Direktur Universitas Terbuka Manado Optimistis, Wisudawan Mampu Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Direktur Universitas Terbuka Manado, Optimistis Wisudawan Mampu Menghadapi Revolusi Industri 4.0

TRIBUNMANADO.CO.ID - Universitas Terbuka (UT) melepas 261 wisudawan-wisudawati di Manado Convention Center, Kamis (31/10/2019).

Direktur Universitas Terbuka Manado Dr Ida Zubaidah optimistis wisudawan mampu menghadapi gelombang baru revolusi industri 4.0.

Hal itu disampaikannya kepada wartawan Tribunmanado.co.id setelah Upacara Penyerahan Ijazah.

"UT justru sangat diuntungkan dengan hadirnya 4.0, karena teknologi sudah menjadi makanan kita sehari-hari kan, nah cuma pendidikan yang perlu kita terapkan agar mereka memanfaatkan supaya teknologi dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya," ujarnya.

• Universitas Terbuka Lepas 221 Wisudawan, Lili Ana Pranata Raih Nilai Tertinggi

Bedasarkan keterangannya, mahasiswa UT dalam kegiatan belajar mengajar dapat menempuh studi secara online, tidak tatap muka.

"Kita ada UT Online, Toko Buku Online dan fasilitas pendidikan berbasis teknologi lainnya, UT Online itu sendiri untuk tutorial online aplikasinya sudah ada di play store,"sahutnya.

Karena kebanyakan mahasiswa berasal dari berbagai latar belakang umur dan pekerjaan.

Maka kebanyakan mahasiswa yang sibuk dengan pekerjaan dan aktivitasnya, lebih banyak yang mengambil kuliah secara online.

"Kebanyakan mahasiswa lebih suka mengambil kuliah secara online dan tidak bersedia untuk tatap muka walaupun cuma 8 kali," ungkapnya.

Ujian pun bisa dilaksanakan secara online, dan diawasi lewat video call.

• TERBARU Lagi-lagi Sebuah Video Asusila Mirip Nagita Slavina Beredar, Gisella Anastaisa Beri Dukungan

"Di luar negeri alatnya sudah ada, kalau problemnya di sini mahasiswa tidak punya peralatan. Jadi mereka ujian kita awasinya secara online, kan ini untuk mencegah kalau dibantu orang lain," ungkapnya.

Universitas Terbuka terjaring ke 36 cabang seluruh Indonesia

Selain itu, universitas ini juga menyediakan, Kantor Layanan Luar Negeri di 46 negara untuk memfasilitasi mahasiswa WNI yang berada di luar negeri.

"Kebanyakan mahasiswa WNI yang tinggal di Hongkong, Taiwan, Arab Saudi, dan Korea Selatan di Eropa dan Amerika Serikat juga ada, semua ada di 46 negara," ungkap direktur asal karanganyar Jawa Tengah tersebut.