Tokyo Motor Show 2019
Dari TMS 2019, Tengok Hino Auto Plaza, Ketemu Hino Renault, Contessa dan Para Seniornya
Anda dapat melihat langsung berbagai jenis sedan, truk, dan bus Hino dari yang lawas sampai baru di Museum Hino atau Hino Auto Plaza.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Sigit Sugiharto
Di galeri utama ada aula yang berbentuk lingkaran. Di sini pengunjung dapat melihat dan menyentuh langsung kendaraan buatan Hino dari yang lawas sampai terkini.
Ada bus tipe BH10 buatan 1950. Tak seperti trailer yang mendahuluinya, bus ini punya peran penting dalam transportasi massal pada tahun 1950-an.
Kapasitas bus berukuran 9,40 m x 2,44 m dan 2,76 m ini memang tak banyak, hanya 63 penumpang.
Namun, penampilan bus 7.000 cc bertenaga 80 kW (110 ps)/2.200 rpm dan bermesin diesel DS10 ini tampak kokoh.
Cat putih yang membalut bodi yang dipadu dengan merah pada atap, moncong, dan slebor membuat armada ini terlihat semakin garang.
Di main galeri, pengunjung dapat melihat pajangan sedan Hino Renault 4CV (1953), Contessa 900 (1961), Contessa 900 Sprint (1962), Contessa 1300 Coupe (1965), mobil roda tiga Hustler (1961), dan Hino Commerce Model (1960) yang mirip VW Combi Jerman.
Tak hanya itu mesin-mesin seperti DS11 (1952), EF100 (1971), EP100 (1981), NO4C hybrid, JO8C (1995), AO9C (2017), DS120 (1963), P11C (1992) dapat dilihat detailnya.
Termasuk juga kendaraan listrik konsep eZ Cargo (yang dipajang pada Tokyo Motor Show 2011), Poncho Mini (TMS 2013), dan Light Duty EV Platform (TMS 2013).

Di lantai 2, ada miniatur truk dan bus Hino yang dipajang pada rak susun terbuat dari kaca.
Selain itu, ada juga diorama miniatur kendaraan yang seolah sedang bekerja yang dibuat bersama pabrik mainan Tomica Town.
Model kendaraan bersejarah Hino juga ada, dibuat dengan skala 1:10.
Sementara di dinding setengah lingkaran di lantai 2 ada gambar, teks, dan foto berisi sejarah Hino Motors, mulai dari TGE, era Toyota, sampai Hino Motors.
Sejarah Hino, selain dipresentasikan dalam bentuk teks dan foto juga film.
Pengunjung yang ingin melihat sejarah Hino dari layar lebar juga boleh.
Masih di lantai dua museum, ada dua ruangan yang juga tak kalah menarik untuk dinikmati.
Satu ruangan berisi pajangan mesin-mesin pesawat buatan Hino dan satunya lagi Enginner's Gallery yang memajang foto dan teks terkait karya para insinyur yang sangat berjasa bagi pengembangan teknologi Hino, yakni Isamu Hoshiko dan Takashi Suzuki.
Dari ruang mesin pesawat, orang akan kaget, ternyata Hino pernah juga menjadi pabrik pesawat yang banyak digunakan dalam perang dunia II.
Sedangkan dari engineer gallery, pengunjung akan menyadari bahwa pabrik-pabrik mobil raksasa seperti Hino ternyata juga butuh insinyur-insinyur hebat yang bisa melahirkan inovasi-inovasi yang dibutuhkan.
Berlama-lama di Museum Hino ini terasa meniti sejarah yang panjang, dari ketika orang masih menggunakan mobil, bus, atau truk dengan teknologi sederhana sampai kepada kendaraan-kendaraan yang dirancang dengan mesin hybrid hingga listrik di masa depan.

Menurut Mr Fukasu Yoshiaki, museum yang digawanginya tak pernah sepi pengunjung, apalagi ketika musim libur sekolah. Anak-anak sekolah banyak belajar dari museum ini.
"Seperti sekarang saja, Anda kan harus antre bergiliran dengan para pengunjung lain," ungkap pria berusia 70 tahun ini.
Sementara Mr Hiroyasu Seto yang mendampingi kunjungan kami menyatakan Hino Auto Plaza adalah sarana yang baik bagi para pelajar dan masyarakat Jepang khususnya untuk mengenal Hino yang lahir dari dan untuk mereka.
Hino Auto Plaza dibuka gratis untuk umum setiap Senin hingga Jumat pada hari kerja, dari pukul 10:00-16:00.
Pengunjung terakhir diperbolehkan masuk 60 menit sebelum tutup. Museum ini tutup pada hari Minggu, liburan Tahun Baru, Sabtu tanggal ganjil, dan pada musim panas.
Pihak museum juga menyediakan kamar kecil, fasilitas makan malam, ruang merokok, pintu parkir otomatis, tangga untuk kursi roda, toilet multiguna, fasilitas ganti popok, dan sewa kursi roda.
Selain museum di kompleks Hino Auto Plaza ada juga tempat pelatihan atau training.
Di gedung training berlantai lima ini banyak karyawan Hino dari luar negeri dididik menjadi karyawan yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan.