Berita Manado
Kisah Penjual Bakso Ikan yang Ingin Menjadi Pengusaha
Dia adalah Piyah (45), pria asal Pelahuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat yang biasa menjajakan bakso ikan di sekitaran Tikala, Manado, Sulawesi Utara.
Penulis: | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID - Dia adalah Piyah (45), pria asal Pelahuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat yang biasa menjajakan bakso ikan di sekitaran Tikala, Manado, Sulawesi Utara.
Tribunmanado.co.id melihat Piyah di Masjid K H Arsyad Thawil, Komo Luar, Wenang, Manado seusai menunaikan salat maghrib, Jumat (25/10/2019).
Saat keluar dari halaman masjid, dia langsung dikerumuni oleh anak-anak.
"Satu pak! Satu pak!," kata anak-anak kecil itu.
Kami kemudian menemuinya sambil memesan beberapa tusuk bakso ikan.
Ternyata Piyah belum lama bekerja di Manado.
Dia merantau ke sini kira-kira seusai lebaran tahun ini.
"Saya datang ke sini ikut teman," katanya.
Saat ini ia tinggal di sekitaran Pasar Unyil, Jalan Beringin, Wawonasa, Singkil, Manado, meninggalkan istri dan anaknya yang masih SD.
Ternyata berjualan bakso ikan atau gorengan bukanlah pertama kali ia lakukan.
Tahun lalu ia juga pernah berjualan gorengan seperti sekarang di daerah Maluku.
"Kalau saya sih, dibilang kerja apa saja. Serabutanlah. Asalkan halal pasti saya mau," katanya.
Ia biasa berjualan mulai dari pukul 14.30 sampai 22.00 Wita.
"Habis tidak habis, saya harus kembali pukul 10 malam," kata Piyah.
Dia bekerja ke sana kemari ternyata bukan tanpa alasan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/kisah-penjual-bakso-ikan-yang-ingin-menjadi-pengusaha.jpg)