Kabinet Menteri
Prabowo Mengaku Siap Diatur oleh Bawahannya Dulu Semasa di Pilpres: Saya yang Datang Menghadap
"masa Bapak yang ke kantor saya? Saya yang menghadap'," Menko Polhukam sambil menirukan perkataan Menhan Prabowo Subianto.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengaku siap diatur oleh salah satu mantan bawahannya.
Prabowo Subianto menunjukan profesionalnya sebagai pejabat yang disiplin terhadap atasan.
Hal menariknya, yang menjadi atasan Prabowo adalah bawahannya dulu pada saat Pilpres 2014 silam.
Siapa sosok yang dimaksud sebagai orangnya Prabowo itu?
Diketahui, sehari setelah pelantikan jajaran menterinya, Presiden Joko Widodo menggelar sidang kabinet perdana di Istana Merdeka, Kamis (24/10), yang dihadiri seluruh menteri.
Digelar sekitar pukul 10.00 WIB, dan berakhir sekitar pukul 12.00, sebagian besar anggota Kabinet Indonesia Maju, termasuk Presiden Jokowi, mengenakan kemeja putih - ciri khas yang sudah dipraktikkan sejak kabinet pertamanya.
Seperti kelaziman, para jurnalis diberi kesempatan untuk mewawancarai para menteri sebelum dan sesudah rapat, tetap tidak semua bersedia menjawab pertanyaan.
Sejumlah muka baru dalam pemerintahan, misalnya, mengaku masih perlu belajar banyak terkait bidang tugasnya. Kepada pers, mereka enggan berbicara rinci terkait program kerja.

Di awal sidang kabinet, Jokowi kembali mengulang larangan terhadap menteri untuk mengambil kebijakan di luar visi-misi presiden.
Sejak pengenalan menteri baru kepada publik awal pekan ini, Jokowi terus-menerus menyebut larangan itu.
"Perlu saya ulang, tidak ada visi-misi menteri, yang ada visi-misi presiden dan wakil presiden. Tolong dicatat karena lima tahun lalu ada dua-tiga menteri yang belum paham mengenai ini," ujarnya seperti dilaporkan wartawan BBC Indonesia, Abraham Utama.
Jokowi juga melarang para menterinya saling berdebat di ruang publik terkait suatu persoalan. Ia meminta perbedaan pendapat dibahas secara tertutup dalam rapat kabinet.
Konsekuensinya, kata Jokowi, bawahannya harus bekerja di bawah kendali menteri koordinator. Ia mengecam para menteri yang bekerja di luar kendali.
"Kerja kita kerja tim, bukan kerja menteri per menteri atau sektoral, ini kerja membangun negara besar tidak mungkin menteri jalan sendiri-sendiri.
"Jangan sampai diundang menko tidak hadir. Ada yang seperti ini, saya juga baru dengar. Bagaimana kita mengkonsolidasi kebijakan jika diundang tidak hadir. Ini harus saya garisbawahi," ucap Jokowi.
• PROJO Bubar & Kecewa Karena Prabowo Jadi Menhan, Sekjen: Langgar Komitmen Lawan Intoleransi, Siapa?
'Prabowo akan ke kantor saya'
Salah-seorang menteri yang bersedia menjawab pertanyaan wartawan adalah Mahfud MD, Menkopolhukam.
Seperti diketahui, selama ini mantan Ketua MK ini dikenal 'dekat' dengan jurnalis.
Usai sidang, Mahfud dikerubuti para wartawan, dan salah-satu pertanyaan yang diajukan adalah menyangkut sosok Prabowo Subianto, Menhan yang baru.
Mahfud MD mengatakan Jokowi memberi hak veto kepada setiap menteri koordinator untuk membatalkan atau mengambil veto terhadap kebijakan menteri yang menyimpang dari target kerja presiden.
Mahfud berkata, hak veto itu dapat diambil dengan atau tanpa persetujuan Jokowi.
"Kalau sudah jelas berbenturan, kita tentu lapor ke presiden, saya bilang akan memveto. Bisa lapor dulu atau tidak, masa sudah gamblang, apa-apa lapor," ujarnya.
"Kalau masih rumit, apakah ini bertentangan satu sama lain, kami bicarakan dulu. Presiden katakan 'ponsel saya 24 jam untuk menteri yang mau melapor, tengah malam juga bisa'," tutur Mahfud.
Secara khusus, Mahfud menyebut para menteri di bawah koordinasinya telah berkomitmen untuk bekerja sama.
Mereka antara lain Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian; Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto; dan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly.
"Pak Tito dengan saya sudah berbicara, kami akan koordinasi. Pak Prabowo juga siap bertemu."
"Saya secara berseloroh bilang, 'Pak Prabowo saya akan ke kantor Bapak kalau ada sesuatu, saya kan tinggal nyeberang'. Tapi Pak Prabowo bilang tidak boleh, 'masa Bapak yang ke kantor saya? Saya yang menghadap'," kata Mahfud.
"Artinya meski gurauan, itu menunjukkan niat atau itikad bekerja sama. Yasonna, visi pembangunannya juga sama dengan saya karena saya menjadi anggota tim ahli Yasonna diam-diam periode kemarin itu," tuturnya.

Diketahui sebelumnya saat pilpres tahun 2014 lalu, Mahfud MD adalah bawahan dari Prabowo Subianto, saat iti Mahfud MD menjadi Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta.
• Habib Rizieq Shihab Masih Bermasalah di Arab Saudi, Menhan Prabowo Subianto Diminta Ambil Tindakan
'Saya belum bisa bicara banyak'
Sementara itu, sejumlah menteri baru dalam kabinet Jokowi mengaku belum dapat berbicara banyak kepada publik tentang program kerja mereka.
Sebagain menteri baru ini, terutama yang belum pernah duduk di lembaga eksekutif, melenggang menghindari sesi tanya jawab dengan pers usai sidang kabinet.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama, misalnya, berkata akan melanjutkan kinerja pendahulunya di lembaga itu, Arief Yahya.
Saat ditanya secara rinci tentang target serapan tenaga kerja dalam destinasi wisata unggulan Indonesia, ia berkata perlu lebih dulu mendalami bidang itu dan berkoordinasi dengan bawahannya.
"Secara detail belum karena kemarin baru serah terima jabatan, seremonial semua, baru pagi ini mulai rapat pertama," kata Wishnutama.
"Saya masih pelajari satu per satu apa yang bisa saya lakukan. Saya harus pelajari. Detail banget untuk bicara angka," ucapnya.
• Daftar Nama Tuama Jadi Ajudan Prabowo Subianto yang Kini Jadi Menteri Pertahanan di Kabinet Jokowi
Penambahan Posisi Wakil Menteri
Susunan Kabinet Indonesia Maju yang diumumkan dan dilantik Presiden Joko Widodo pada Rabu (23/10/2019) rupanya belum rampung.
Jokowi masih mencari dan mengalkulasi orang-orang yang akan mengisi posisi wakil menteri di sejumlah kementerian.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
"Lagi dibicarakan tadi, lagi dihitung-hitung bukan jumlahnya, tapi ngitung asalnya dari mana, untuk buat keseimbangan, masih dibicarakan," kata Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (24/9/2019).
Namun, Moeldoko belum mau mengungkapkan wakil menteri itu akan ditempatkan di kementerian mana saja. Ia juga belum mau buka-bukaan soal jumlahnya.
Moeldoko pun mengakui jatah wakil menteri ini untuk menampung kelompok-kelompok yang belum terwadahi.
"Menjaga keseimbangan, ini kan ada sini kurang terwadahi, ini kurang terwadahi, harus ada," kata dia.
Prabowo Serah Terima Jabatan Dengan Ryamizard Ryacudu.
Prabowo Subianto rampung menyelesaikan upacara serah terima jabatan sebagai Menteri Pertahanan periode 2019-2024 menggantikan menteri sebelumnya Ryamizard Ryacudu.
Prosesi sertijab dilaksanakan di Gedung AH Nasution, Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019).
Prosesi sertijab itu ditandai dengan penandatanganan memorandum pelaksanaan tugas oleh Ryamizard dan Prabowo.
Setelah itu, Ryamizard menyerahkan memorandum tersebut kepada Prabowo.
Keduanya kemudian melaksanakan foto bersama. Puncaknya, pejabat dan pegawai Kemenhan menghampiri Prabowo untuk memberikan ucapan selamat melalui jabat tangan.
Tampak mendampingi Prabowo, yakni sang kakak, Hashim Djojohadikusumo.
Hadir dalam prosesi sertijab tersebut, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berserta seluruh Kepala Staf TNI dan mantan Wakil Presiden Try Sutrisno.
Hadir pula empat petinggi Partai Gerindra, yakni Ahmad Muzani, Sufmi Dasco Ahmad, Edhy Prabowo dan Sugiono.(*)
• Menteri Pertahanan Prabowo Subianto Belum Gunakan Mobil Dinas, Hadiri Sidang Gunakan Toyota Alphard
• Mantan Suami Jadi Menteri, Wina Natalia Ucapkan Selamat: Selamat Bekerja Ayah Wishnutama
• Nadiem Makarim, Johnny G Plate, Teten Masduki Tak Salami Ibu Negara hingga Wapres Maruf Amin
• Mendikbud Nadiem Makarim Tak Salami Wapres Maruf Amin saat Terima SK Menteri, Tonton Videonya
Tonton:
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul: Prabowo Mengaku Siap Diatur, Mau Menghadap Mahfud MD, Meski Pernah Jadi Bawahan saat Pilpres