Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News Analysis

Fanley Pangemanan Sebut Rekomendasi Momentum Bawa Airlangga Hartarto Pimpin Golkar Lagi

Dinamika politik Partai Golkar menjelang Musyawarah Nasional (Munas) menjadi perhatian publik akhir-akhir ini.

Penulis: Andrew_Pattymahu | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUN MANADO/ANDREW PATTYMAHU
Fanley Pangemanan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dinamika politik Partai Golkar menjelang Musyawarah Nasional (Munas) menjadi perhatian publik akhir-akhir ini.

Lepas dari itu, dalam pengamatan saya, Golkar saat ini telah memberikan sumbangsih politik strategis di masa kepemimpinan kedua Jokowi.

Tradisi demokrasi di Indonesia sebagian besar dipengaruhi oleh dinamika politik dari partai Golkar sehingga lahir pemimpin pemimpin bangsa Indonesia yang punya hubungan emosional kuat dengan Golkar.

Namun dinamika demokrasi itu tidak menutup peluang hadirnya persoalan di tubuh Golkar, terutama dinamika konflik menjelang munas.

Tapi lagi-lagi, sebesar apapun konflik yang terjadi di dalam tubuh partai Golkar, mereka tidak kehabisan ide untuk maju dalam demokrasi di Indonesia.

Golkar juga tidak kehabisan stok pemimpin politik di Indonesia.

Sementara itu terkait dengan dilaksanakannya Munas Golkar pada awal Desember 2019 mendatang, aliran dukungan menguat buat ketua inkamben Airlangga Hartarto.

Wujudnya adalah kekuatan sayap yang dinamakan Trikarya Golkar sepakat untuk mempertahankan ketua Airlangga.

Argumentasi politik saya sedehana saja, karena ia mampu menerima terpaan badai krisis tampuk ketua.

Kita tahu bahwa kurun lima tahun belakang terjadi gonta ganti ketuanya.

Lalu, standar berikut adalah ketika Golkar dapat berdiri di podium kedua pemenang pemilu 2019.

Hasil ini tentu diukir oleh satu tangan dingin sang Airlangga.

Namun ada juga yang tak enak mestinya diantisipasi Golkar.

Hal ini bisa saja menjadi faktor kemelut di tubuh internal partai Golkar dan bagian dari momentum Munas nanti.

Pertama dalam hal tata kelola partainya (Pengelolaan partai), sejak 2014 sampai sekarang, karena konflik internal muncullah dualisme kepemimpinan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved