News
Putra Kawanua OH Pantouw yang Punya Andil Besar Pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
Putra kawanua punya andil besar dalam peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Frandi Piring
Sehingga, predikat mereka memanglah benar-benar pemuda asli.
Kongres tersebut berisikan dan menyuarakan cita-cita persatuan Indonesia, tapi perumusannya belum jelas.
Kemudian pada 23 April 1927, sejumlah Jong berkumpul untuk membahas kembali.
Di sana berhasil dirumuskan dasar-dasar pikiran yang sama.
Antara lain ialah bahwa citacita Indonesia Merdeka harus menjadi cita-cita semua putra Indonesia.
Pikiran-pikiran itu mengkristal, hingga muncul keinginan yang sama untuk membuat kongres pemuda yang kedua.
Susunan panitia kongres pun dibentuk.
Pagi di Oost Java Bioscoop, Koningsplein Noord (Medan Merdeka Utara 14, sudah dibongkar).
Momen Kecil Bermakna Sebelum Teks Sumpah Pemuda 1928 Dibacakan (Majalah Hai edisi 1992)
Sementara malam hari digelar di Indonesische Clubgebouw.
Yang hadir dalam kongres kedua kali ini memang lebih banyak, sekitar 750 orang.
Adalah Sugondo Djojopuspito yang akhirnya membacakan rumusan keputusan kongres.
Suratkabar Pemoeda Soematra kemudian menyebar luaskan secara lengkap hasilnya.
Di tiap peringatan Hari Sumpah Pemuda, ikrar (demikianlah sebetulnya ia disebut) hingga berubah menjadi 'sumpah' itu berkumandang kembali.
Berikut teks Sumpah Pemuda 1928: