Polisi Temukan Undangan Pelantikan Presiden 2019, Pelat Nomor Palsu dan Senjata Tajam di Mobil
Polisi amankan senjata tajam, pelat nomor palsu, serta undangan pelantikan presiden dan wapres di mobil yang terparkir di sebuah hotel.
ES datang ke arah pintu utama Gedung DPR/MPR dari arah Restoran Pulau Dua.
Argo menuturkan ES mengenakan sebuah tas ransel berwarna cokelat.
Petugas polisi lalu lintas yang mengamankan area di depan Gedung DPR/MPR kemudian menangkap ES.
Polisi sempat memeriksa ES secara singkat.
• Hillary Brigitta Lasut Harapkan Ini dari Kepemimpinan Jokowi-Maruf
ES diketahui berasal dari Lamongan, Jawa Timur. Ia diduga mengalami gangguan kejiwaan.
Saat ini ES telah diserahkan kepada personel Satuan Intelijen Keamanan untuk ditangani secara lebih lanjut.
ES tidak hanya mengaku sebagai presiden. ES juga meminta pengawalan polisi saat acara pelantikan.
"Yang bersangkutan mengakui dirinya adalah presiden dan meminta pengawalan dari pihak kepolisian untuk acara pelantikan di Gedung DPR/MPR," ujar Argo.
"Yang bersangkutan juga menyampaikan dirinya sudah terpilih menjadi presiden sejak Agustus 2018, namun sampai saat ini belum ada pelantikan," sambung Argo.
Sementara itu, polisi mengubah fungsi pintu keluar Slipi Tol Dalam Kota, Jakarta, Minggu (20/10).
Pintu keluar tol ini berubah fungsi menjadi pintu masuk tamu VVIP acara pelantikan presiden dan wakil presiden.
Mereka yang termasuk tamu VVIP adalah pejabat negara seperti menteri, kepala daerah dan tamu-tamu negara.
• Prabowo Jadi Menteri Pertahanan di Kabinet Jokowi Jilid II? Ini Kata Fadli Zon
Di pintu keluar tol terparkir sebuah mobil pick up milik Jasa Raharja.
Di bagian belakang mobil tersebut terpampang papan keterangan elektronik.
Papan tersebut bertuliskan MPR/DPR Khusus VVIP.