Kasus 'Bunuh Diri' di Sarani Matani, Selamat Tinggal Semuanya Saya Ucapkan Dari Jun
Itu tulisan di sebuah buku di atas meja lokasi kejadian bunuh diri Junaidi Eskiel Pangemanan, (14) petani, warga desa desa Sarani Matani jaga 6.
Penulis: | Editor: Maickel Karundeng
Deitje Emor, (50) warga setempat menerangkan bahwa dirinya bersama - sama dengan suaminya menemukan korban sudah dalam keadaan tergantung dengan tali nilon.
Fakta lain yang ditemukan ialah kondisi korban saat ditemukan tidak menggunakan baju.
Ia hanya menggunakan celana pendek warna biru dan sandal jepit warna merah muda.
Tali yang terikat di lehernya dilapisi dengan baju kaos warna merah muda.
Kemudian posisi korban tergantung menghadap badan rumah arah Timur.
Polsek Tombariri dipimpin oleh Kapolsek Tombariri Iptu James Rama, setelah mendapat laporan tersebut langsung turun ke TKP.
Saat ini penyebab pasti korban meninggal melakukan gantung diri masih dalam penyelidikan.
Kondisi korban dicurigai kepolisian.
Hidung korban mengeluarkan darah.
Tanda - tanda orang gantung diri tidak ditemukan seperti lidah tidak menjulur dan tidak mengeluarkan air kecil atau air besar.
Kemudian kondisi korban tergantung namun kakinya menyentuh tanah.
Korban diautopsi di RS Bhayangkara.
Diberhentikan Sekolah oleh Orangtua, Remaja Ini Gantung Diri, Tinggalkan Sepucuk Surat
Kasus gantung diri sebelumnya terjadi di Desa Maliku, Minahasa Selatan yang ditemukan tewas gantung diri, Senin (28/10/2019).
Jasad korban berinisial DT (15) ditemukan pertama kalinya oleh sang ibu.
