Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabinet Menteri

Menkes dr Terawan Beri Ucapan Syukur, Gaji Plus Tunjangan Pertamanya Disumbangkan untuk Defisit BPJS

"Saya akan memberikan gaji pertama saya sebagai Menteri dan tunjangan kinerja untuk mengatasi defisit BPJS," kata dia.

Editor: Frandi Piring
Irwan Rismawan/Tribunnews.com
Menteri Kesehatan Mayjen TNI dr Terawan Agus Putranto sebelum pelantikan Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Menteri Kesehatan dr Terawan Agus Putranto memberi ucapan syukur di awal masa jabatannya.

Defisit keungan BPJS Kesehatan mendapat atensi dari Menteri Kesehatan dr Terawan.

Mantan Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) itu pun membuat aksi moral berupa donasi gaji dan tunjangan pertamanya sebagai Menkes, untuk membantu defisit BPJS Kesehatan.

Menurut dr Terawan, donasi gaji bulan pertamanya itu merupakan bagian dari gerakan moral yang akan dia jalankan.

"Karena menyangkut kesejahteraan masyarakat, kami tidak main-main untuk melakukan gerakan moral. Gerakan ini akan dilakukan oleh saya pribadi dan pegawai Kementerian Kesehatan," ujar dr Terawan usai diskusi soal defisit BPJS Kesehatan dengan dengan Direktur Utama Fachmi Idris, Jumat (25/1/2018).

Kepala RSPAD Gatot Soebroto, dr Terawan Agus Putranto meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2019). Sesuai rencana, Presiden Joko Widodo memperkenalkan jajaran kabinet barunya kepada publik mulai Senin (21/10/2019), usai Jokowi dilantik pada Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan periode 2019-2024 bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Tribunnews/Irwan Rismawan
Kepala RSPAD Gatot Soebroto, dr Terawan Agus Putranto meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2019). Sesuai rencana, Presiden Joko Widodo memperkenalkan jajaran kabinet barunya kepada publik mulai Senin (21/10/2019), usai Jokowi dilantik pada Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan periode 2019-2024 bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Lewat gerakan moral ini, dr Terawan juga akan mengajak karyawaan Kementerian Kesehatan menyumbangkan penghasilannya untuk BPJS Kesehatan.

"Saya akan memberikan gaji pertama saya sebagai Menteri dan tunjangan kinerja untuk mengatasi defisit BPJS," kata dia.

Kendati demikian, dr Terawan mengaku belum mengetahui berapa besaran gaji pokok beserta tunjangan kinerja yang akan dia terima nanti.

Dia menambahkan, gaji pertama biasanya digunakan sebagai ucapan syukur kepada Yang Maha Kuasa.

Pihaknya akan memberikan kewenangan kepada BPJS Kesehatan untuk mengatur seluruh sumbangan yang didapat dari gerakan moral tersebut.

"Silakan BPJS mengatur agar tidak terjadi persoalan kesalahan dalam peraturan maupun ketentuan," kata dia. (*)

 Presiden Jokowi Undang 12 Tokoh ke Istana Negara Terkait Wakil Menteri, Ini Nama dan Profilnya

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Aksi Perdana Menkes dr Terawan, Sumbangkan Gaji Plus Tunjangan Pertama untuk BPJS

Dokter Terawan yang menjadi Menteri Kesehatan dalam Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin menjadi perhatian publik.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menolak dokter Terawan sebagai Menteri Kesehatan.

Terkait penolakan IDI terhadap pelantikannya sebagai menteri kesehatan, dokter Terawan nyatanya tak mau ambil pusing.

Begitu juga Presiden Jokowi yang baru saja melantik menteri-menterinya pada Rabu (23/10/2019) di depan Istana Merdeka.

Di balik sosoknya yang kini dikenal sebagai Menkes, dokter Terawan bukanlah sosok yang sembarangan.

Sosok dokter Terawan ini dikenal dengan sepak terjangnya yang cemerlang di dunia medis.

Ikatan Dokter Indonesia Ternyata Surati Presiden Jokowi tak Lantik Dr Terawan, Ini Tanggapan Menkes
Ikatan Dokter Indonesia Ternyata Surati Presiden Jokowi tak Lantik Dr Terawan, Ini Tanggapan Menkes (Kontan/Cheppy A Muchli)

Sebelum menjabat posisi Menkes, dokter Terawan adalah dokter yang sempat menjadi sorotan publik lantaran pernah mendapat perintah langsung dari Presiden Jokowi untuk menangani Almh Ani Yudhoyono saat berjuang mengidap kanker darah.

Dilansir Sosok.ID dari Grid.ID, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat itu langsung menugaskan dokter Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Mayor Jenderal TNI Dr dr Terawan Agus Putranto SpRad (K) RI untuk menangangi langsung (Alm) Ani Yudhoyono.

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto bahkan adalah salah satu pasien langganan dokter Terawan.

Di balik sosoknya yang kerap dipercaya menangani berbagai masalah kesehatan para pejabat negara, rupanya dokter Terawan ini punya catatan buruk dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Melansir Majalah Intisari, tahun 2008, dokter Terawan pernah dipecat atau diberhentikan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terkait metode terapi 'cuci otak' yang tengah ia kembangkan.

Terapi 'cuci otak' dengan Digital Substraction Angiography (DSA) yang ia kembangkan diklaim bisa menghilangkan penyumbatan di otak yang menjadi penyebab stroke.

Namun, metode 'cuci otak' yang dikenalkan Terawan ini rupanya menuai pro kontra lantaran dianggap memiliki resiko yang begitu tinggi dan belum teruji klinis.

Imbasnya, IDI sempat memberikan sanksi kepada dokter Terawan yaitu berupa pemecatan dari keanggotaan selama 12 bulan.

Dikutip Sosok.ID dari Tribunnews, Keputusan IDI tersebut diambil setelah sidang Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) PB IDI yang menilai Dokter Terawan melakukan pelanggaran etika kedokteran.

Bahkan sanksi pemecatan dari IDI ini sampai berimbas pada pelantikannya sebagai Menkes.

Dilansir Sosok.ID dari Tribun Kesehatan, pengangkatan dokter Terawan sebagai Menkes ini sempat ditolak dan tak disetujui oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Pusat Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

MKEK bahkan sempat mengirim surat penonalakan kepada Presiden Jokowi 3 minggu sebelum pelantikan resmi menteri Kabinet Indonesia Maju.

Kendati sempat mendapat penolakan dirinya menjadi Menkes, dokter Terawan tetap maju sebagai salah satu menteri kabinet kerja jilid II periode 2019-2024.

Menurut dokter Terawan penolakan MKEK IDI terhadap pelantikannya adalah hal yang wajar.

Terlebih lagi dirinya baru sehari menjabat sebagai Menkes.

 Komposisi Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju, Parpol, Profesional, TKN dan Relawan Jokowi-Maruf

 Daftar 32 Nama Calon Menteri Jokowi-Maruf Amin Untuk Kabinet Kerja Jilid II

 Dokter Terawan Menteri Kesehatan, Dipecat IDI Karena Metode Cuci Otaknya, Malah Diakui Internasional

Dokter Terawan bahkan menganggap penolakan ini adalah suatu tantangan yang menarik dalam pekerjaannya.

"Tidak masalah pengangkatan pasti diwarnai pro dan kontra. Apalagi jabatan politis.

Tantangan pasti selalu ada, justru itu yang menarik," tegas dokter Terawasn usai pelantikan di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta.

Seolah setali tiga uang dengan menkesnya, Jokowi juga tak mau ambil pusing soal penolakan pelantikan menterinya ini.

Sebab Jokowi mengaku ia memiliki alasan tersendiri atas keputusannya melantik dokter Terawan sebagai Menkes.

Melansir Kompas.com, di mata Jokowi, sosok Terawan sangat memenuhi kriteria sebagai Menteri Kesehatan terlepas konfliknya dengan IDI.

"Saya lihat dokter Terawan dalam mengelola RSPAD memiliki kemampuan itu.

Beliau juga ketua dokter militer dunia. Artinya pengalaman track record tidak diragukan," kata Jokowi dalam dialog bersama awak media di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10/2019).

Selain berpengalaman dalam manajemen, Terawan dinilai mampu menangani bencana endemik.

Jokowi menilai dokter Terawan juga memiliki orientasi preventif yang begitu baik.

"Itu yang dititikberatkan. Artinya berkaitan dengan pola hidup sehat, pola makan sehat, bukan titik berat pada mengurusi yang sakit. Jadi membuat rakyat kita sehat," pungkas Jokowi.

Artikel ini tayang di intisari.grid.id dengan judul Dokter Terawan Cuek, Presiden Jokowi Tak Ambil Pusing, Ini Alasan Keduanya Pantang Mundur Soal Jabatan Menkes

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved