Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Menkopolhukam Ditikam

Sosiolog Salahkan RSPAD Gatot Subroto hingga Timbul Nyinyiran Netizen Penusukan Wiranto

Sosiolog Universitas Indonesia Imam Prasodjo menganggap persepsi liar di publik dan nyinyirnya publik di internet akibat dari keterlambatan informasi

Editor: Rhendi Umar
ISTIMEWA
MENKOPOLHUKAM Wiranto diserang orang tak dikenal di kawasan Banten, Kamis (10/10/2019). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan ( Menkopolhukam) Wiranto, baru-baru ini ditikam, saat menggelar kunjungan kerja.

Kejadian tersebut langsung menghebohkan publik.

Ada yang mengecam aksi terorisme tersebut tetapi ada juga yang nyinyir dengan kasi penusukan Wiranto.

Sosiolog Universitas Indonesia Imam Prasodjo menganggap banyaknya persepsi liar di publik dan juga nyinyirnya publik di internet akibat dari keterlambatan informasi kredibel.

“Saya melihat disini ada keterlambatan fakta-fakta objektif dikemukakan ke publik sehingga ada ruang orang memberi makna sesuai selera,” kata Imam di acara Sapa Indonesia Malam, Minggu (14/10/2019).

Menurutnya, seandainya saja tim dokter RSPAD Gatot Subroto saat itu langsung menyampaikan fakta kondisi fisik Wiranto pasti opini liar publik dapat dibendung.

“Oleh karena itu fenomena post truth bisa muncul karena makna-makna liar tidak terbendung oleh penjelasan kredibel dari fakta tersebut,” kata Imam.

Apalagi kata Imam, melihat kondisi sosial Indonesia memiliki berbagai latar belakang ideologi politik berbeda-beda.

Lagi, Akibat Ulah Istri Nyinyir soal Wiranto, Anggota TNI Ini Terancam Sanksi, Ini Tulisan Istrinya

Hanura Mengutuk Keras Penusukan Wiranto, Jackson Kumaat Desak Kepolisian Tindak Tegas

Wiranto Butuh Waktu 1 Minggu: Dokter Buang Usus Halus 40 Cm

Sehingga tafsir-tafsir liar itu bisa saja segera diciptakan oleh orang-orang yang berbeda pendapat terkait terorisme.

“Tafsir dimaknai orang-orang tertentu tidak berdasarkan fakta tetapi berdasarkan harapan misalnya dia ingin kejadian ini sesuatu yang direkayasa, ruang kosong itu membuat orang-orang ini leluasa,” jelas Imam.

Menurut Imam, penjelasan Presiden sekalipun tidak dapat dianggap masyarakat sebagai informasi kredibel. Mengingat posisi Presiden masih dianggap sebagai posisi politis.

“Jadi harusnya dokter salah satu yang dianggap kredibel untuk di dengar masyarakat, misalkan mereka menjelaskan apakah darah keluar 3 liter dan sebagainya,” kata Imam.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya Sejumlah orang dilaporkan ke kepolisian cuitannya mengenai penusukan mantan Menteri Panglima ABRI ini. 

Bukan hanya dari kalangan sipil, beberapa anggota militer turut mendapatkan sanksi karena unggahan istrinya yang mengomentari penusukan Wiranto dibagikan di media sosial.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved