Berita Seleb
Artis Cantik Ashanty Pernah Didiagnosis Dokter Terawan Menteri Kesehatan yang Ditunjuk Jokowi
Mayjen TNI Dr dr Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K) dipercaya Presiden Jokowi sebagai Menteri Kesehatan periode 2019-2024.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Dokter Terawan Agus Putranto masuk dalam jajaran wajah baru menteri yang akan duduk dalam Kabinet Indonesia Maju.
Mayjen TNI Dr dr Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K) dipercaya Presiden Jokowi sebagai Menteri Kesehatan periode 2019-2024.
Dikutip dari wawancara Tribunnews, usai bertemu Jokowi, Dokter Terawan mengaku dirinya akan menjabat menjadi Menteri Kesehatan dalam Kabinet Indonesia Maju pada Selasa (22/10/2019).
Harapannya soal BPJS, bisa terselesaikan dengan baik dan bisa membahagiakan semuanya" ucap Terawan di Istana Kepresidenan, Jakarta.
"Harus mundur, jadi mungkin begitu dilantik saya langsung pensiun," ucapnya.
Diketahui, Terawan dikenal sebagai dokter TNI AD dengan pangkat mayor jenderal (Mayjen).
Tribunstyle.com merangkum dari berbagai sumber, berikut sosok dr Terawan, pengganti Nila Moeloek:
1. Riwayat pendidikan dr Terawan
Terawan Agus Putranto lahir di Yogyakarta kini berusia 55 tahun.
Dokter Terawan mendapat gelar dokter di usia 26 tahun, yang merupakan lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM)Yogyakarta.
Setelah lulus dari dokter, Terawan Agus Putranto mengabdikan diri ke Militer Angkatan Darat dan diterjunkan langsung ke beberapa daerah termasuk Lombok, Bali, dan Jakarta.
Dokter Terawan kemudian melanjutkan studi sepsialisnya di spesialis Radiologi Universitas Airlangga (UNAIR).
Pada usia 40 tahun, Dokter Terawan resmi menyandang gelar Doktor (S3) pada 2013 di Universitas Hasanuddin (UNHAS).
2. Penemu metode cuci otak
Teori yang ditemukan Dokter Terawan bernama 'Terawan Theory', teori yang telah diakui oleh negara Jerman.
Teori ini memiliki metode brain flusing atau disamakan dengan metode cuci otak pada penderita stroke.
Dalam disertasi doktornya, metode ini didaftarkan Dokter Terawan dengan judul 'Efek Intra Arterial Heparin Flushing Terhadap Regional Cerebral Blood Flow, Motor Evoked Potentials, dan Fungsi Motorik pada Pasien dengan Stroke Iskemik Kronis'.
Metode Cuci Otak yang dilakukan dokter Terawan pernah menyembuhkan 40 ribu pasien.
Dikutip dari laman warta kota, dokter asal Yogyakarta ini mengaku sudah menerapkan metode mengatasi masalah stroke sejak tahun 2005.
3. Pernah melanggar kode etik IDI
Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) PERNAH memberikan sanksi pemecatan kepada dr Terawan.
Hal ini dianggap karena Dokter Terawan melanggar kode etik.
Metode cuci otak yang dilakukan Dokter Terawan belum melalui prosedur penelitian ilmiah, namun telah dilakukan kepada pasien.
Ketua IDI, dr. Daeng M Faqih mengatakan bahwa metode dokter terawan seperti mengonsumsi pil plasebo atau pil palsu yang cara kerjanya dengan memanfaatkan psikologi pasien.
Dengan mengonsumsi obat tersebut, diharapkan mampu menyembuhkan padahal pil tersebut tidak memiliki khasiat apapun hanya sembuh secara psikologis.
IDI memberikan sanksi pemecatan kepada Dokter Terawan selama 12 bulan per (26/2/2018) - (25/2/2019).
Izin praktik Dokter Terawan juga dicabut tetapi pemecatan tersebut ditunda setelah adanya mediasi antara IDI, Kemenrisetdikti hingga Kemenkes.
4. Sering menangani pejabat elit
Meski memiliki kontroversi dalam pengobatan, metode dokter Terawan mampu menyembuhkan beberapa pasiennya.
Pejabat elit seperti Menkopolhukam Mahfud MD pernah menjadi pasiennya.
Menteri Pertahanan baru, Prabowo Subianto pernah menjadi salah satu pasien dokter Terawan setelah mengalami gejala vertigo.
Pejabat lainnya antara lain Aburizal Bakrie, Susilo Bambang Yudhoyono, hingga BJ Habibie.
Dokter Terawan merupakan anggota tim dokter kepresidenan yang pernah membantu Ani Yudhoyono.
Tak ketinggalan, istri Anang Hermansyah pernah didiagnosis Dokter Terawan mengidap penyakit autoimun. (Tribunstyle.com/Anggia)
Tonton:
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Simak Sosok Dokter Terawan, Menteri Kesehatan Kabinet Indonesia Maju, Pernah Mendiagnosis Ashanty, https://style.tribunnews.com/2019/10/23/simak-sosok-dokter-terawan-menteri-kesehatan-kabinet-indonesia-maju-pernah-mendiagnosis-ashanty?page=all.
