Sebelum Ditikam, Guru SMK ini Hendak Study Tour ke Singapura
Alexander Pangkey (54), korban penikaman yang dilakukan muridnya di sekolah ternyata hendak pergi ke Singapura, Senin (21/10/2019) malam.
Penulis: | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID - Alexander Pangkey (54), korban penikaman yang dilakukan muridnya di sekolah ternyata hendak pergi ke Singapura, Senin (21/10/2019) malam.
Hal ini disampaikan oleh rekan kerja sekaligus Wakil Kepala Sekolah SMK Ichthus, Nevita Wantania SPd.
"Terakhir ketemu Jumat (18/10), beliau menunjukkan surat imigrasi katanya mau ke Singapura," tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
• Kapolda Harap Video Penusukan Guru Tidak Disebar
Menurut Nevi, Alexander dan teman-teman dosen Institut Agama Negeri Manado (STAKN) akan mengikuti study tour selama dua minggu.
"Saya sempat bilang, jangan lupa oleh-olehnya," kata Nevi saat ditemui di SMK Ichthus.
Selain menjadi guru di sana, Alexander juga berprofesi sebagai dosen di beberapa universitas seperti STAKN dan Universitas Negeri Manado.
"Pak Alex itu juga orang yayasan dan dia pendeta di persekutuan," tambahnya, Selasa (22/10/2019).
Alexander sendiri dikenal sebagai sosok yang baik di sekolah.
Menurut Nevi, Alexander sering memberikan pembinaan firman kepada para guru dan ucapannya selalu teologis.
Cara mengajar pria yang tinggal di Desa Sasaran, Tondano Utara tersebut sama seperti guru pada umumnya.
"Beliau mengikuti kurikulum yang ada dan hasilnya baik," jelas Nevi.
Perasaan duka cita tampak terlihat dari raut wajah Nevi saat bercerita.
"Saya merasa sangat sedih Pak Alex pergi dengan tragis," katanya dengan nada getir.
Hal senada juga disampaikan oleh Maria, salah seorang murid Alexander.
"Pak Alex itu orangnya baik, kalau mengajar tidak galak," pungkas murid kelas tiga jurusan pertanian ini.