
Di dapur hanya ada tungku perapian yang biasa digunakan untuk memasak.
Untuk kebutuhan mandi dan buang hajat, mak Iyah memakai jamban di samping dapur yang ukurannya hanya sebadan.
Sehari-hari ia menghabiskan waktu dengan berdiam diri di gubuknya.
Sesekali turun ke perkampungan untuk berinteraksi dengan warga.
Meski masih sanggup berjalan, namun ia sudah tidak mampu bekerja.
• Henli Tuela Sebut UMP Naik Tenaga Honorer Paling Merasakan Dampaknya
• Oknum Polisi yang Viral Memberhentikan Ambulans Dinonaktifkan dari Satlantas