Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pasar Micin Semakin Gurih

Meski ekonomi sedang lesu, prospek pasar penyedap rasa tetap sedap. Permintaan pasar yang besar turut menopang pertumbuhan berlipat

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
INDOMIE.COM
Produk Indomie goreng, salah satu produk mi instan terlaris milik Indofood 

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) akhirnya buka suara tentang kandasnya hubungan dengan PepsiCo. Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (4/10), Indofood CBP menjelaskan, kerjasama PepsiCo dan ICBP berakhir karena jangka waktunya sudah berakhir.

Kongsi bisnis ICBP dengan PepsiCo dilakukan lewat entitas usahanya PT Anugerah Indofood Beverage Makmur (AIBM) sejak lima tahun silam. AIBM mendapat lisensi eksklusif pembotolan atau exclusive bottling agreement (EBA) dari PepsiCo Inc.

Tak hanya bidang manufaktur, Anugerah Indofood berhak memproduksi, menjual, dan mendistribusikan secara eksklusif produk minuman non-alkohol dengan menggunakan merek-merek milik PepsiCo di Indonesia.

Sekretaris Perusahaan ICBP Gideon A Putro mengatakan, selain jangka waktu kerjasama yang telah berakhir, AIBM dan PepsiCo tidak melanjutkan kerjasama karena alasan komersial.

Gideon memastikan, tidak ada dampak material terhadap pendapatan perusahaan. Tak hanya itu, setelah putusnya kerjasama ini, ICBP tetap akan mengembangkan kegiatan usaha di bidang minuman.

Gideon bilang, saat ini ICBP memiliki beragam portofolio produk yang meliputi produk teh siap minum, air minum dalam kemasan serta minuman rasa buah yang dipasarkan menggunakan merek Ichi Ocha, Club da Fruitamin.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana yakin, putusnya kerjasama itu tidak berimbas besar pada ICBP maupun induk usahanya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). "Pendapatan paling besar masih dari divisi mi instan," jelas dia, Minggu (6/10).

Pada semester I 2019, produk mi instan berkontribusi 64%, dairy atau produk susu 18%, makanan ringan 6%, penyedap makanan 5%, minuman 4% dan segmen nutrisi dan makanan 2%.

Melihat pergerakan ICBP, saran Herditya, sebaiknya wait and see atau buy on weakness di Rp 11.800. Sedangkan Direktur Avere Investama Teguh Hidayat merekomendasikan profit taking bagi investor yang memiliki ICBP. Jumat (4/10), harga ICBP naik 0,2% di Rp 12.225 per saham. (Arfyana Rahayu/Kenia Intan Nareriska)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved