Pengamat: Kalau Lihat Ekspresi Jokowi, Kayaknya Gerindra Lebih Berpeluang Diakomodir
Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Gerindra yang juga seteru Jokowi di pemilihan pemilihan Presiden lalu, Prabowo
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Gerindra yang juga seteru Jokowi di pemilihan pemilihan Presiden lalu, Prabowo Subianto memunculkan berbagai spekulasi di masyarakat.

Terutama menjadi perbincangan di kalangan para politisi dan pengamat politik di tanah air.
Pengamat Politik dari Universitas Gajah Mada (UGM), Nyarwi Ahmad menilai perbedaan ekspresi yang ditunjukkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu dengan dua ketua umum di Istana Negara.
Menurut dia, ini menunjukkan sinyal kuat mengenai peta kabinet kerja pada pemerintahan Jokowi lima tahun ke depan.
Pertemuan dua ketua umum parpol yang dimaksudkan ialah pertemuan antara Jokowi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dalam dua hari terakhir.
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto usai mengadakan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019). Pertemuan tersebut membahas berbagai isu di Indonesia diantaranya pemindahan ibu kota, isu ekonomi hingga pertahanan negara. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
Baca: Foto-foto Kehangatan Pertemuan Jokowi & Prabowo hingga Selfie Bersama, Kompak Akui Hubungannya Mesra
• Joker Dianggap Psikopat, Benarkah?
• Mitos atau Fakta - Makan Parutan Kelapa Sebabkan Anak Kremian
• Kabar Pulau Ambon Ambles ke Palung Terdalam Dunia Hoaks, Ini Penjelasan Ahli Tsunami
Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (10/10/2019). (Seno Tri Sulistiyono/Tribunnews.com)
Menurut Nyarwi, ekspresi yang ditunjukkan oleh Jokowi saat bertemu dengan Prabowo dinilai lebih cair ketimbang dengan SBY.
Baginya, ekspresi tersebut bisa menjadi salah satu simbol mengenai teka-teki masuk tidaknya Demokrat dan Gerindra dalam kabinet kerja Jokowi pada periode 2019-2024.
"Saya lihat cara Jokowi setelah bertemu usai ketemu SBY, ketika ditanya gimana? itu tanyakan ke SBY. Sementara dengan pak Prabowo tidak. Lebih cair," kata Nyarwi dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10/2019).
Peristiwa itu, kata dia, bisa jadi indikasi daya tarik partai Gerindra kemungkinan masuk kabinet jauh lebih besar dibanding partai Demokrat.
"Artinya Gerindra dibutuhkan memperkuat koalisi pemerintahan Jokowi mendatang. Sementara, Saya melihat daya tarik partai Demokrat masih belum terlalu kuat," ungkapnya.
Baca: Beda Suasana Perjumpaan Jokowi-Prabowo yang Penuh Canda Tawa, Temu dengan SBY Berbanding Terbalik
Kendati begitu, Nyarwi tidak menampik bahwa ekspresi politik yang ditunjukan tak sepenuhnya bisa menjadi rujukan. Karena, hal itu dipengaruhi gaya politik masing-masing tokoh politik.
"Mungkin style (gaya) pak SBY mungkin begitu kalem dan tahan diri. Pak prabowo ekspresif dan antusias," pungkasnya.
Pamer kemesraan