CPNS 2019
CPNS Selalu Diburu Banyak Orang, Kenapa? Berikut Alasannya
Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 diprediksi akan banyak pelamar yang mengikuti. Sosiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 diprediksi akan banyak pelamar yang mengikuti.
Sosiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Drajat Tri Kartono mengungkapkan bahwa terdapat dua faktor yang mendasari hal itu.
Pertama yakni masih lemahnya sektor industri swasta yang belum mampu menampung jumlah tenaga kerja yang dimiliki.
"Kedua, karena memang orientasi simbolik dari pekerjaan itu masih cukup tinggi bila menjadi pegawai negeri.
Menjadi PNS itu masih terhormat dan dipandang 'wah'," kata Drajat saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/10/2019).
Adanya jaminan PNS di hari tua, dan masa depan yang jelas memberikan nilai simbolik terhadap jenis pekerjaan tersebut.
Sehingga banyak orang-orang yang berorientasi atau termotivasi untuk menjadi PNS.
Berita Populer
• Akhir Oktober Digelar Operasi Zebra, Bagi yang Motornya Pakai Barang Ini Segera Ganti
• James Sumendap Siap Tarung Lawan Siapa pun di Manado, Ada Imba, JS : Ta For Leh Pa Dia
• Dhea Mile - Gadis Cantik Memilih Pekerjaan Daripada Lanjut Sekolah, Katanya Kuliah Tidak Menjamin
"Nah, hal-hal itu merupakan pertemuan antara kekurangan kemampuan sektor industri dalam menyediakan lapangan pekerjaan dan penilaian simbolik PNS itulah yang kemudian mendorong orang banyak meminati PNS," jelas dia.
Menurut Drajat, orang yang memilih menjadi PNS adalah terkait dengan risiko.
Indonesia, menurutnya termasuk negara dengan risiko ketidakpastian ekonomi, tiba-tiba krisis, dolar tiba-tiba turun, tiba-tiba naik, hal itu sering kita hadapi setiap hari.
"Tapi, kalau bekerja menjadi PNS kan risiko tersebut akan kecil, dibandingkan dengan swasta, nanti tiba-tiba diberhentikan, nanti tiba-tiba dipecat," papar Drajat.
Bila ingin menggeser besarnya peminat PNS, imbuhnya industri swasta harus ditata secara benar agar memiliki banyak peluang.
Salah satu caranya misalnya yakni dengan tidak memperbesar sektor BUMN, BUMD, BLUD dan masih banyak lagi.
"Kalau mau menata industri swasta, mau tidak mau negara juga harus mau untuk memperkecil diri.
• Peduli Pariwisata, Bandara Samrat Bangun Sarana MCK di Pantai Pulisan
• Remaja 17 Tahun Ini Sudah Jadi Kepala Keluarga, Kisah Mengharukan Telah Terjadi Karena Gigitan Ular
• Pertama di Indonesia Ponsel dari Xiaomi dengan Kamera 64 MP, Harga dan Spesifikasi Redmi Note 8 Pro