Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

MULAI DARI KRONOLOGIS, Motif, hingga Bakal Ada Mediasi, Inilah 15 Fakta Siswa SMK Tikam Guru

Dari hasil penyelidikan dan keterangan pihak terkait, ada banyak fakta yang terungkap. Berikut ini adalah 15 fakta kasus siswa SMK tikam guru agama.

Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
kolasetribunmanado/Facebook pribadi mili FL/Alexander Valentino WeruPangkey
MULAI DARI KRONOLOGIS, Motif, hingga Bakal Ada Mediasi, Inilah 15 Fakta Siswa SMK Tikam Guru 

Berdasarkan teori ini, dapat dilihat bahwa faktor yang melatarbelakangi terjadinya pembunuhan diakibatkan karena faktor eksternal atau lingkungan.

"Pelaku melakukan kekerasan karena mengobservasi dan mempelajari dari lingkungannya. Bisa dari keluarga dan teman," katanya.

Hal ini terkait cara-cara untuk menyakiti orang lain, kelompok mana saja yang tepat bagi pelaku untuk menjadi target dari agresi, tindakan apa saja yang dianggap benar  untuk membalas dendam, dan dalam situasi atau kondisi apa yang mengizinkan pelaku untuk berperilaku agresi.

Dari teori belajar sosial, bisa dilihat bahwa perilaku agresi tergantung dari faktor situasional, pengalaman yg dialami pelaku.

"Misaknya, 'rewards' apa saja yg diterima ketika melakukan agresi pada masa lalu dimana bagi pelaku, dengan membunuh, maka itu menjadi solusi dari rasa sakit hati yang dialaminya," katanya.

 

10 FAKTA Lengkap Siswa SMK Tikam Guru Agama, Begini Kronologis dan Ancaman Hukuman Buat Pelaku

6. Pelaku Dipengaruhi Miras

FL melakukan penikaman karena tidak terima teguran gurunya.

Pelaku ditegur karena merokok di lingkungan sekolah.

Keterangan dari Kapolsek Mapanget, AKP Muhlis Suhani, pelaku saat itu terpengaruh minuman keras.

Saat ditanya, FL mengaku saat malam hari sebelum penikaman ia sedang minum-minum

7. Pelaku Dijerat pasal 340

Dikatakan Kapolresta, untuk tersangka saat ini sudah dibawa ke Polresta Manado, untuk proses lanjut.

"Memang tersangka dibawa umur, tapi untuk proses kasusnya, kami mengenakan KUHP pasal 340 terhadap tersangka, dengan ancaman 20 tahun penjara," tegasnya.

8. Motif Pelaku

Kata Kapolresta Manado itu, untuk motifnya, hanya karena pelaku tidak terima teguran dari korban.

"Tersangka memang ada pengaruh alkohol semalam. Saat itu, korban tegur tersangka jangan merokok, dan tersangka sakit hati, pergi mengambil pisau di rumahnya, dan kembali menikam korban," jelasnya.

9. Tanggapan Kadis Pendidikan

Kepala Dinas Pendidikan Sulut, dr Grace Punuh mengaku terkejut dengan peristiwa penikaman guru oleh siswanya.

"Saya sudah ada di sekolah, ketemu kepala sekolahnya, " ujar dr Grace

Ia belum mau berkomentar lebih,  atas kronologi kejadian karena baru  menemui kepala sekolah membicarakan kasus ini. 

"Setelah pertemuan ini akan disampaikan apa langkah dinas pendidikan, " kata dia. 

"Yang pasti kasus ini sudah ditangani pihak kepolisian, " ungkap Mantan Kepala Dinas Kesehatan ini. 

10. Bakal Ada Mediasi dengan Keluarga Korban

Dinas Permberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak Provinsi Sulut, Mieke Pangkong mengatakan, kabar itu sudah ditangani tim.

Kasus pembunuhan ini melibatkan anak sebagai pelaku sehingga akan ada pendampingan.

"Tahap awal akan melakukan asesement dengan menghadirkan psikolog," kata dia kepada tribunmanado. co. id, Selasa (22/10/2019).

Asesement ini juga nanti akan menentukan kasus ini diversi atau lanjut.

Tim sudah melakukan rencana penanganan, sesuai proses penanganan salah satunya mediasi dengan keluarga korban. 

Sesuai UU 11 tahun 2012 sisten peradilan anak, jika memang hukuman  pidana di atas 7 tahun, maka akan berlaku proses pidana kalau di bawah 7 tahun masih ada ruang untuk bisa diversi. 

Sekadar informasi, diversi adalah pengalihan penyelesaian perkara Anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana. 

Beredar Video Siswa SMK Tikam Guru Agama, Durasi 1 Menit 6 Detik Terdengar Teriakan Dalam Nama Yesus
Beredar Video Siswa SMK Tikam Guru Agama, Durasi 1 Menit 6 Detik Terdengar Teriakan Dalam Nama Yesus (kolasetribunmanado/whatsapp/TRIBUN MANADO/JUFRY MANTAK)

11. Istri Korban Menangis

Istri korban Silvia Walalangi mengungakap peristiwa penikaman ini terjadi di depan sekolah setelah selesai sekolah.

"Saya berada di Tondano, dan saya ditelpon, bahwa suami saya masuk rumah sakit, karena ditikam siswanya," ujar istrinya

Lanjutnya, mereka sudah melaporkan kasus ini di Polresta Manado, untuk diproses lanjut.

"Kalau saya dengar, motifnya, suami saya menegur siswa itu karena merokok saat jam sekolah," katanya.

Tambahnya, disaat suaminya akan pulang dengan menggunakan sepeda motor, tiba-tiba siswa yang dimarahinya itu, mendatangi korban.

"Informasi, suami saya di atas motor, lalu ditikam berulang kali oleh siswanya," ucapnya, sambil menangis.

12. Korban Hendak ke Singapura 

Alexander Pangkey ternyata rencananya akan bertolang ke Singapura Senin (21/10/2019) malam.

Namun disaat yang sama, ia meninggal dunia karena ditikam siswanya sendiri.

"Terakhir ketemu Jumat (18/10/2019), beliau menunjukkan surat imigrasi katanya mau ke Singapura," ujar rekan guru korban yang juga Wakil Kepala Sekolah SMK Ichthus, Nevita Wantania SPd, dengan mata berkaca-kaca.

Menurut Nevi, Alexander dan teman-teman dosen Institut Agama Negeri Manado (STAKN) akan mengikuti study tour selama dua minggu.

"Saya sempat bilang, jangan lupa oleh-olehnya," kata Nevi saat ditemui di SMK Ichthus.

13. Selain Guru, Korban Juga Seorang Dosen

Selain menjadi guru di sana, Alexander juga berprofesi sebagai dosen di beberapa universitas seperti STAKN dan Universitas Negeri Manado.

"Pak Alex itu juga orang yayasan," tambahnya, Selasa (22/10/2019).

Alexander sendiri dikenal sebagai sosok yang baik di sekolah.

14. Selain guru, korban juga seorang pendeta

"Pak Alex itu juga orang yayasan, dan dia pendeta di persekutuan," tambahnya, Selasa (22/10/2019) kata Wakil Kepala Sekolah SMK Ichthus, Nevita Wantania SPd.

Menurut Nevi, Alexander sering memberikan pembinaan firman kepada para guru dan ucapannya selalu teologis.

Cara mengajar pria yang tinggal di Desa Sasaran, Tondano Utara tersebut sama seperti guru pada umumnya.

"Beliau mengikuti kurikulum yang ada dan hasilnya baik," jelas Nevi.

Perasaan duka cita tampak terlihat dari raut wajah Nevi saat bercerita.

"Saya merasa sangat sedih Pak Alex pergi dengan tragis," katanya dengan nada getir.

Hal senada juga disampaikan oleh Maria, salah seorang murid Alexander.

"Pak Alex itu orangnya baik, kalau mengajar tidak galak," pungkas murid kelas tiga jurusan pertanian ini.

Alexander Pangkey sendiri mengajar Agama, Bimbingan Konseling, dan Olahraga di SMK Ichthus.

 15. Video Penikaman Beredar, Korban Terdengar Terus Meminta Tolong

Dalam nama Yesus, dalam nama Yesus, dalam nama Yesus, tolong.

Begitulah teriakan yang terdengar dalam sebuah video yang beredar di WhatsApp, Selasa (22/10/2019).

Video berdurasi satu menit lebih enam detik itu memperlihatkan seorang pemuda berseragam putih abu-abu tengah melakukan penusukan kepada pria yang ada di depannya.

Pria yang ditusuk siswa SMK tersebut menggunakan jaket merah celana panjang.

Di samping pria itu ada helm berwarna biru.

Pria berjaket merah itu terlihat sudah tersungkur di lantai.

Ia terus berteriak kala siswa berseragam putih abu-abu itu menghujaninya dengan tusukan senjata tajam.

Di tangan siswa itu terlihat ada sebilah pisau panjang besi putih.

Meski terus-terus berteriak agar si siswa itu menghentikan tikamannya, namun si siswa seperti tak menghiraukan teriakan tersebut.

Siswa tersebut malah semakin bringas menusukan pisau itu ke tubuh pria berjaket merah tersebut.

Pria berjaket merah pun terdengar ada beberapa kali berteriak.

"Dalam nama Yesus, dalam nama Yesus, so stop, dalam nama Yesus, tolong. Bawa akang di rumah saki, bawa akang di rumah saki, (tolong bawaain di rumah sakit)," teriak pria berjaket merah itu.

Dalam narasi yang beredar di WhatsApp bersamaan dengan video tersebut, tertulis jika video itu adalah video penusukan guru agama di Manado yang dilakukan oleh siswanya.

(Tribunmanado.co.id/Ind/Juf/Pas/Ade/Ryo/Ndo/Aji) 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved